Gunung Api Dekat Manado: Sejarah, Geologi, dan KRB Lokon-Empung

Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api)
Mempercepat Edukasi Vulkanologi di Indonesia - Master Student of Geology Engineering (UGM) - Bachelor of Geography Education (UNY) - SMA N 1 Martapura - Indonesia
Konten dari Pengguna
6 Mei 2021 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Halo Sobat Gunung yang nungguin Fakta Menarik seputar Gunung api!

ADVERTISEMENT
Sobat Gunung sudah tahu belum Gunung api terdekat Kota Manado? Sebenarnya terdapat tiga gunung api yang memiliki radius kurang dari 25 km dari Pusat Kota Manado. Mari kita ukur jaraknya yuk Sobat Gunung.
Persebaran Gunung api dekat Kota Manado, oleh Roni Marudut Situmorang 2021
Peta di atas menunjukkan bahwa tiga gunung terdekat kota Manado adalah:
ADVERTISEMENT
1. Gunung Lokon-Empung (1.358°N; 124.792°E) Jarak 14.71 km dari Pusat Kota Manado
2. Gunung Mahawu (1.352°N; 124.865°E) Jarak 15.35 km dari Pusat Kota Manado
3. Gunung Klabat (1.454°N; 125.031°E) Jarak 21.22 km dari Pusat Kota Manado
Nah Sobat Gunung, setelah melihat gambar di atas, sudah tahukan kalo Kompleks Gunung Lokon merupakan kompleks gunung terdekat dengan Kota Manado. Apa saja sih fakta menarik Gunung Lokon-Empung ini:
Gambar Gunung Lokon-Empung Foto diambil dari arah Utara oleh Kachfi Somantri, Dok. Pendaki.id 2019
Gunung api Lokon-Empung (1580 mdpal) merupakan tipe Gunung api kompleks, Secara morfologi tidaknya terdapat 3 kawah, yaitu Kawah Lokon, Tompaluan, dan Empung (Selatan-Utara). Sekarang ini, Gunung api Lokon-Empung mengeluarkan abu vulkanik melalui kawah Tompaluan.
Sketsa Gunung Lokon-Empung dari Utara ke Selatan memperlihatkan Letak Kawah, 1982
Sejarah pengamatan Gunung api Lokon-Empung tercatat sebanyak 31 periode erupsi sejak tahun 1375. Ketika itu erupsi Gunung api Lokon-Empung terjadi pada kawah Empung dengan Skala VEI 3. Kawah Empung hanya tercatat pada dua erupsi pertama kompleks Gunung Lokon-Empung, yaitu pada sekitar tahun 1375 dan 1775 dengan masing-masing berskala VEI 3. Semenjak itu aktivitas di kompleks Gunung Lokon-Empung berpindah ke Kawah Tompaluan.
ADVERTISEMENT
Kawah Tompaluan mulai mengalami aktivitas erupsi pada Bulan Maret 1829. Kawah Tompaluan tercatat mengalami 29 periode erupsi dari 1829 hingga 28 September 2015.
Kolom asap Kawah Tompaluan 22 Juni 1959 Foto dari Kota Manado, Dok. Volcanological Survey of Indonesia 1959
Kawah Tompaluan merupakan kawah paling aktif saat ini yang terbentuk sekitar tahun 1828, sedangkan Kawah Empung sekarang ini sudah tidak aktif lagi.
Sobat gunung perlu tahu, Sebelum tahun 1800 selang waktu erupsi sangat lama (400 tahun) kemungkinan karena aktivitas kawah Empung memiliki periode yang lama, namun setelah erupsi kawah Tompaluan mulai terjadi, apalagi sesudah tahun 1949 menunjukkan peningkatan frekuensi yang sangat tajam, selang waktu erupsi bervariasi antara 1-4 tahun, rata-rata 3 tahun.
