Hari Anak Jakarta Membaca: Peningkatan Literasi Anak

Roma Kyo Kae Saniro
Dosen Universitas Andalas dan Peneliti Kajian Gender dan Feminisme
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2023 19:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roma Kyo Kae Saniro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak-anak membaca buku di Perpustakaan Bale Buku Meleduk 75, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (21/1/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak membaca buku di Perpustakaan Bale Buku Meleduk 75, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (21/1/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara yang secara literasi, anak-anaknya kurang minat untuk membaca. Hal ini dibuktikan dengan pemeringkatan PISA menitikberatkan pada substansi pembelajaran inti di sekolah yaitu membaca, matematika, dan sains. Berdasarkan hasil pemeringkatan tersebut, Indonesia menduduki peringkat terbawah.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia kurang memiliki minat dalam membaca. Seperti 'tamparan keras' bagi seluruh pihak, membaca semestinya digerakkan melalui kebijakan dan program lainnya secara masif.
Salah satu solusi yang dipaparkan oleh pemerintah dan patut dicontoh oleh pemerintah lainnya adalah penetapan Hari Anak Jakarta Membaca oleh pemerintah DKI Jakarta sejak 24 Agustus 2006. Gubernur Sutiyoso kali itu mengungkapkan bahwa pentingnya sebuah hari untuk memperingati dan mengingatkan minat baca. Hal ini didukung pula oleh survei World Most Literate Nation Ranked yang dilakukan oleh Central Conneticut State University dengan hasil bahwa Indonesia berada pada posisi dua terbawah, peringkat 60 dari 61 negara.
Padahal, membaca merupakan hal yang penting bagi anak-anak. Membaca memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Kebiasaan membaca sejak dini memberikan dampak positif sepanjang hidup karena dalam membaca adanya informasi baru yang didapatkan oleh seseorang.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, medium informasi dalam tersalurkan melalui bacaan. Bacaan non-fiksi dan bahan bacaan lainnya memberikan pengetahuan tentang berbagai topik, memperluas wawasan anak tentang dunia di sekitar mereka.
Pada buku nonfiksi, seseorang anak dapat memperoleh informasi yang akurat dan faktual tentang berbagai topik. Anak-anak dapat memperoleh pengetahuan baru tentang alam, ilmu pengetahuan, sejarah, budaya, dan banyak lagi. Buku fiksi pun mengajarkan anak-anak bagaimana mencari informasi yang mereka butuhkan, menggunakan indeks, tabel konten, dan sumber daya lainnya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka.
Nantinya, melalui membaca, seorang anak dapat berpikir secara kritis dan analitis. Mereka belajar untuk memahami dan mengevaluasi informasi, menghubungkan konsep-konsep, dan mengidentifikasi pola yang terdapat dalam bacaan.
ADVERTISEMENT
mampu memahami budaya yang berbeda-beda, merangsang rasa ingin tahu tentang dunia, dan mengembangkan toleransi terhadap keragaman. Selain itu, adanya beragam informasi lainnya yang memberikan pengajaran yang baik untuk seseorang.
Membaca pada usia dini membekali anak-anak dengan pengetahuan yang relevan untuk pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Ini membantu mereka lebih siap menghadapi tantangan dan memahami dunia di sekitar mereka. Di samping itu pun, anak-anak cenderung lebih siap dalam hal membaca, menulis, dan pemahaman ketika memasuki pendidikan formal di sekolah.
Seperti halnya membaca buku fiksi yang di dalamnya tidak hanya berisi mengenai cerita saja, tetapi adanya nilai yang dapat diperoleh melalui sebuah analisis. Membaca cerita tentang karakter dengan berbagai latar belakang dan pengalaman membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang perasaan dan nilai-nilai manusia.
ADVERTISEMENT
Cerita yang melibatkan plot dan karakter kompleks membantu anak-anak mengembangkan keterampilan analitis. Mereka belajar untuk menghubungkan hubungan sebab-akibat dan memahami struktur naratif. Buku cerita dan fiksi memungkinkan anak-anak menjelajahi dunia imajinatif. Ini membantu dalam pengembangan kreativitas, imajinasi, dan kemampuan berpikir di luar kotak.
Anak-anak Jakarta membaca buku. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Tidak hanya itu, membaca pun memerlukan fokus dan konsentrasi. Dengan membiasakan membaca, anak-anak dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugas lain juga. Lalu, membaca pun memberikan rangsangan kepada otak anak melalui konsep-konsep baru, ide-ide kompleks, dan dunia imajinatif yang mendukung pertumbuhan kognitif mereka.
Membaca dapat mengembangkan keterampilan membaca dengan berbagai hal yang dipelajari, seperti mendapatkan kosakata baru, mendalami tata bahasa seseorang, pemahaman konteks. Hal tersebut nantinya akan sangat berguna untuk memperkaya kemampuan luaran berupa berbicara dan menulis.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hal tersebut, membaca memberikan berbagai manfaat bagi anak-anak. Melalui peringatan hari membaca yang dilakukan oleh pemerintah DKI, peringatan ini dapat membantu meningkatkan literasi anak. Peningkatan literasi anak dapat dikatakan sebagai proses yang sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara yang kuat. Literasi yang baik membuka pintu bagi pengetahuan, pemahaman, dan peluang dalam hidup.
Berbagai hal dapat dilakukan untuk peningkatan literasi anak, seperti menciptakan lingkungan rumah yang kaya dengan bacaan sehingga rasa penasaran dan minat baca dapat timbul kepada anak. Selain itu, anak-anak pun semestinya mendapatkan contoh teladan dari orang dewasa di rumahnya karena rumah adalah instansi pertama seorang anak untuk tumbuh dan berkembang. Orang dewasa dapat memberikan pemahaman bahwa membaca merupakan hal yang penting. Hal ini dapat juga diciptakan dengan menciptakan sebuah aktivitas membaca bersama.
ADVERTISEMENT
Pada masa kini pun, esensi buku atau hal lainnya dalam sebuah bacaan sudah disajikan dengan bentuk yang menarik baik secara benda maupun digital. Hal ini memberikan peluang lebih besar kepada anak-anak untuk menikmati berbagai media buku atau sumber informasi lainnya.
Di samping itu, pemilihan esensi isi buku pun penting untuk dilakukan. Buku yang menarik dan sesuai dengan minat anak. Cerita yang menarik dapat menginspirasi mereka untuk terus membaca. Oleh karenanya, anak-anak harus diberikan kesempatan untuk memilih buku yang mereka minati. Ini membantu mereka merasa memiliki kontrol atas proses pembelajaran walaupun orang dewasa harus tetap melakukan kontrol.
Melalui hal tersebut, anak-anak pun diharapkan mampu untuk berbicara terkait dengan buku yang telah dibaca. Hal ini akan menjadi luaran kembali bagi anak. Ingatan dan kreativitas mampu memberikan pemahaman seorang anak terhadap bacaan. Berbagai hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan literasi anak sehingga Indonesia mampu bangkit dalam dunia literasi.
ADVERTISEMENT