Konten dari Pengguna

Perpustakaan Sebagai Penunjang Minat Baca Anak

Ronis Setyawati Arum Jannah
Perkenalkan namaku Ronis Setyawati Arum Jannah mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret. Aku suka menulis sejak duduk dibangku SMP dan akan belajar serta mengembangkan hobiku ini.
15 Juni 2023 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ronis Setyawati Arum Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber : Dokumen Pribadi
Perpustakaan sering dikaitkan dengan kegiatan membaca buku, padahal aktivitas yang bisa dilakukan lebih dari membaca buku. Setiap orang yang masuk ke perpustakaan bisa melakukan belajar kelompok, berdiskusi dan seterusnya. Akan tetapi, eksistensi keberadaan perpustakaan sebagai salah satu sarana pendukung suatu lembaga atau sekolah kurang mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya perkembangan perpustakaan dan rendahnya pengunjung untuk memanfaat perpustakaan sebagai sarana pembelajaran, kurangnya pengunjung akan berdampak pada tingkat literasi para siswa. Menurut Anawati (2017), tujuan dari perpustakaan yaitu, memberikan layanan informasi kepada masyarakat, membudayakan kebiasaan membaca, serta membantu masyarakat dalam memperkaya wawasan dan pengetahuan untuk menciptakan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut masih belum tercapai dikarenakan banyak permasalahan yang melanda terutama mengenai rendahnya tingkat literasi. Hal ini dibuktikan dengan data menurut United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Indonesia berada diperingkat 60 dari total 61 negara dengan tingkat literasi rendah. Rendahnya literasi terjadi di semua kalangan, terutama para pemuda yang seharusnya menjadi penopang kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil survei tentang rendahnya tingkat literasi di atas, menunjukkan betapa memprihatinkannya kualitas literasi masyarakat Indonesia, terutama minat baca siswa di sekolah. Walaupun setiap sekolah menyediakan perpustakaan sebagai tempat pelopor literasi tetapi, hanya sedikit siswa yang tertarik untuk masuk dan menambah wawasan mereka di perpustakaan. Siswa-siswi di sekolah lebih cenderung menghabiskan waktu mereka dengan bermain smartphone daripada membaca buku di perpustakaan. Bagi mereka, membaca adalah hal yang membosankan. Kesadaran mereka tentang pentingnya membaca buku masih rendah sehingga secara tidak langsung hal inilah yang juga menjadi penghambat rendahnya kualitas literasi di Indonesia.
Perpustakaan sebagai tempat pelopor literasi harus menyesuaikan diri dan selaras dengan zaman untuk meningkatkan minat baca anak. Untuk meningkatkan minat literasi siswa, dapat dilakukan dengan menambah koleksi yang beragam, bukan hanya buku tentang pembelajaran tetapi buku bacaan yang sifatnya ringan dan menghibur, seperti buku bertema, novel, cerita anak, puisi, surat kabar, dan lain-lain. Tidak hanya itu, perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan berbagai koleksi tidak hanya buku cetak tetapi buku digital yang dapat diakses dimanapun (Anawati,2017). Perpustakaan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan minat baca siswa dengan menyediakan bahan bacaan dan fasilitas yang memadai. Dengan adanya bahan bacaan dan fasilitas yang memadai, perpustakaan dapat memicu munculnya minat baca siswa. Peningkatan minat baca siswa juga bisa selaras dengan peningkatan minat belajar siswa di sekolah, karena semakin banyak siswa membaca akan memberikan wawasan yang luas kepada siswa di sekolah, serta siswa akan semakin tertarik untuk membaca lebih banyak lagi. Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pengalaman dan pengetahuan siswa secara lebih luas dan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, peran pengelola perpustakaan dalam menarik minat siswa juga menjadi bagian penting dari peningkatan minat baca siswa di sekolah. Pengelola perpustakaan diharapkan memiliki ketertarikan pada buku dan suasana perpustakaan itu sendiri. Pustakawan juga diharapkan menjadi agen literasi sehingga memiliki semangat untuk mengajak orang lain agar tertarik akan buku dan kegiatan membaca sangat diperlukan. Pengelola perpustakaan diharapkan melakukan sosialisasi langsung kepada para siswa, sosialisasi ini penting dilakukan agar perpustakaan tidak dianggap eksklusif. Dengan memaksimalkan peran-peran tersebut maka perpustakaan bisa secara maksimal memberikan fungsi edukatifnya untuk membangkitkan minat baca para siswa dan mengembangkan daya pikir mereka.
Referensi :
Anawati, S. (2017). Peran Perpustakaan Dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat. Jurnal Pustaka Ilmiah, 3(1), 270-274.
ADVERTISEMENT