Adapun erupsi terbesar Kawah Tompaluan pada abad ke-21 terjadi pada erupsi 23 Februari 2003. Saat itu periode erupsi terjadi sekitar bulan Februari –April 2002, dengan erupsi terjadi psebanyak 30 kali, 9 kali di antaranya disertai abu dengan ketinggian lebih dari 1000 m berwarna abu-abu kehitaman. Erupsi terbesar terjadi pada 23 Februari, dengan ketinggian abu erupsi mencapai 2500 meter. Periode Erupsi Kawah Tompaluan tahun 2003 berakhir pada tanggal 1 April.
ADVERTISEMENT
Gunung api Lokon-Empung memiliki batuan mayor basalt hingga picro-basalt, Dasit, dan andesit hingga basltik andesit. Tatanan tektonik Gunung Lokon-Empung adalah Zona Subduksi, dengan perkiraan sementara tebal lempeng benua lebih dari 25 km.
Peta KRB Gunung Lokon-Empung, Dok. Magma Indonesia, PVMBG 2021
Adapun Kawasan Rawan Bencana Gunung Lokon terbagi menjadi tiga kawasan, yaitu:
1. Kawasan Rawan Bencana III, ditandai dengan warna merah transparan mengarah ke Barat Laut dan Timur, merupakan kawasan yang berpotensi tinggi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava pijar, dan aliran lahar;
2. Kawasan Rawan Bencana II, ditandai dengan warna merah jambu transparan mengarah ke timur laut, merupakan kawasan yang berpotensi sedang terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar, dan;
3. Kawasan Rawan Bencana I, ditandai dengan warna kuning transparan, merupakan kawasan yang Berpotensi terlanda aliran lahar. KRB I mengisi wilayah aliran sungai yang bermuara di barat laut hingga utara Gunung Lokon-Empung dekat Kota Manado.
Pengamatan Visual Pagi Gunung Lokon-Empung 4 Mei 2021, Dok. Magma Indonesia PVMBG BG KESDM, 2021
Jumlah Populasi Gunung Lokon Embung pada radius 5 km sebanyak 12.183 jiwa penduduk, sedangkan jumlah populasi radius 10 km sebanyak 75.684 jiwa penduduk. PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati serta melakukan aktivitas di dalam radius 1.5 km dari Kawah Tompaluan.
ADVERTISEMENT
Apabila terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata). PVMBG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim hujan.
Jika situasi aktivitas Gunung Lokon-empung nantinya sudah Normal dan pendakian ke puncak dapat dilakukan, Gunung Lokon-Empung mudah didaki melalui jalur Desa Kinilow di Kota Tomohon. Jalur pendakian berupa perkebunan dan hutan aren. Hanya dibutuhkan waktu 3 jam saja untuk sampai puncak Kawah Tompaluan. Jalur hiking yang akan dilalui berupa jalur bebatuan dan pasir yang merupakan bekas muntahan lava.
Terima kasih buat Sobat Gunung yang senantiasa mengikuti Informasi gunung api yaa
ADVERTISEMENT
Referensi
Global Volcanism Program, 2013. Lokon-Empung (266100) in Volcanoes of the World, v. 4.9.4 (17 Mar 2021). Venzke, E (ed.). Smithsonian Institution. Downloaded 05 May 2021 (https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=266100).
Matahelumual J, 1986. G Lokon-Empung. Bull Volc Surv Indonesia, 114: 1-52 (in Indonesian).
Morrice M G, Jezek P A, Gill J B, Whitford D J, Monoarfa M, 1983. An introduction to the Sangihe arc: volcanism accompanying arc-arc collision in the Molucca Sea, Indonesia. J. Volcanol. Geotherm. Res., 19: 135-165.
Neumann van Padang M, 1951. Indonesia. Catalog of Active Volcanoes of the World and Solfatara Fields, Rome: IAVCEI, 1: 1-271
PVMBG, 2014. Gunung Lokon. Sumber URL: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/520-g-lokon
PVMBG, 2021. Laporan Aktivitas Gunung Lokon 5 Mei 2021. Sumber URL: https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan/161081?signature=d9cf77cd56aa3358186b29f3b536255b9e47c222e3080531d58dbb014ccd81fb
ADVERTISEMENT