Konten dari Pengguna

Analisis Pengaruh Apresiasi Rupiah terhadap Selisih Kurs dan Laba Akuntansi

Siti Romlah
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Pamulang
15 April 2025 12:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Romlah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/rupiah-mata-uang-uang-keuangan-7304261/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/rupiah-mata-uang-uang-keuangan-7304261/
ADVERTISEMENT
Fluktuasi nilai tukar mata uang merupakan salah satu faktor eksternal yang memengaruhi kondisi keuangan perusahaan, khususnya yang memiliki transaksi lintas negara. Apresiasi rupiah, yaitu penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti dolar AS, menimbulkan implikasi langsung terhadap pengakuan selisih kurs dan laba akuntansi. Dalam konteks standar akuntansi di Indonesia, perlakuan atas transaksi mata uang asing diatur oleh PSAK 10. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana apresiasi rupiah mempengaruhi nilai selisih kurs serta dampaknya terhadap laba bersih yang tercermin dalam laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
Konsep Selisih Kurs dalam Akuntansi
Selisih kurs adalah keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan kurs valuta asing terhadap mata uang fungsional perusahaan (dalam hal ini, rupiah). Transaksi yang dapat memunculkan selisih kurs antara lain pembayaran atau penerimaan dalam mata uang asing, pinjaman luar negeri, serta translasi aset dan liabilitas dalam valuta asing pada akhir periode pelaporan. Menurut PSAK 10, selisih kurs yang timbul dari transaksi moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi periode berjalan.
Dampak Apresiasi Rupiah terhadap Selisih Kurs
Ketika rupiah mengalami apresiasi, nilai aset dan liabilitas dalam mata uang asing yang dikonversi ke rupiah menjadi lebih rendah. Hal ini dapat menimbulkan kerugian kurs atas aset moneter (misalnya piutang dalam dolar AS), namun juga dapat menimbulkan keuntungan kurs atas kewajiban moneter (seperti utang dalam mata uang asing). Secara umum:
ADVERTISEMENT
Aset dalam valas akan turun nilainya, menciptakan potensi rugi kurs.
Liabilitas dalam valas akan turun nilainya, menciptakan potensi laba kurs.
Contohnya, jika sebuah perusahaan memiliki pinjaman sebesar USD 1 juta dan kurs turun dari Rp15.500 menjadi Rp15.000, maka nilai utang dalam laporan keuangan berkurang sebesar Rp500 juta, yang diakui sebagai keuntungan kurs.
Dampak terhadap Laba Akuntansi
Perubahan nilai selisih kurs secara langsung mempengaruhi laba rugi. Jika apresiasi rupiah menimbulkan keuntungan kurs atas utang luar negeri yang besar, maka laba bersih perusahaan dapat meningkat secara signifikan. Namun demikian, hal ini bukan mencerminkan kinerja operasional, melainkan pengaruh dari faktor eksternal.
Sebaliknya, perusahaan dengan eksposur besar terhadap aset valas dapat mencatat kerugian kurs, yang menurunkan laba bersih. Hal ini dapat mengaburkan analisis profitabilitas perusahaan jika tidak diungkapkan secara rinci dalam catatan atas laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
Implikasi Akuntansi dan Pengungkapan
1. Kejelasan Pengungkapan: Perusahaan wajib mengungkapkan asal-usul keuntungan atau kerugian kurs secara transparan agar pengguna laporan keuangan dapat menilai kualitas laba.
2. Volatilitas Laba: Apresiasi rupiah yang tajam dapat menciptakan fluktuasi laba yang ekstrem dari tahun ke tahun.
2. Perencanaan Manajemen Keuangan: Manajemen harus memahami dampak perubahan kurs terhadap posisi keuangan dan merancang strategi manajemen risiko yang memadai, seperti lindung nilai (hedging).