Konten dari Pengguna

Kesuksesan Komersialisasi Centang Biru Instagram

Roma Kyo Kae Saniro
Dosen Universitas Andalas dan Peneliti Kajian Gender dan Feminisme
7 Agustus 2023 5:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roma Kyo Kae Saniro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Instagram. Foto: Natee Meepian/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Instagram. Foto: Natee Meepian/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, masyarakat mengira bahwa centang biru di Instagram merupakan sebuah penanda bahwa akun tersebut telah diverifikasi. Biasanya, akun yang diverifikasi merupakan tokoh publik, selebriti, berbagai merek terkenal, atau orang-orang yang memiliki dampak signifikan pada sebuah platform, seperti Instagram, Youtube, atau Tiktok.
ADVERTISEMENT
Tanda centang biru pun dapat dimaknai bahwa akun tersebut sebagai akun resmi dan otentik dari entitas atau individu yang bersangkutan. Akun biru dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat terkait dengan akun atau pengguna. Hal ini mampu untuk memberikan pengalaman yang penting, khususnya untuk merek-merek atau toko yang berjualan di media daring.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, verifikasi dengan centang biru ini memang dirancang untuk membantu pengguna Instagram membedakan antara akun resmi dan akun palsu. Namun, tidak semua akun terverifikasi akan memiliki tanda centang biru.
Proses verifikasi ini biasanya melibatkan pengajuan permohonan kepada tim Instagram, dan keputusan untuk memberikan verifikasi bergantung pada faktor-faktor seperti ketenaran, keaslian, dan dampak akun tersebut. Dengan kata lain, seseorang dapat mendaftarkan akunnya untuk melalui proses verifikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Seseorang dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan verifikasi dengan centang biru di Instagram. Seseorang harus mengikuti panduan dan instruksi yang diberikan oleh Instagram.
Mark Zuckerberg perkenalkan Meta sebagai nama brand baru Facebook. Foto: Facebook
Hal yang paling penting adalah seseorang harus memiliki informasi yang cukup untuk mendukung klaim bahwa akun tersebut adalah akun resmi dan otentik. Hal menarik yang dapat digarisbawahi adalah bahwa proses verifikasi ini tidak selalu berhasil dan Instagram memiliki kriteria yang ketat untuk memberikan tanda centang biru ini.
Namun, ketatnya kriteria untuk mendapatkan centang biru bukan lagi sebuah masalah bagi seseorang atau pihak yang menginginkan legitimasi centang biru tersebut. Nyatanya, Legitimasi centang biru merupakan sebuah hal yang diinginkan oleh masyarakat.
Hal ini menjadi sebuah peluang bisnis bagi perusahaan Meta, perusahaan yang menaungi Instagram dan media sosial lainnya. Meta akhirnya menjadikan centang biru sebagai komoditas untuk diperjualbelikan bagi masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
Centang biru atau Meta verified yang pertama kali dirilis di Indonesia per Juli 2023 dijual dengan harga yang berbeda. Instagram dan Facebook versi web dijual dengan harga 11,99 USD atau setara dengan Rp180.000,00 per bulan; Instagram dan Facebook versi iOS dijual dengan harga 14,99 USD atau setara dengan Rp225.000,00 per bulan; dan Instagram dan Facebook versi Android dijual dengan harga 14,99 USD atau setara dengan Rp225.000,00 per bulan.
Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Kreator Asia Tenggara untuk Meta, mengumumkan kehadiran program Meta Verified di Indonesia. Foto: Meta Indonesia
Menurut tulisan Dian, Meta ternyata telah menilik Indonesia sebagai salah satu pangsa pasarnya karena Meta memberikan harga khusus untuk masyarakat Indonesia, yaitu Instagram dan Facebook versi web dijual dengan harga Rp100.000,00 per bulan; Instagram dan Facebook versi iOS dijual dengan harga Rp130.000,00 per bulan; dan Instagram dan Facebook versi Android dijual dengan harga Rp130.000,00 per bulan.
ADVERTISEMENT
Harga miring yang diberikan oleh Meta sebenarnya bukan tanpa alasan. Hal yang disepakati bersama adalah Indonesia merupakan pengguna Facebook terbanyak di dunia. Indonesia berhasil menduduki posisi ketiga sebagai pengguna Facebook.
Tidak hanya Facebook, Instagram pun merupakan media yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Dengan adanya penjualan centang biru, antusias masyarakat pun dapat terakamodir baik di dunia maupun di Indonesia.
Hal tersebut pun didukung oleh kesuksesan centang biru yang meraup Rp10 triliun dalam sehari. Dengan kata lain, Meta berhasil menjual sekitar 44 juta verifikasi centang biru dalam sehari.
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Carlos Barria/Reuters
Kesuksesan tersebut menunjukkan bahwa verifikasi centang biru memiliki nilai jual tinggi sebagai sebuah komoditas yang mengacu pada produk atau barang yang dihasilkan secara massal dan diperdagangkan di pasar dengan fokus pada pertukaran nilai ekonomi.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibuktikan bahwa centang biru memenuhi syarat standarisasi yang diakui oleh seluruh masyarakat dunia sehingga tersebut dapat diperdagangkan dengan mudah dan diakui oleh pasar.
Dapat dikatakan cara yang digunakan Meta dapat diacungi jempol dengan mengomersialisasikan verifikasi centang biru tersebut. Dapat dikatakan demikian karena komersialisasi dapat dikatakan mengubah atau mengalihkan sesuatu, seperti ide, produk, layanan, atau bahkan budaya, menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi dan dapat diperdagangkan di pasar.
Ini adalah pendekatan yang umum di dunia bisnis dan pemasaran di mana tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan keuntungan dari apa yang awalnya mungkin bukan produk komersial.
Ilustrasi Instagram. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Lakunya komersialisasi verifikasi centang biru Instagram tersebut menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan sebuah eksistensi. Persepsi yang dibangun terkait dengan verifikasi centang biru yang bersifat eksklusif pun bergeser menjadi sebuah barang komersialisasi.
ADVERTISEMENT
Meta berhasil menggunakan ekslusifitas tersebut untuk memengaruhi masyarakat yang membutuhkan eksistensi baik yang hanya bersifat coba-coba maupun yang dengan sengaja dan niat untuk mendapatkannya.
Namun, verifikasi centang biru tentunya belum dapat diketahui umurnya. Pembayaran verifikasi centang biru yang dilakukan setiap bulan memungkinkan masyarakat dapat berhenti pada bulan selanjutnya.
Hal ini harus diantisipasi oleh Meta untuk memberikan inovasi lainnya agar verifikasi centang biru tidak hanya bertahan seumur jagung. Namun, secara keseluruhan, Meta patut diacungi jempol terkait dengan kesuksesan penjualan verifikasi centang birunya.