Adaptasi, Campaign.com Menerapkan Kerja "Full Remote" Setelah COVID-19

Konten dari Pengguna
12 Juni 2020 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cindy Clara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim Campaign.com melakukan selebrasi usai penerapan permanent full remote work diberlakukan, Kamis (11/06/20) dalam webinar Life After COVID-19: Indonesian Startup Adapts to Full Remote Work Permanently.
zoom-in-whitePerbesar
Tim Campaign.com melakukan selebrasi usai penerapan permanent full remote work diberlakukan, Kamis (11/06/20) dalam webinar Life After COVID-19: Indonesian Startup Adapts to Full Remote Work Permanently.
ADVERTISEMENT
COVID-19 yang memaksa sebagian besar sektor bisnis untuk beralih menjadi work from home, justru menyadarkan banyak pihak kalau banyak pekerjaan yang dapat dilakukan secara remote. Sejumlah perusahaan besar, seperti Facebook dan Twitter, menjadikan momen ini sebagai langkah adaptasi dari work from home (WFH) menjadi full remote work. Full remote work sendiri diperkirakan menjadi tren kerja usai pandemi. Hasil riset Gartner Research sendiri menunjukkan 74% perusahaan di dunia berencana untuk beralih menjadi full remote secara permanen.
ADVERTISEMENT
Campaign.com juga turut beradaptasi menjadi startup asal Indonesia pertama yang menetapkan kebijakan full remote work secara permanen, bahkan setelah pandemi berakhir. Kebijakan ini diambil usai mempertimbangkan sejumlah aspek, seperti menciptakan lebih banyak peluang baru serta mendobrak batas waktu dan wilayah. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan impact yang lebih luas melalui perekrutan anggota yang murni berdasarkan pada kemampuan, bukan satu domisili tertentu. Saat ini, usai penerapannya, tim Campaign.com sendiri tersebar di 7 kota berbeda, di mana 56% di antaranya berada di luar Jakarta.
Penerapan remote work dirasa dapat berpengaruh baik pada kesehatan mental tim Campaign.com. Pasalnya, produktivitas tim tidak dinilai berdasarkan berapa lama kerjanya, melainkan pada impact nyata. Para pekerja juga dapat menyesuaikan waktu kerja pada preferensinya masing-masing, sebagai early birds atau night owls, asalkan melakukan komunikasi yang cukup pada tim-tim terkait.
Full remote work ternyata memiliki sejumlah keuntungan dibanding work from home. Keduanya juga merupakan metode yang berbeda.
Dengan remote work, tim Campaign.com tidak perlu melakukan perjalanan ke kantor. Berdasarkan survei yang dilakukan pada internal tim, karyawan Campaign.com menghemat rata-rata hingga 2,6 jam perjalanan setiap harinya. Tidak perlu menghadapi macet ibukota setiap hari tentunya juga berpengaruh untuk mengurangi stres. Selain itu, dengan tidak perlu melakukan perjalanan, tim Campaign.com telah berkontribusi untuk mengurangi polusi kendaraan sebanyak 22.810 kg emisi CO2.
ADVERTISEMENT
“Keputusan untuk memberlakukan full remote work secara permanen ini tidak hanya sekedar upaya menghemat biaya, meningkatkan produktivitas, atau dampak baik terhadap lingkungan,” jelas William Gondokusumo, CEO Campaign.com. “Aspek-aspek tersebut bagus, tapi keputusan ini lebih pada ketika saya sadar kalau full remote work itu memungkinkan kita untuk saling berkolaborasi dan bekerja sama tanpa ada batasan waktu dan tempat. Semua orang bisa bekerja dari mana pun dan kapan pun. Tidak perlu lagi ada update meeting yang lama setiap minggunya, tapi bisa digantikan dengan diskusi tertulis yang juga dilakukan secara online. Proses kerja jadi dinamis dan justru jadi bagian yang menyenangkan dalam full remote work ini.”
“Sekarang kita sudah belajar kalau bekerja tidak harus dari kantor. Nyatanya, kita bisa kan tetap bekerja dari rumah dengan baik. Ini sudah saatnya semua bisa dilakukan atau dikerjakan dengan beralih remote,” tutur Monica Anggar, HR Expert and Podcaster askHRlah.
ADVERTISEMENT
Efektivitas bekerja pun tidak lantas turun lantaran tidak berada pada satu ruangan yang sama. Dengan memaksimalkan penggunaan sejumlah aplikasi pendukung, seperti Slack, Basecamp, Google Suite, dan lainnya, remote work justru terasa lebih efektif. Misalnya, Slack dapat digunakan sebagai sarana update dan meeting tertulis, sehingga tim tidak perlu lagi membuat minutes of meeting (MOM) karena semua hasil meeting sudah terdokumentasikan dengan baik. Meeting berbasis video call pun dapat dimaksimalkan untuk diskusi penting.
Pada kesempatan yang sama, Campaign.com turut membuka Intern Fair Batch 5, yaitu program rekrutmen magang, yang mana kali ini dilakukan 100% secara online. Sebagai langkah nyata penerapan remote work pun, program Intern Fair kali ini akan dibuka pada seluruh anak muda di Indonesia, tidak terbatas domisili dan perbedaan zona waktu, juga dengan harapan memberikan impact sosial yang lebih luas untuk Indonesia. Sampai informasi ini dibuat, Campaign.com sudah menerima aplikasi lamaran dari seluruh penjuru Indonesia 5 kali lebih banyak dibanding sebelumnya. Kesempatan bergabung menjadi tim magang Campaign.com ini juga akan terus dibuka sampai 15 Juni 2020.
ADVERTISEMENT