Tahta Suci Tunjuk Pastor Paulus Budi Kleden Jadi Uskup Agung Ende, Flores

Salah satu tempat wisata di Ende, Flores. Foto: Rosis Adir

Tahta Suci Vatikan menunjuk Pastor Paulus Budi Kleden, SVD menjadi Uskup Agung Ende, menggantikan Mgr. Sensi Potokota, Pr yang meninggal dunia pada November tahun lalu.

Pastor Budi Kleden yang sejak 2018 menjabat sebagai Superior Jenderal SVD (Societas Verbi Divini) itu ditunjuk oleh Paus Fransiskus pada Sabtu, 25 Mei 2024, demikian menurut pengumuman resmi yang disampaikan oleh Pastor Daslan Yosef, Pr, Administrator Keuskupan Agung Ende.

Pengangkatan Pastor Budi Kleden juga diumumkan oleh Jose Antunes da Silva, Wakil Jenderal Senior SVD di Roma.

Melalui akun media sosial resmi SVD, Jose Antunes mengatakan bahwa "Yang Mulia, Paus Fransiskus telah menunjuk Pastor Paul Budi Kleden SVD sebagai Uskup Agung Keuskupan Agung Ende di Indonesia."

"Selamat kepada Fr. Paulus Budi Kleden," katanya.

Ia berkata, "Pengangkatan beliau merupakan suatu kehormatan dan pengakuan."

"Sambil berterima kasih kepada Tuhan atas karunia baru-Nya di Gereja, kami berdoa untuk berkat Tuhan yang berkelanjutan kepada Fr. Budi Kleden," katanya.

Ia mengatakan, "Kebaktian Pastoral yang akan diambil oleh Uskup Agung terpilih Budi Kleden penting di Gereja setempat Indonesia."

"Dia membutuhkan doa dan dukungan kita. Semoga Roh Kudus membantu Fr. Budi Kleden agar beliau terus memancarkan “kebaikan dan kebaikan Tuhan” melalui kehidupan dan pekerjaannya," katanya.

Pastor Paulus Budi Kleden lahir di Waibalun, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada 1965.

Pada 1985, ia bergabung ke kongregasi SVD dan ditahbiskan pada 1993.

Setelah ditahbis, ia bertugas di Swiss hingga 1996.

Budi Kleden menyelesaikan studi doktoralnya di bidang teologi sistematik di Jerman.

Ia menjadi pengajar filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Filsataf Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, dan kemudian terpilih menjadi Superior Jenderal SVD periode 2018-2024

Pastor Budi Kleden dikenal sebagai pengamat sastra dan kritikus sosial.

Ia sering kali menulis artikel-artikel sosial dan menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan seminar dan diskusi ilmiah, baik di dalam negeri maupun luar negeri.