Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Fakta Geologis Menarik Gunung Api Gamalama
29 April 2021 19:46 WIB
Tulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selamat Hari Puisi Nasional Sobat Gunung !
ADVERTISEMENT
Dibuat Oleh Roni Marudut Situmorang
ADVERTISEMENT
Pantun merupakan bagian dari Puisi Lama yang telah dipakai untuk menjalin pergaulan di masyarakat Melayu dan Indonesia sejak dulu kala. Pantun dan Syair merupakan petuah bijak yang cukup berkembang pesat dalam masyarakat Pulau Ternate, Maluku Utara. Selain, pantun dan syair Masyarakat Ternate juga memiliki banyak cerita misteri terkait lingkungan sekitarnya, termasuk Gunung Gamalama. Nama Gunung Gamalama ternyata berasal dari kata "Kie Gam Lamo" yang bermakna "negeri yang besar". Mari kita simak beberapa fakta menarik Gunung Gamalama berikut:
Masyarakat sekitar Gunung Ternate meyakini bahwa puncak Gamalama disebut sebagai tempat suci, lokasi bersemayamnya para raja dan imam-imam masjid Kesultanan Ternate dan para penyebar agama Islam. Makam suci tersebut tumbuh sendiri yang dikenal juga dengan istilah jere.
Gunung Gamalama sangat dekat dengan Kota Ternate, Garis lurus merah pada gambar di atas merupakan gambaran jarak 5 km yang di bentang antara Gunung Gamalama dengan Kota Ternate. Cukup dekat ya Sobat Gunung.
ADVERTISEMENT
Gunung Gamalama (1715 mdpal), yang sekarang berstatus Waspada, termasuk dalam tipe gunung api strato yang hampir berbentuk kerucut, Gunung ini merupakan seluruh pulau Ternate di lepas pantai barat Halmahera. Gunung Gamalama terdiri dari beberapa maar dan kawah yang membentuk zona retakan sejajar dengan busur pulau Halmahera. Tiga kerucut di atas Gunung Gamalama memiliki umur yang semakin muda ke arah utara, dan tiga kerucut inilah yang membentuk puncak Gunung Gamalama.
Pulau Ternate sebagai pusat regional utama dalam perdagangan rempah-rempah Portugis dan Belanda selama beberapa abad. Bangsa Portugis dan Belanda berkontribusi pada dokumentasi menyeluruh dari aktivitas sejarah Gamalama pada abad itu.
Gunung Gamalama merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Lebih lanjut, 87 periode erupsi Gunung api Gamalama telah tercatat dalam sejarah pengamatannya. Erupsi Gunung Gamalama sudah tercatat sejak abad ke-16, Gunung Gamalama utamanya mengalami erupsi yang keluar dari kawah puncak, walaupun erupsi samping pernah terjadi pada tahun 1763, 1770, 1775, dan 1962 hingga 1963.
Kedatangan Portugis di Hitu, Pulau Ambon pada tahun 1512, disambut baik oleh penguasa setempat. Perlu diketahui, Ambon masuk dalam persekutuan lima bersaudara (Ulilima) yang dipimpin oleh Ternate, pada saat itu sedang bersaing dengan persekutuan sembilan saudara (Ulisiwa) termasuk Tidore dan pulau-pulau yang terletak di Kepulauan Halmahera sampai Irian Barat. Akibat persaingan itu, pada tahun 1522 Raja Ternate bekerja sama dengan portugis dengan tujuan melawan Tidore. Dari sanalah asal muasal sejarah pengamatan Gunung api Gamalama mulai tercatat.
ADVERTISEMENT
Benar saja, catatan pertama erupsi Gunung Gamalama yaitu pada tahun 1510 dengan Skala VEI 3. Dalam catatan ini tertulis kurang lebih 10 tahun, sebelumnya sudah diketahui Portugis baru sampai ke Pulau Ambon pada tahun 1512. Ada kemungkinan catatan sejarah pertama berasal dari pertanyaan dan observasi akademisi portugis di Pulau Ternate.
Pada abad ke-16 periode erupsi tercatat sebanyak tiga kali sejak kedatangan Portugis ke Kepulauan Maluku, yaitu pada 1510, 1538 dan 1561. Kemudian pada abad ke-17 periode erupsi Gunung Gamalama terjadi sebanyak 9 kali yang dikonfirmasi, yaitu pada 1605, 1608, 1635, 1648, 1653, 1659, 1676, 1686 dan 1687. Adapun erupsi yang masih samar terjadi pada 15 Juni 1643. Erupsi Skala VEI 3 pada abad ke-17 terjadi sebanyak tiga kali, di mana terjadi pada tahun 1608, 1653, dan 10-11 Mei 1687.
