Konten dari Pengguna

Apakah Benar Sound System Dapat Merusak Rumah?

Roma Kyo Kae Saniro
Dosen Universitas Andalas dan Peneliti Kajian Gender dan Feminisme
16 Agustus 2023 6:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roma Kyo Kae Saniro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: https://stock.adobe.com/id/search?k=sound+system&search_type=longtail-carousel-asset-click&asset_id=55261878
zoom-in-whitePerbesar
sumber: https://stock.adobe.com/id/search?k=sound+system&search_type=longtail-carousel-asset-click&asset_id=55261878
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu, viral berita terkait dengan rusaknya rumah di Malang karena sound system karnaval. Ternyata, kasus tersebut tidak hanya terjadi sebagai kasus pertama di Indonesia. Adanya kasus lainya terkait dengan kerusakan yang diakibatkan oleh getaran sound system.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah getaran suara parade sound system di Sumberjambe, Jember yang merusak 3 rumah milik warga. Kedua fenomena tersebut hanyalah sebagai contoh dari bukti nyata bahwa sound system dapat merusak bangunan.
Penelitian terkait dengan pengaruh sound system pernah dilakukan oleh Adhidhuto, dkk. Sebenarnya, penelitian Adhidhuto, dkk. lebih menekankan intensitas suara terhadap bangunan cagar budaya berbahasan batu.
Namun, adanya persamaan yang dapat diambil. Hal ini adalah suara yang keluar dari speaker dengan frekuensi yang berada pada rentang frekuensi natural batu harus dibatasi agar tidak terjadi resonansi getaran. Tentunya, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelestari cagar budaya akan dampak buruk suara keras yang dihasilkan oleh speaker terhadap cagar budaya.
Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/close-up-speaker-membrane-black-background-with-colored-lighting_18868999.htm#query=sound%20system&position=4&from_view=search&track=ais
Dampak dari kegiatan tersebut perlu diketahui dengan melakukan pengukuran getaran yang timbul pada candi pada saat berlangsung konser atau acara-acara lainnya yang menggunakan sound system besar.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelitian Adhidhuto, dkk., salah satu faktor yang menentukan besarnya getaran yang timbul akibat sumber getaran secara umum adalah redaman dan frekuensi natural. Lalu, apabila sumber getaran semakin mendekati frekuensi natural candi maka resonansi getaran akan semakin besar.
Penelitian tersebut dapat menjadi salah satu gambaran bahwa getaran yang dihasilkan oleh sound system mampu memberikan dampak terhadap gedung atau bangunan sekitarnya. Hal tersebut terjadi karena sound system dengan volume yang terlalu tinggi bisa merusak perangkat audio itu sendiri dan menyebabkan distorsi suara.
Selain itu, suara yang terlalu keras juga dapat merambat melalui struktur rumah dan menyebabkan getaran yang tidak diinginkan. Sound system yang menghasilkan suara bass yang kuat biasanya memiliki frekuensi rendah. Getaran dengan frekuensi rendah ini memiliki energi yang tinggi dan bisa merambat melalui benda padat.
ADVERTISEMENT
com-Ilustrasi musik disko. Foto: Shutterstock
Jika getaran ini terus-menerus dihasilkan dalam intensitas yang tinggi, bisa menyebabkan getaran yang merambat melalui bahan bangunan. Tidak hanya itu, getaran dari sound system bisa merambat melalui tanah dan menciptakan efek serupa pada bangunan di sekitarnya.
Ini terutama berlaku jika sound system ditempatkan pada permukaan tanah atau lantai. Hal tersebut dapat menyebabkan keretakan pada dinding, langit-langit, atau bahkan jendela. Pada akhirnya, getaran yang sangat kuat bisa mengganggu struktur rumah. Getaran yang berulang-ulang dari suara bass yang kuat dapat menyebabkan kerusakan pada bahan bangunan seiring waktu.
Tidak hanya kerusakan bangunan yang disebabkan oleh sound system. Kerusakan lainnya adalah pendengaran yang menjadi dampak buruk bagi semua orang yang ikut serta atau tidak dalam kegiatan yang dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Fenomena tersebut tentunya akan merugikan pihak-pihak yang memiliki bangunan di sekitar penggunaan sound system yang melanggar aturan. Dilansir dari berbagai sumber, sejak tahun 2021, pemerintah contohnya adalah DPRD Blitar mendapatkan aduan terkait dengan penggunaan sound system kegiatan karnaval, konvoi, maupun kontes.
Penggunaan sound system sebenarnya tidak dapat dihindari karena ada kegiatan-kegiatan yang memang harus menggunakan sound system, misalnya kegiatan dengan massa yang banyak dan padat sehingga untuk memunculkan satu suara utama dalam kegiatan tersebut perlu menggunakan pengeras suara.
Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa sound system dapat dijadikan sebagai kegiatan adu kencang suara dan kekuatan. Pasalnya, salah satu wilayah di Indonesia pernah melakukan pelanggaran terkait dengan sound system. Contohnya adalah kegiatan adu sound system yang digelar di Lapangan Brubuh, Sutojayan yang berdampak pada kerusakan sejumlah kaca rumah warga.
ADVERTISEMENT
Penggunaan sound system harus dengan bijak dan mempertimbangkan potensi dampak bagi bangunan dan lingkungan sekitar. Kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh getaran sound system sebenarnya dapat dilakukan melalui pemilihan dalam menempatkan sound system sehingga hal ini mampu menghindari dinding atau struktur bangunan yang sensitif.
Lalu, penggunaan bantalan getar atau isolasi akustik untuk mengurangi dampak getaran pada bangunan. Penggunaan sound system dengan volume yang terlalu tinggi, terutama pada frekuensi bass yang kuat. Lalu, pencegahan lainnya dapat dilakukan dengan pemasangan sistem isolasi atau peredam akustik yang profesional jika digunakan secara rutin atau pada acara besar. Beberapa pencegahan tersebut hanyalah sebagai contoh untuk mengatasi fenomena sound system yang merusak bangunan.
Penggunaan sound system yang berlebihan akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini tentu akan merugikan bagi secara materi maupun nonmateri yang akan menimbulkan konflik sesama warga atau masyarakat tersebut. Penggunaan sound system dalam kegiatan harus memiliki izin dan sesuai aturan yang jelas agar tidak berbuntut pada konflik sosial.
ADVERTISEMENT