Konten dari Pengguna

Kebebasan Pers dan Polemik Kekuasaan

Martin Manganju Silalahi
Saya Mahasiswa Universitas Medan Area Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
16 Januari 2025 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Martin Manganju Silalahi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
gambar di ambil dari media kumparan : https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1589701248/uzrxvbycioytk8skb2j9.jpg
zoom-in-whitePerbesar
gambar di ambil dari media kumparan : https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1589701248/uzrxvbycioytk8skb2j9.jpg
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang sulit kita bagi kita untuk membedakan mana yang merupakan kebebasan pers dan mana yang melanggar kebebasan pers. Peran media dalam menjalankan kebebasan pers juga sangat berpengaruh pada zaman sekarang ini. Dalam sebuah buku yang di tulis oleh Louis A. Day berjudul "Etika dalam Komunikasi Media: Kasus dan Kontroversi" menekankan bahwa pers dan media memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik karena mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik dan membentuk pandangan masyarakat. Oleh karena efek yang di timbulkan sebesar itu, media dan pers harus memuat berita yang adil tanpa melibatkan opini yang dapat yang menyudutkan pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
Namun zaman sekarang ketika seseorang berbuat sesuatu dan naik ke media,seseorang tersebut akan mengecam media tersebut yang di anggap mencemarkan nama baiknya. Apalagi jika media menyoroti perbuatan seseorang itu merupakan perbuatan yang salah. Padahal dalam KEJ (Kode Etik Jurnalistik) sudah di atur bagaimana sebaiknya media dalam memuat berita. Namun orang zaman sekarang terlalu mudah untuk tersinggung, padahal ketersinggungan itu bukan di beri oleh orang lain, namun kita sendiri yang mengambil ketersinggungan itu. Artinya jika seseorang nama nya masuk ke dalam sebuah berita di media,ia tidak perlu tersinggung jika apa yang di beritakan media itu benar karena media menjalankan tugasnya yaitu untuk memberikan informasi yang mendidik tanpa melibatkan opini nya.
ADVERTISEMENT
Kalau seseorang melaporkan sebuah media dengan tuntutan "pencemaran nama baik" karena media tersebut meliputnya mungkin beliau takut reputasi nya hancur karena ia mementingkan diri nya sendiri. Padahal media menjalankan tugas dengan baik. Bukan media yang membuat reputasi seseorang hancur namun orang itu sendiri. Jadi jika seseorang masuk berita di media lalu ia menuntut media tersebut dengan tuntutan "pencemaran nama baik" apakah itu karena kepentingan pribadi nya?. Hanya dari media lah kita sebagai masyarakat tahu apa yang di lakukan oleh masyarakat,pejabat dan petinggi negara ini.
MARTIN MANGANJU SILALAHI MAHASISWA UNIVERSITAS MEDAN AREA