Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hari Komunikasi Damai Dunia: Hindari Ujaran Kebencian Menjelang Pemilu 2024
8 Oktober 2023 14:13 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Roma Kyo Kae Saniro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perayaan ini mengingatkan kita akan pentingnya berbicara dengan hormat, mendengarkan dengan aktif, dan mencapai pemahaman bersama dalam setiap interaksi dengan sesama.
Memahami sejarah dan tujuan hari ini membantu menyadarkan kita akan pentingnya komunikasi damai dalam menghadapi tantangan dan konflik yang kompleks di dunia saat ini.
Seperti yang Anda sebutkan, tantangan seperti penyebaran kebencian, intoleransi, terorisme, dan perubahan iklim memerlukan pendekatan yang kooperatif dan solidaritas global untuk mengatasi mereka. Hari ini juga merupakan pengingat bahwa kita semua memiliki peran dalam mempromosikan perdamaian dan membangun budaya perdamaian di seluruh dunia.
Hari Komunikasi Damai merupakan perayaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya komunikasi damai dalam menyelesaikan konflik, memajukan perdamaian, dan menciptakan hubungan antar-manusia yang harmonis di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah untuk mendorong dialog damai, mencari solusi tanpa gresi, meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya dan keyakinan serta meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif.
Perayaan ini juga bertujuan untuk membangun budaya damai yang mengedepankan perdamaian, keadilan dan toleransi di seluruh lapisan masyarakat.
Di dunia yang sering penuh konflik dan ketegangan, perayaan Hari Komunikasi Damai merupakan pengingat penting bahwa komunikasi yang baik dan damai memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas sosial dan mendorong kerja sama.
Seperti yang dibahas pada bagian sebelumnya, ujaran kebencian merupakan salah satu hal yang dihindari sebagai peringatan hari Komunikasi Damai Dunia ini.
Lebih jauh, pada tahun depan, Indonesia pun akan menghadapi tahun politik karena adanya pemilihan umum (pemilu) untuk presiden dan wakil presiden yang memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Pada masa ini, muncul berbagai kasus atau permasalahan, seperti kasus ujaran kebencian yang dilakukan untuk menjatuhkan lawan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Ujaran kebencian dalam konteks pemilu presiden mempunyai dampak yang signifikan, seperti menimbulkan ketegangan sosial yang dapat memicu konflik dan ketidakstabilan. Selain itu, ujaran kebencian dapat mengalihkan perdebatan politik dari isu-isu penting yang seharusnya menjadi fokus utama pemilu presiden.
Dampak lain dari ujaran kebencian adalah ancaman terhadap individu atau kelompok yang dituju. Menghasut kemarahan dapat berujung pada kekerasan atau ancaman terhadap mereka, sehingga mengancam keselamatan mereka.
Tidak hanya itu, ujaran kebencian dapat memecah belah masyarakat dan merusak persatuan, hal yang sangat penting dalam demokrasi. Hal ini dapat membatasi partisipasi aktif dalam proses demokratisasi karena mereka yang menjadi sasaran ujaran kebencian mungkin merasa terintimidasi atau terintimidasi untuk berpartisipasi dalam pemilu.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah berbeda harus diambil untuk menyelesaikan masalah ujaran kebencian menjelang pemilihan presiden. Hal ini mencakup penegakan hukum yang tegas terhadap ujaran kebencian, kampanye pendidikan publik untuk meningkatkan kesadaran akan bahayanya, tanggung jawab media untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian, peningkatan dialog dan toleransi, serta pemantauan dan pelaporan publik.
Penting untuk diingat bahwa menjaga pemilihan umum presiden bebas dari ujaran kebencian adalah tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah untuk menjaga integritas demokrasi dan memastikan proses pemilihan yang adil dan aman.
Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya perayaan Hari Komunikasi Damai memberikan penyadaran kepada semua lapisan masyarakat untuk selalu menjaga komunikasi yang baik kepada semua orang, salah satunya untuk tidak menyebarkan ujian kebencian yang akan berdampak pada konflik dan perpecahan.
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun politik, semua masyarakat Indonesia harus mendukung keberlangsungan komunikasi yang damai karena akan mendukung lancarnya kegiatan pemilu yang “sehat”. Indonesia membutuhkan semua kontribusi dan langkah sigap dari semua pihak untuk mendukung komunikasi yang damai dan lancar tersebut.
Selain itu, hal positif dari adanya komunikasi damai adalah masyarakat cenderung lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam pemilihan. Masyarakat yang merasa terancam atau terintimidasi oleh ujaran kebencian mungkin enggan ikut serta dalam proses pemilu.
Selanjutnya, tanpa gangguan dari ujaran kebencian, pemilihan dapat lebih fokus pada isu-isu yang penting bagi masyarakat dan negara. Ini memungkinkan pemilih untuk membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang lebih baik tentang visi dan rencana calon-calon.
Kemudian, ujaran kebencian dapat memicu konflik dan ketegangan sosial yang dapat merusak stabilitas selama periode pemilu. Dengan mempromosikan komunikasi yang damai dan penghormatan perbedaan, peluang terjadinya ketegangan dapat diminimalkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tanpa ujaran kebencian yang mengganggu, debat politik dapat berlangsung dengan lebih konstruktif dan berfokus pada pembandingan program dan visi, yang dapat memberikan wawasan yang lebih baik kepada pemilih.
Menghindari ujaran kebencian adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemilihan umum yang lebih lancar, berjalan dengan damai, dan mencerminkan nilai-nilai demokrasi yang kuat.
Dengan mendorong komunikasi yang hormat dan penghormatan perbedaan, kita dapat memastikan bahwa proses pemilu berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat.
Hari Komunikasi Damai menjadi kesempatan untuk mendorong perdamaian, toleransi, dan pemahaman di antara semua anggota masyarakat, serta untuk mencegah konflik yang tidak perlu dan menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan harmonis.