Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Fakta Menarik 8 Gunung Bawah Laut baru yang diteliti BIG dan Lembaga Terkait
21 Mei 2021 3:37 WIB
Tulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mencari letak Sesungguhnya 8 Gunung Bawah Laut Usulan BIG melalui Citra Satelit Google Earth
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Kebangkitan Nasional Sobat Gunung. Tanggal 28 September – 9 Oktober 2020 yang lalu, Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Lembaga terkait berhasil melakukan Kegiatan Penyelenggaraan toponomi unsur wilayah laut, yang terdiri dari unsur laut, selat dan teluk di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan secara daring ini juga menghasilkan telaah toponomi delapan gunung bawah laut loh.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya apasih standar penamaan dan Syarat Pendaftaran Gunung api Bawah Laut?
Delapan gunung api bawah laut terbaru yang diusulkan BIG dilakukan berdasarkan Dokumen B-6 Standardization of Undersea Features Names dari International Hidrographic Organization (IHO). Syarat pendaftaran Gunung api Bawah laut dari aspek geometri yaitu memiliki ketinggian lebih dari 1.000 meter dan memiliki bentuk kerucut, sehingga kedelapan gunung api tersebut sah untuk dapat didaftarkan.
Delapan gunung bawah laut ini diantaranya yaitu Gunung Naung, Maselihe, Roa, dan Gunung Kawio Barat yang terletak di Sulawesi Utara; Gunung Baruna Komba, Abang Komba, dan Gunung Ibu Komba yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT); serta Gunung Pagai di perairan barat Sumatera. Delapan gunung bawah laut yang sudah ditelaah tersebut, telah diajukan BIG untuk dapat dimasukkan ke dalam Gazeter Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pasti Sobat Gunung penasaran kan fakta-fakta kedelapan Gunung Bawah Laut tersebut? Mari kita bahas satu per satu ya!
Persebaran Gunung api Holosen dan Pleistosen di Kepulauan Sitaro-Sangihe Talaud, Propinsi Sulawesi Utara, terdapat empat Gunung api Kala Holosen dan 5 Gunung api kala Pleistosen yang telah tercatat di Global Volcanism Program. Jika diurutkan dari Selatan ke Utara, Gunung api Kala Holosen terdiri dari Gunung Ruang dan Gunung Karangetang di Kepulauan Sitaro, dan Gunung Banua Wuhu dan Awu di Kepulauan Sangihe.
Gunung api Pleistosen semuanya berada di Kepulauan Sangihe, tepatnya berjejer di Utara Gunung Awu, meliputi Gunung Lipang, Napo Taroare, Kawalusu, Kawio Barat dan Kawio Utara. Jadi, bagi Sobat Gunung yang baru tau, Gunung Kawio Barat sebenarnya telah diamati oleh ahli geologi internasional. Namun memang masih sedikit informasi yang digali ya Sobat Gunung.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan Badan Informasi Geospasial melakukan penelitian yang lebih dalam tentang Kawio Barat yang sudah ditemukan sebelumnya, untuk diusulkan kembali ke lembaga internasional yang terkait dan mendapatkan meta data terbaru dari Gunung api Kawio Barat.
Gunung api Kawio Barat berjarak 120 km dari arah Barat Laut Bandar Udara Naha, di Pulau Besar Sangihe. Gunung api Kawio Barat ini sudah sangat dekat dengan Negara Filipina loh Sobat Gunung. Bayangkan Gunung Bawah Laut Kawio Barat hanya berjarak 84 km dari Gunung Balut, Pulau paling selatan di Filipina.
Keliling dataran kaki Gunung Kawio Barat, teramati dari Aplikasi Google Earth sebesar 74,3 km. Letak Astronomi Gunung Kawio Barat yaitu 4.675° LU dan 125.088°BT. Puncak tertinggi Gunung Kawio Barat berada pada Kedalaman 1874 meter di bawah air laut loh Sobat Gunung. Bentuk Tubuh Gunung Kawio Barat ini bila diamati berbentuk kerucut hampir sempurna.
ADVERTISEMENT
Gunung Bawah Laut Roa (puncaknya diduga berkedalaman lebih dari 1000 m), yang juga diusulkan BIG, berjarak 20 km kearah timur Gunung Kawio Barat. Gunung Roa memiliki Letak Astronomis 4.72° LU dan 125.26° BT, yang artinya Gunung ini sedikit lebih di Utara Gunung Kawio Barat. Walau demikian bentuk tubuh Gunung Roa, masih belum terlalu jelas untuk dapat di ukur diameternya dari Aplikasi Google Earth.
