Konten dari Pengguna

Perempuan Indonesia dalam Ruang Dharma Wanita

Roma Kyo Kae Saniro
Dosen Universitas Andalas dan Peneliti Kajian Gender dan Feminisme
5 Agustus 2023 8:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roma Kyo Kae Saniro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Situs resmi dharmawanitapersatuan.id
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Situs resmi dharmawanitapersatuan.id
ADVERTISEMENT
Kita mungkin pernah mendengar kata Dharma Wanita. Kedua kata tersebut memberikan sebuah pandangan yang berkaitan dengan pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Latar belakang perayaan Hari Dharma Wanita Nasional dimulai dengan adanya sejarah pembentukan organisasi Dharma Wanita dan peran istimewa yang dimainkan oleh para istri Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mendukung kelancaran tugas dan tanggung jawab suami mereka dalam pelayanan publik.
Hari peringatan Dharma Wanita Persatuan berawal pada 5 Agustus 1974 ketika dari nama organisasi para Istri Pegawai Republik Indonesia ketika pemerintahan Orde Baru. Organisasi ini dinamakan dengan organisasi Dharma Wanita yang didirikan oleh Ketua Dewan Pembina KOPRI saat itu, yaitu Amir Machmud melalui Prakarsa Ibu Tien Soeharto sebagai ibu negara.
Pada awalnya, Dharma Wanita beranggotakan para istri pegawai Republik Indonesia, anggota ABRI yang dikaryakan, dan pegawai BUMN. Dapat dikatakan bahwa pada masa tersebut, organisasi ini memiliki muatan politik.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut berbeda pada tahun 1998. Organisasi ini melakukan perubahan mendasar menjadi sebuah organisasi sosial kemasyarakatan yang netral dari politik, independen, dan bersifat demokrasi.
Sesuai perkembangannya, Dharma Wanita berubah nama menjadi Dharma Wanita Persatuan karena menyesuaikan dengan nama kabinet yang memimpin saat tersebut, yaitu Kabinet Persatuan Nasional dengan kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.
Dharma Wanita Persatuan memiliki peluang untuk berkiprah lebih luas dengan mengoptimalisasikan peran sesuai pasal 5 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, yang menyatakan bahwa pembentukan ormas bertujuan untuk:
ADVERTISEMENT
Dharma Wanita memiliki berbagai kontribusi dalam kehidupan, baik dalam lingkup domestik maupun publik. Dalam ranah domestik, organisasi ini bertujuan untuk mendukung karier dan profesionalisme suaminya yang berprofesi sebagai PNS.
Dalam hal ini, perempuan berpegang penting dalam mendukung langkah karier suami, membantu mengatasi tantangan, dan memberikan dukungan moral serta inspirasi.
Perempuan dikonstruksi melalui organisasi ini sebagai pencipta keharmonisan dan kebahagiaan di dalam keluarga. Mereka mengelola tugas-tugas rumah tangga, mengasuh anak-anak, serta menciptakan lingkungan yang hangat dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
Foto: Situs resmi dharmawanitapersatuan.id
Dharma Wanita telah menjadi kekuatan penting dalam mendukung kelancaran tugas PNS dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan bangsa. Mereka juga berperan dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi muda serta menciptakan lingkungan yang harmonis dan berdaya dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Foto: bengkaliskab.go.id
Tidak hanya itu, Dharma Wanita pun memiliki tanggung jawab dalam pelayanan publik melalui perannya sebagai istri PNS pada tataran publik. Mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab suami.
Dharma Wanita berperan sebagai penggerak sosial di masyarakat. Mereka sering terlibat dalam kegiatan amal, penggalangan dana, dan kegiatan kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Lalu, perempuan dalam organisasi ini pun mampu untuk bekerja sama untuk bersatu, berbagi pengalaman, serta memperkuat persatuan dan solidaritas antar sesama anggota. Organisasi ini menjadi tempat berbagi pengetahuan dan keahlian dalam berbagai bidang kehidupan.
Foto: kemendag.go.id
Lebih jauh, Dharma Wanita pun sebenarnya mampu sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri. Hal ini karena organisasi ini memberikan kesempatan bagi para anggotanya untuk mengembangkan potensi diri melalui berbagai pelatihan, seminar, dan kegiatan pengembangan diri lainnya. Hal ini membantu para anggota menjadi lebih mandiri dan berdaya dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, perayaan Hari Dharma Wanita Nasional menjadi bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap peran penting Dharma Wanita dalam mendukung kinerja PNS serta berkontribusi dalam pembangunan negara.
Hari Dharma Wanita Nasional dijadikan momen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam pelayanan publik dan masyarakat serta untuk memperkuat solidaritas di kalangan Dharma Wanita.
Hari Dharma Wanita Nasional menjadi simbol pengakuan dan penghargaan terhadap peran penting Dharma Wanita dalam mendukung kinerja PNS serta berkontribusi dalam pembangunan negara.
Hingga kini, Hari Dharma Wanita Nasional tetap dirayakan sebagai momen untuk mengapresiasi dan menghargai peran serta perjuangan para istri PNS dalam mendukung kelancaran tugas dan tanggung jawab suami mereka serta dalam berkontribusi positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dharma Wanita dapat menjadi sebuah organisasi yang mampu memberdayakan perempuan. Perempuan tidak hanya mengurusi urusan domestik, tetapi dapat berkembang ke ranah publik serta dapat mengembangkan dirinya. Walaupun terlihat seperti beban ganda, hal ini sebenarnya kembali lagi kepada perempuan itu sendiri. Hal ini kembali lagi terkait dengan pilihan.
Peran perempuan dalam masyarakat dapat beragam dan berbeda-beda sesuai dengan pilihan dan aspirasi individu. Beberapa perempuan mungkin merasa nyaman dan puas dengan peran mereka dalam organisasi Dharma Wanita, sementara yang lain mungkin ingin aktif dalam gerakan kesetaraan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih luas.
Kedua hal ini merupakan bagian penting dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan perempuan dalam masyarakat yang beragam.