Konten dari Pengguna

Fakta Geologis Menarik Gunung Lewotobi Perempuan dan Lewotobi Laki-laki

Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api)
Mempercepat Edukasi Vulkanologi di Indonesia - Master Student of Geology Engineering (UGM) - Bachelor of Geography Education (UNY) - SMA N 1 Martapura - Indonesia
21 April 2021 21:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Selamat hari Kartini, Gunung Lewotobi Perempuan!

ADVERTISEMENT
Hari Kartini memperingati semangat perjuangan perempuan dalam mendapatkan hak-haknya. Sobat Gunung akan diajak berkenalan dengan Gunung api Lewotobi Perempuan yang memiliki pendamping Laki-laki. Benar saja, Gunung Lewotobi Perempuan terletak berdampingan dengan Gunung Lewotobi Laki-laki. Coba tebak dari gambar dua Gunung berikut mana yang laki-laki dan yang mana perempuan Sobat Gunung? Kita akan jawab pelan-pelan ya.
Ilustrasi Gunung Lewotobi pada tahun 2007 Foto: Dok. Smithsonian Institution
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Lewotobi pada tahun 2007 Foto: Dok. Smithsonian Institution
Aktivitas Terkini
ADVERTISEMENT
Selasa, 20 April 2021 Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami aktivitas seismik yang cukup tinggi dibanding 90 hari terakhir. Aplikasi Magma Indonesia yang dikelola oleh PVMBG mengidentifikasi perilaku Gunung Lewotobi Laki-laki pada tingkat Normal. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi, Bobby Lamanepa (20/4) mengungkapkan "Adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut terjadi sejak Selasa, 20 April 2021, pukul 00.00 WITA, dan sampai saat ini masih terus berlangsung." Masyarakat pun dihimbau tetap waspada dalam beraktivitas sehari-hari.
Data Pengamatan Seismik Gunung Lewotobi. Sumber : Data Magma Indonesia Gunung Lewotobi
Morfologi
Identifikasi morfologi menunjukkan Gunung Lewotobi Perempuan ternyata lebih tua dan terbentuk di bawah lereng bagian tenggara Gunung Lewotobi Laki-laki. Pasangan gunung api Lewotobi langsung berbatasan dengan laut di sebelah timur dan selatan. Coba tebak bagaimana melihat Gunung api lebih tua secara morfologi?
ADVERTISEMENT
Permukaan bentuk lahan Gunung Lewotobi Perempuan diamati lebih kasar, lembah-lembah sungai lebih terbentuk, sehingga diperkirakan muncul lebih awal daripada Lewotobi Laki-laki.
Gunung Lewotobi Perempuan memperlihatkan kerucut seperti terpotong dengan permukaan puncak yang luas. Dua kawah terdapat di puncak Gunung Lewotobi Perempuan. Kawah yang lebih tua terlihat lebih luas dan terbuka ke arah timur laut. Dinding kawah dibangun oleh stratifikasi lava dan piroklastika. Kawah yang lebih muda dan lebih kecil tumbuh di dalam kawah pertama pada bagian selatannya. Kawah ini memiliki dinding yang curam.
Pada dasar kawah Gunung Lewotobi Perempuan terdapat sebuah kubah lava. Di sekitar dasar kubah lava terdapat hembusan asap solfatara berwarna putih tipis dengan tekanan rendah dan ketinggian hanya berkisar 10-15 meter dari dasar kawah. Sehingga jarang sekali teramati hembusan asap melebihi bibir kawah. Kubah lava relatif tidak mengalami perubahan dan penambahan volume sejak pemeriksaan kawah terakhir.
Ilustrasi Gunung Lewotobi Perempuan Dok PVMBG BG KESDM 15 April 2021
Geologi Gunung Api
ADVERTISEMENT
Gunung Lewotobi Perempuan memiliki ketinggian 1.703 mdpl, sedangkan Gunung Lewotobi Laki-laki lebih rendah dengan ketinggian 1.584 mdpl. Kedua pasang Gunung ini hanya memiliki jarak 2 kilometer antar puncaknya. Tatanan tektonik Gunung Lewotobi Laki-laki dan Perempuan yaitu Zona Subduksi dengan Tipe Batuan Andesit hingga Basaltik Andesit yang termasuk dalam batuan beku intermediate.
Sejarah pengamatan Gunung Lewotobi di mulai sejak tahun 1675, pada saat itu erupsi terjadi pada Gunung Lewotobi Laki-laki dengan skala VEI 3. Erupsi pada tahun 1675 merupakan erupsi terkuat yang pernah terjadi di Gunung Lewotobi.
Gunung Lewotobi Perempuan hanya erupsi sebanyak dua kali yaitu pada bulan Januari 1921 dengan Skala VEI 2 dan Desember 1935 dengan Skala VEI 2. Sedangkan, Gunung Lewotobi Laki-laki sudah mengalami 22 Erupsi dengan erupsi terakhir terjadi pada 6 Oktober 2014. Jadi tentunya gambar pertama Gunung yang mengeluarkan asap di sebelah kiri merupakan Gunung Lewotobi Laki-laki dan yang sebelah kanan Gunung Lewotobi Perempuan.
Gunung Lewotobi Laki-laki Dok. PVMBG BG KESDM 20 April 2021
Ibarat kata Gunung Lewotobi Laki-laki yang lebih muda, membuat dirinya masih beraktivitas secara tinggi, sedangkan Gunung Lewotobi Perempuan yang lebih tua, sudah semakin jarang beraktivitas mengeluarkan material baru.
ADVERTISEMENT
Semoga informasi Gunung Lewotobi ini bermanfaat, Selamat hari Kartini Sobat Gunung.
Glosarrium
Kubah Lava adalah deposit akibat kecepatan aliran lava yang cukup lambat, sehingga lava dapat langsung tertumpuk di permukaan kawah kemudian membeku membentuk kubah.
Seismik Gunung Api adalah metode pemantauan instrumentasi aktivitas kegempaan suatu Gunung Api.
Batuan Beku Intermediate adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan di daerah permukaan dimana proses pembekuan sangat cepat dengan suhu yang tinggi sehingga umumnya butiran pada batuan ini lebih halus dan berwarna Abu-abu.
Referensi
Kusumadinata K. (1979). Data Dasar Gunungapi Indonesia. Bandung: Volc Surv Indonesia, 820 p.
MAGMA Indonesia. (2021) Aktivitas Gunung Lewotobi. Diakses pada Tanggal 21 April 2021, Sumber URL : https://magma.vsi.esdm.go.id/
ADVERTISEMENT
Neumann van Padang M. (1951). Indonesia. Catalog of Active Volcanoes of the World and Solfatara Fields, Rome: IAVCEI, 1: 1-271.
Stolz, A. J., Varne, R., Davies, G. R., Wheller, G. E., & Foden, J. D. (1990). Magma source components in an arc-continent collision zone: the Flores-Lembata sector, Sunda arc, Indonesia. Contributions to Mineralogy and Petrology, 105(5), 585-601.
Global Volcanism Program. (2013). Lewotobi (264180) in Volcanoes of the World, v. 4.9.4 (17 Mar 2021). Venzke, E (ed.). Smithsonian Institution.
Wheller, G. E., Varne, R., Foden, J. D., & Abbott, M. J. (1987). Geochemistry of Quaternary volcanism in the Sunda-Banda arc, Indonesia, and three-component genesis of island-arc basaltic magmas. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 32(1-3), 137-160.
ADVERTISEMENT