Mengurangi Kelelahan Pembelajaran E-Learning

Rohmatulloh
Bergiat di Komunitas Sekolah Sadar Energi
Konten dari Pengguna
1 April 2021 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rohmatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kelelahan pembelajaran e-learning (freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelelahan pembelajaran e-learning (freepik)
ADVERTISEMENT
Mungkin masyarakat sudah terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh metode e-learning. Pembelajaran secara virtual yang dilakukan mulai dari anak sekolah hingga orang dewasa sering kali berlangsung tidak hanya satu atau jam saja dalam satu hari. Agar tidak menjenuhkan, perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang dapat mengurangi kelelahan pembelajaran secara virtual.
ADVERTISEMENT
Kelelahan pembelajaran jarak jauh metode e-learning (e-learning fatigue) atau yang lebih dikenal dengan istilah kelelahan Zoom (Zoom fatigue) seperti ditulis Bailenson (2021) dari Stanford University dalam artikelnya Nonverbal Overload: a Theoretical Argument for the Causes of Zoom Fatigue. Istilah ini digunakan karena pada umumnya masyarakat sudah begitu populer dengan videoconference menggunakan Zoom. Walaupun, banyak sekali aplikasi videoconference lainnya seperti Google Meet, Teams Microsoft, dan sejenisnya. Kelelahan e-learning dapat dirasakan oleh siapa saja, tetapi bukan berarti kelelahan ini tidak dapat dihindari.
Banyak cara untuk mengatasi kelelahan ini sepeti yang dibahas dalam berbagai artikel, seperti mengurangi waktu berada di depan layar komputer atau gawai, meningkatkan interaksi dan partisipasi selama pembelajaran, menjaga jarak pandang dengan layar, mengurangi menatap cermin video diri sendiri, selingi dengan kegiatan bergerak.
ADVERTISEMENT
Misalnya, dalam pelatihan yang lebih dari dua jam pelajaran sehari (lima sampai sepuluh jam pelajaran), dapat dibayangkan betapa jenuhnya peserta dan juga fasilitator jika diisi pembelajaran sinkron videoconference seluruhnya di hadapan layar komputer atau gawai. Perlu disisipkan dengan kegiatan pembelajaran mandiri asinkron dan metode permainan (game) untuk virtual icebreaker agar tidak jenuh.
Penggunaan metode permainan mudah sekali dilakukan dan banyak sekali media pembelajaran yang mudah diperoleh. Misalnya gambar tanaman aglonema yang sedang tren saat ini dan banyak disukai. Gambar tersebut dapat dipotong-potong terlebih dahulu menjadi beberapa bagian seperti gambar puzzle.
Permainan puzzle dalam pembelajaran
Selanjutnya, peserta dapat dilibatkan untuk berpartisipasi dan berinteraksi dalam merangkai gambar menggunakan media papan tulis elektronik. Walaupun sederhana, permainan ini dapat meningkatkan nilai karakter semangat dan kerja sama sesama peserta. Hal yang sederhana ini juga dapat dikaitkan juga dengan materi pelajaran yang sedang dibahas.
ADVERTISEMENT
Tentunya, sebagai pendidik juga tidak bersifat kaku dalam memfasilitasi pembelajaran virtual. Peserta dapat diizinkan untuk mematikan video dan dapat menghidupkannya jika diperlukan. Peserta pun dalam melakukan pembelajaran dapat melakukan aktivitas bergerak dan melihat ke luar ruangan melalui jendela agar dapat melihat pemandangan dan menghirup udara segar. Jika menggunakan gawai maka dapat lebih fleksibel lagi bergeraknya.
Banyak hal sederhana yang dapat dilakukan untuk “melawan” kelelahan dan kejenuhan pembelajaran secara virtual. Yang terpenting substansinya dapat diperoleh untuk meningkatkan nilai karakter semangat dan fokus kembali selama pembelajaran. Wallahua'lam.