Pada abad ke-18 periode erupsi Gunung Gamalama terjadi sebanyak 8 kali erupsi yang telah dikonfirmasi. Erupsi Berskala VEI 3 di abad ke-18 terjadi sebanyak 3 kali yaitu pada 6 Juli-9 Desember 1770, 28 Agustus 1771 hingga 9 Oktober 1772, 20 Agusus 1775 hingga 6 November 1775.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-19 periode erupsi Gunung Gamalama yang berskala VEI 3 hanya terjadi sebanyak sekali pada tanggal 2 Februari 1840 hingga 29 September 1840. Namun perlu diingat periode erupsi yang lebih rendah setidaknya terjadi 25 periode erupsi yang telah dipastikan dan masih terdapat 11 periode erupsi yang belum dikonfirmasi kebenarannya
Gunung api Gamalama mengalami periode erupsi sebanyak 15.kali dengan erupsi terkuat terjadi pada tanggal 25-26 April 1990 dengan Skala VEI 3. Periode erupsi tahun 1990 merupakan periode erupsi terakhir Gunung Gamalama dengan kekuatan Skala VEI 3, terhitung hingga April 2021.
Gunung Gamalama pada abad ke-21 mengalami periode erupsi pertama kali di tanggal 31 Juli 2003 hingga 2 Oktober 2003 dengan Skala VEI 2. Selanjutnya periode erupsi yang terkonfirmasi terjadi pada tanggal 5 Desember 2011 hingga 23 Desember 2011 dengan SKala VEI 2. Periode Erupsi yang ketiga di abad ke-21 terjadi pada 15-17 September 2012 dengan Skala VEI 1. Periode Erupsi keempat terjadi pada 18-25 Desember 2014 dengan Skala VEI 2. Periode erupsi kelima terjadi pada 6 Juli-8 September 2015 dengan SKala VEI 2. Dua periode erupsi terakhir Gunung Gamalama terjadi pada 3-4 Agustus 2016 dan 4-6 Oktober 2018, kedua periode erupsi Gunung Gamalama terakhir tersebut berskala VEI 1.
ADVERTISEMENT
Tipe Batuan Gunung Gamalama sendiri terdiri dari batuan mayor berupa andesit hingga basaltik andesit dan batuan minor berupa batu dasit, hal ini diperkuat dari tatanan tektonik Gunung Gamalama berupa Zona Subduksi.
Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Gamalama terlihat dengan warna merah transparan lebih mengarah ke utara Pulau Ternate, menunjukkan sering terlanda aliran awan panas, aliran lava dan guguran batu pijar. Sedangkan, warna merah jambu transparan, yang merupakan KRB II, menunjukkan wilayah yang berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran lava, guguran batu pijar, dan aliran lahar. Warna kuning transparan masuk dalam wilayah KRB I. KRB I ini mengisi jalur aliran sungai sehingga berpotensi terlanda aliran lahar dan kemungkinan terkena perluasan awan panas dan aliran lava.
Sekarang ini, Populasi penduduk radius 5 km dari Puncak Gunung Gamalama berjumlah 103.429 jiwa. Radius merupakan jarak lingkar dari suatu wilayah. tersebut Tertanggal 28 April 2021, PVMBG melihat Status Gunung api Gamalama yang masih Waspada, merekomendasikan Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari kawah puncak Gunung Gamalama. Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar. Aktivitas Seismik Gunung Gamalama terlihat cukup tinggi, sehingga diharapkan masyarakat tetap mengikuti rekomendasi PVMBG tersebut.
ADVERTISEMENT
Terima kasih sudah membaca sobat Gunung!
Referensi
Apandi T, Sudana D, 1980. Geologic map of the Ternate quadrangle, north Maluku. Geol Res Devel Centre Indonesia, 1:250,000 scale map and 9 p text.
Bronto S, Hadisantono R D, Lockwood J P, 1982. Geologic map of Gamalama volcano, Ternate, North Maluku. Volc Surv Indonesia, 1:25,000 geol map.
Global Volcanism Program, 2013. Gamalama (268060) in Volcanoes of the World, v. 4.9.4 (17 Mar 2021). Venzke, E (ed.). Smithsonian Institution. Downloaded 29 Apr 2021 (https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=268060).
Kusumadinata K, 1979. Data Dasar Gunungapi Indonesia. Bandung: Volc Surv Indonesia, 820 p.
Morris J D, Jezek P A, Hart S R, Gill J B, 1983. The Halmahera Island arc, Molucca Sea collision zone, Indonesia: a geochemical survey. In: Hayes D E (ed) The Tectonic and Geologic Evolution of Southeast Asia Seas and Islands, part 2, Amer Geophys Union, Geophys Monogr, 27: 373-387.
ADVERTISEMENT
PVMBG. 2021. Magma Indonesia: Laporan Aktivitas Gunung Gamalama, Rabu - 28 April 2021, periode 00:00-24:00 WIT. Sumber URL: https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan/160559?signature=57c4aca51419a4343142de305ca3158cc832a229818c8cafe4ed6cc57aefba57