Gunung Bawah Laut Naung apabila dilihat sesuai dengan citra satelit yang ditunjukkan BIG, sebenarnya Gunung Naung telah tercatat dengan nama lain Gunung Napo Taroare, Gunung api Pleistosen di laman Global Volcanism Program. GVP mencatat ketinggian Gunung Napo Taroare berada diketinggian 0 meter dibawah air laut, yang artinya puncak Gunung api ini terkadang muncul etika surut, dan tenggelam ketika air laut pasang.
Belum dapat dipastikan apakah Gunung Naung yang dimaksud adalah Gunung Napo Traore atau bukan, walaupun banyak Gunung api di Indonesia dengan nama lain yang berbeda, namun jika dibiarkna terus-menerus, hal ini akan menyulitkan dalam mengingat nama-nama gunung api di Indonesia yang tidak tetap namanya.
ADVERTISEMENT
Gunung Bawah Laut Maselihe merupakan Gunung api bawah Laut yang berjarak 105 km kea rah barat dari Bandar Udara Naha. Uniknya, Gunung ini cuku jauh dari jalur subduksi timur Sulawesi. Sehingga pendugaan sementara Gunung api ini termasuk dalam Gunung api Bawah Laut busur belakang (backarc Volcano).
Persebaran Tiga Gunung Bawah Laut di Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur, tepatya Laut Flores, merupakan peristiwa yang cukup menarik. Hal ini karena belum ada pihak manapun yang pernah mencatat bahkan hanya untuk memastikan kedalaman puncaknya. Morfologi bawah laut dari aplikasi Google Earth pada wilayah ketiga gunung api ini tidak terlalu jelas. Masih sangat diragukan apakah ketiga gunung api ini masih aktif sampai sekarang atau tidak. Sangat sulit untuk menginterpretasi bagian kaki Gunung Baruna Komba, Abang Komba dan Ibu Komba. Yang pasti, Ketiga Gunung api ini berada diantara Pulau Lembata di selatannya dan Gunung Batu Tara di utaranya.
Apabila terdapat persebaran Gunung Bawah Laut di Propinsi NTT, tentunya Gunung api berada di Laut Flores, hal ini karena laut di wilayah Selatan Pulau Flores merupakan basin depan kepulauan, yang mengendap, sedangkan wilayah selatannya lagi (Pulau Kupang dan Timor) merupakan bagian dari Kompleks Igir Pegunungan terluar yang sama sekali tidak memungkinkan terbentuknya Gunung api di kala Holosen ini.
Gunung Bawah Laut Pagai jika diamati dari Citra Satelit terlihat lebih mendekati Propinsi Bengkulu dibanding Sumatera Barat. Namun, Kepulauan Mentawai Selatan yang terletak di barat Propinsi Bengkulu merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Barat. Jadi dapat dipastikan Gunung Pagai berada di wilayah Propinsi Sumatera Barat. Gunung Bawah Laut Pagai ini terlihat sulit untuk diinterpretasi menggunakan Aplikasi Google Earth. Sehingga sulit juga teramati apakah gunung ini masih aktif atau tidak. Uniknya, Gunung Bawah Laut Pigai berada di selatan Palung Sumatera, perlu dilakukan studi lebih lanjut tentang Gunung api Pagai yang telihat memiliki kedalaman yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Terima kasih buat Sobat Gunung yang sudah membaca ya!
Referensi
BIG, 2020. Artikel: Terungkap, 8 Nama Gunung Bawah Laut di Indonesia. Sumber URL: https://www.big.go.id/content/artikel/terungkap-8-nama-gunung-bawah-laut-di-indonesia
Global Volcanism Program, 2013. Kawio Barat (267090) in Volcanoes of the World, v. 4.10.0 (14 May 2021). Venzke, E (ed.). Smithsonian Institution. Downloaded 20 May 2021 (https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=267090).
Global Volcanism Program, 2013. Napo Taroare (267065) in Volcanoes of the World, v. 4.10.0 (14 May 2021). Venzke, E (ed.). Smithsonian Institution. Downloaded 20 May 2021 (https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=267065). https://doi.org/10.5479/si.GVP.VOTW4-2013
Aplikasi Google Earth Pro, 2021. Interpretasi Permukaan Gunung Bawah Laut. Sumber URL: https://www.google.com/earth/