Konten dari Pengguna

Pakaian Berbahan Polyester, Apakah Berbahaya?

Roihana Prita
Mahasiswa Universitas Diponegoro, Public Health
8 Oktober 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roihana Prita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini banyak e-commerce yang menjual pakaian dengan menggunakan bahan polyester. Selain dinilai murah, polyester juga mudah untuk diatur dan tahan lama. Tidak heran banyak konsumen yang cenderung membeli pakaian dengan bahan polyester dengan alasan menghemat bugdet tanpa mengetahui seperti apa bahan pakaian yang akan ia beli, khususnya para konsumen online shop. Di tengah maraknya penjualan pakaian polyester, apakah benar bahan ini berbahaya bagi tubuh?
ADVERTISEMENT
Polyester merupakan serat buatan yang banyak digunakan untuk tekstil sandang maupun non sandang. Bahan polyester dibuat dengan tahapan yang cukup panjang secara proses kimia. Karena tidak tersedia di alam seperti wol dan cotton, polyester termasuk dalam kelompok kain sintetis.
Berikut jenis-jenis polyester yang sering digunakan pada pakaian,
1. Woven
Woven umumnya digunakan sebagai bahan untuk label baju. Dari jenis lainnya bahan ini terlihat kasar namun apabila digunakan terasa halus.
2. PE
PE terbuat dari polyester 100%, bahan ini sering ditemui pada produksi pakaian dengan skala besar
3. Lacoste CVC
Bahan ini dibuat dari campuran polyester dengan katun sehingga memiliki kualitas lebih seperti awet dan daya serap keringat yang baik
4. Lacoste PE
ADVERTISEMENT
Bahan ini umumnya ditemui pada kerah-kerah kaos, memiliki tampilan berupa lubang pori-pori yang bentuknya sama
Ditengah era fast fashion saat ini banyak produsen yang memproduksi pakaian dalam jumlah besar namun juga harus menekan biaya produksi agar lebih murah. Hal ini demi memenuhi permintaan konsumen yang tinggi. Sehingga tidak sedikit yang menggunakan bahan baku murah dan mudah didapatkan. Polyester pun menjadi salah satu alternatifnya. Adanya tuntutan ini seringkali produsen mengabaikan kualitas pakaian dan aspek lainnya seperti lingkungan.
Terdapat beberapa jurnal menjelaskan bahwa polyester memberikan dampak bagi tubuh. Diantaranya yaitu munculnya iritasi kulit terlebih pada seseorang yang memiliki kulit sensitif, hal ini dapat terjadi karena bahan polyester cenderung tidak menyerap kelembaban, sementara Indonesia merupakan negara tropis dengan cuaca yang hangat dimana pada siang hari setiap orang akan banyak berkeringat dan kondisi kulit lembab. Sifatnya yang tidak menyerap kelembaban tadi dapat memicu terjadinya iritasi pada kulit. Selanjutnya bahan polyester ini memiliki sifat menahan panas, jadi apabila dipakai, tubuh akan terasa panas, kurang nyaman dan dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Polyester juga mengandung zat kimia yang apabila menempel kulit atau terhirup dalam jangka waktu yang lama dapat beresiko terjadinya penyakit.
ADVERTISEMENT
Namun perlu diingat bahwa tidak semua bahan yang mengandung polyester menimbulkan dampak tersebut, kita bisa melihat seberapa persen kandungan polyester dari pakaian yang akan dibeli dan juga berapa persen kandungan polyester yang aman untuk tubuh.
Foto: dokumen pribadi, ilustrasi pakaian berbahan polyester