Menghilangnya Upacara Tradisional Indonesia dan Jepang

Haekal Syah Rahmatullah
Mahasiswa Studi Kejepangan, Universitas Airlangga.
Konten dari Pengguna
27 Maret 2023 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haekal Syah Rahmatullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Upacara Nyepi di Bali. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/tangerang-indonesia-march-11-2018-hindus-1908516928
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Nyepi di Bali. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/tangerang-indonesia-march-11-2018-hindus-1908516928
ADVERTISEMENT
Indonesia dan Jepang memiliki banyak kesamaan dalam hal warisan budaya yang kaya. Kedua negara memiliki sejarah panjang dalam hal upacara dan festival tradisional yang mencerminkan identitas budaya mereka yang unik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, baik Indonesia maupun Jepang telah mengalami penurunan jumlah orang yang berpartisipasi dalam upacara-upacara ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan warisan budaya mereka. Salah satu alasan utama dari penurunan ini adalah pengaruh budaya Barat. Baik Indonesia maupun Jepang telah banyak dipengaruhi oleh budaya Barat, yang sering dianggap lebih modern dan canggih. Hal ini telah menyebabkan penurunan minat terhadap upacara tradisional, yang dianggap kuno dan kurang relevan dengan kehidupan modern.
ADVERTISEMENT
Kemunculan teknologi dan media sosial juga berkontribusi terhadap penurunan upacara tradisional di kedua negara. Kaum muda semakin beralih ke media sosial dan teknologi untuk mendapatkan hiburan dan informasi, yang telah mengurangi minat mereka terhadap upacara adat. Selain itu, penggunaan teknologi telah mempermudah kaum muda untuk mengakses dan terpengaruh oleh budaya Barat, yang semakin memperparah kemunduran upacara adat. Faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan upacara tradisional di Indonesia dan Jepang adalah populasi mereka yang menua dengan cepat. Banyak orang tua yang secara tradisional berpartisipasi dalam festival-festival ini tidak lagi dapat melakukannya karena masalah kesehatan yang berkaitan dengan usia. Selain itu, banyak anak muda yang tidak lagi tertarik dengan upacara tradisional, karena mereka menganggapnya kuno dan tidak relevan dengan kehidupan modern.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari tantangan yang dihadapi upacara tradisional di Indonesia dan Jepang, ada upaya yang dilakukan untuk melestarikan dan mempromosikannya. Di Indonesia, ada penekanan yang lebih besar pada pendidikan dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya upacara tradisional. Hal ini termasuk mempromosikan upacara adat di sekolah-sekolah dan universitas serta menggunakan media sosial untuk menyoroti signifikansi budaya mereka. Selain itu, ada investasi yang lebih besar dalam pelestarian dan promosi budaya, termasuk menyediakan dana untuk upacara dan festival tradisional.
Mengenakan kostum tradisional di hari Kartini sebagai bentuk promosi budaya. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/april-112022-pasuruan-city-east-java-2146301329
Di Jepang, ada penekanan yang lebih besar untuk melibatkan kaum muda dalam upacara tradisional. Hal ini termasuk mempromosikan upacara tradisional di sekolah dan universitas serta menciptakan program pertukaran budaya untuk mengekspos generasi muda pada berbagai aspek budaya Jepang. Selain itu, ada investasi yang lebih besar dalam pelestarian dan promosi budaya, termasuk menyediakan dana untuk upacara dan festival tradisional.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, ada banyak upacara tradisional yang masih dirayakan hingga saat ini, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi. Salah satu upacara yang paling terkenal adalah Festival Lembah Baliem tahunan di Papua, yang merayakan budaya suku Dani. Festival ini menampilkan musik, tarian, dan pakaian tradisional, dan menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Festival Lembah Bailem. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/indonesia-papua-new-guinea-wamena-irian-1802211277
Upacara populer lainnya di Indonesia adalah Festival Nyepi, yang dirayakan oleh masyarakat Bali. Festival ini melibatkan satu hari keheningan dan refleksi diri, di mana semua kegiatan dihentikan, termasuk pekerjaan, perjalanan, dan hiburan. Tujuan dari upacara ini adalah untuk membawa keseimbangan dan keharmonisan bagi alam semesta dan membersihkan jiwa. Demikian pula di Jepang, ada banyak upacara tradisional yang masih dirayakan sampai sekarang. Salah satu upacara yang paling terkenal adalah Festival Bunga Sakura tahunan, yang merayakan datangnya musim semi dan keindahan pohon sakura. Festival ini menampilkan musik, tarian, dan makanan tradisional, dan menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Ohanami (Memandang bunga) yang terjadi disetiap mekarnya Sakura. Sumber:https://www.shutterstock.com/image-photo/kyoto-japan-april-3-2014-crowds-198582002
Upacara populer lainnya di Jepang adalah Festival Bon, yang dirayakan pada bulan Agustus untuk menghormati arwah leluhur. Selama festival ini, keluarga mengunjungi makam leluhur mereka dan makanan, minuman, dan dupa. Festival ini juga menampilkan tarian tradisional, musik, dan pertunjukan kembang api.
Festival Obon atau biasa disebut Obon Matsuri. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/tokyo-japan-august-12th-2018-crowd-1154471713
Terlepas dari upaya untuk melestarikan dan mempromosikan upacara tradisional di Indonesia dan Jepang, jalan masih panjang. Penting untuk mengatasi akar penyebab kemunduran upacara-upacara ini, termasuk pengaruh budaya Barat dan kemajuan teknologi. Selain itu, perlu ada investasi yang lebih besar dalam pelestarian dan promosi budaya, termasuk menyediakan dana untuk upacara dan festival tradisional.Selain itu, sangat penting untuk melibatkan generasi muda dalam pelestarian dan promosi upacara tradisional, karena mereka adalah penjaga masa depan tradisi budaya ini. Hal ini dapat dicapai dengan mempromosikan upacara adat di sekolah-sekolah dan universitas serta menciptakan program pertukaran budaya untuk mengekspos generasi muda pada berbagai aspek budaya mereka.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, kemunduran upacara tradisional di Indonesia dan Jepang merupakan hal yang memprihatinkan, karena upacara-upacara ini merupakan bagian penting dari warisan budaya mereka. Sangatlah penting untuk mengatasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kemunduran upacara tradisional dan berinvestasi dalam pelestarian dan promosi upacara tradisional untuk memastikan bahwa upacara tradisional tersebut dapat dilestarikan untuk generasi mendatang. Dengan demikian, kita dapat menjaga warisan budaya yang kaya dari kedua negara ini dan merayakan keragaman dan keunikan tradisi mereka.