Konten dari Pengguna

Menanamkan Karakter Menggunakan Buku Komik Karakter Animasi

Rohmatulloh
Bergiat di Komunitas Sekolah Sadar Energi
1 Juni 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rohmatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca buku komik karakter animasi memang menyenangkan untuk mengisi waktu anak saat belajar di rumah agar tidak jenuh. Buku komik yang populer dibaca anak dan bahkan orangtua adalah Doraemon. Ya, Doraemon memang telah populer dari dahulu terlepas dari banyaknya kontroversi cerita di dalamnya yang tidak sesuai untuk perkembangan psikologis anak. Sebenarnya ada koleksi buku lainnya, seperti buku ensiklopedia untuk anak, komik sains, cergam Karung mutiara al-Ghazali, dan buku lainnya. Tetapi, yang tetap menarik menurut anak adalah Doraemon.
ADVERTISEMENT
Sekilas tentang Doraemon menurut Miho Tsukamoto dalam artikelnya Educational and technological perspectives in Doraemon - hope and dreams in Doraemon's Gadgets menjelaskan tentang karakter animasi Jepang Doraemon yang terkenal di seluruh dunia sebagai sosok robot kucing yang datang dari waktu masa depan abad XXII. Karakter animasi ini diciptakan oleh Fujiko F. Fujio (nama pena dari Hiroshi Fujimoto and Motoo Abiko) pada 1969.
Doraemon tidak hanya sebagai karakter animasi tetapi juga digunakan dalam program pendidikan dan teknologi di Jepang. Dalama artikel pada laman AsiaNews Doraemon and other comics for ethical education of children, karakter komik "manga" Doraemon dan karakter lainnya dimasukkan ke dalam buku teks pelajaran terbaru pendidikan etika dalam kurikulum 2018. Diharapkan anak dapat mengetahui bagaimana berperilaku pada orang lain dan untuk merefleksikan pilihannya.
ADVERTISEMENT
Kepopuleran karakter animasi Doraemon telah ditayangkan di seluruh dunia yang telah diterjemahkan bahasanya. Namun, di negara yang menayangkannya juga melakukan penyuntingan ceritanya agar sesuai dengan budaya di negara yang menyiarkan tayangan Doraemon.
Dalam cerita Doraemon terdapat karakter animasi lainnya seperti Nobita, Shizuka, Suneo, dan Jyaian yang saling bersahabat. Biasanya anak sampai tertawa sendiri karena asyiknya membaca cerita yang dimaikan oleh kelima karakter animasi ini. Setelah anak membaca bukunya, sebaiknya kita coba menggali hasil terkait dengan karakter masing-masing tokoh animasi tersebut
Saya mencoba bertanya tentang Nobita, dan lainnya itu seperti apa profilnya?. Menurutnya, Nobita adalah seorang yang pemalas, tidak sopan dan usil, susah diajarin, tidak pintar, selalu menggunakan peralatan Doraemon tanpa seijinnya. Shizuka memiliki karakter yang selalu menjaga kebersihan. Jyaian memiliki karakter yang suka memukul orang lain, membuat jebakan untuk orang lain, sering mengambil barang milik temannya. Suneo memiliki karakter sombong karena orang kaya. Doraemon memiliki karakter suka menolong, suka marahin Nobita agar tidak malas. Walaupun begitu, kelima karakter animasi terbebut selalu menjalin persahabatan dan main bersama.
ADVERTISEMENT
Nah, setelah anak berhasil mengidentifikasi nilai karakter ini maka peluang orangtua untuk mengajak anak menilai karakter tersebut mana yang baik dan mana yang tidak baik. Selanjutnya orangtua memberikan penguatan terhadap dua nilai karakter yang baik dan yang buruk. Nilai karakter universal yang baik tentu harus ditanamkan pada anak dan dapat diikuti, sebaliknya nilai karakter yang tidak baik agar diberikan pemahaman kepada anak agar tidak diikuti karena tidak sesuai dengan nilai kebaikan.
Dengan demikian, dari kegiatan membaca komik kartun animasi ini dapat menjadi salah satu sumber belajar untuk menanaman nilai Penguatan Pendidikan Karakter pada masa belajar di rumah . Tentunya banyak lagi buku komik karakter animasi lainnya khususnya buatan animator lokal yang dapat direkomendasikan orangtua pada anak untuk dibaca. Dan jangan lupa untuk menggali karakternya berdasarkan versi anak sebagai bahan untuk menanamkan nilai karakter pada anak. Wallahua'lam.
ADVERTISEMENT