Konten dari Pengguna

Pengaruh Hereditas dan Lingkungan terhadap Proses Perkembangan Individu

Rosita Amelia
Saya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
25 September 2024 6:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosita Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang lahir dengan warisan genetik yang membentuk karakteristik fisik dan psikologisnya. Hereditas, atau faktor keturunan, merupakan elemen bawaan yang mempengaruhi potensi perkembangan seseorang. Perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh kualitas hereditas dan lingkungan sekitarnya. Lingkungan, yang mencakup aspek fisik, psikologis, sosial, dan religius, sama pentingnya dengan hereditas dalam menentukan arah dan kualitas perkembangan individu.
ADVERTISEMENT
Hereditas mencakup semua karakteristik yang diwariskan dari orang tua melalui gen. Pada awal kehidupan, individu dimulai sebagai satu sel kecil hasil gabungan sel telur dan sperma. Sel-sel tersebut kemudian membelah dan berkembang menjadi organisme kompleks selama sekitar sembilan bulan hingga menjadi sempurna.
Setiap sel organisme mengandung inti yang terdiri dari kromosom. Individu memiliki 48 kromosom berpasangan yang membawa gen-gen, dengan jumlah gen dalam satu telur yang telah dibuahi berkisar antara 10.000 hingga 15.000. Setelah pembuahan, kromosom-kromosom ini membentuk dua organisme baru dengan masing-masing memiliki 24 pasang kromosom. Organisme yang lebih kuat akan bertahan, dan jika hanya satu organisme yang bertahan, akan lahir seorang anak. Jika keduanya bertahan, maka anak kembar akan lahir.
ADVERTISEMENT
Anak kembar identik berasal dari satu sel telur dengan sifat dan jenis kelamin yang sama, sementara kembar fraternal berasal dari dua sel telur yang berbeda dan dapat memiliki jenis kelamin yang sama atau berbeda. Jenis kelamin anak ditentukan oleh kombinasi kromosom X dan Y, di mana kombinasi XY menghasilkan laki-laki dan XX menghasilkan perempuan. Keturunan diwariskan melalui struktur genetik, bukan perilaku yang dipelajari dari pengalaman. Prinsip-prinsip pewarisan meliputi reproduksi, konformitas terhadap pola generasi sebelumnya, variasi dalam kombinasi gen, dan kecenderungan sifat untuk kembali ke rata-rata pada generasi berikutnya.
Dalam pandangan psikologi, lingkungan mencakup segala sesuatu di dalam maupun di luar diri individu yang dapat memengaruhi sifat, perilaku, atau perkembangannya. Lingkungan ini meliputi elemen-elemen alam, orang-orang, karya-karya, serta fakta-fakta objektif yang ada dalam diri individu, seperti kondisi organ tubuh dan perubahan yang dialaminya. Secara keseluruhan, lingkungan mencakup semua aspek kehidupan manusia, baik internal maupun eksternal, termasuk aspek fisiologis, psikologis, dan sosiokultural. Dari segi fisiologis, lingkungan berkaitan dengan kondisi fisik tubuh, seperti asupan nutrisi dan vitamin. Dari sisi psikologis, lingkungan melibatkan berbagai rangsangan yang diterima individu sejak dalam kandungan hingga setelah lahir, termasuk kebutuhan dan karakteristik pribadi. Sedangkan dalam konteks sosiokultural, lingkungan mencakup interaksi individu dengan masyarakat serta pengaruh budaya dan norma yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Para ahli dalam bidang pendidikan, biologi, dan psikologi telah lama memperdebatkan apakah perkembangan manusia lebih dipengaruhi oleh faktor bawaan (genetik) atau lingkungan. Perdebatan ini berpusat pada apakah pertumbuhan individu dari masa kanak-kanak hingga dewasa ditentukan oleh hereditas atau oleh faktor eksternal seperti pendidikan dan pengalaman. Terdapat beberapa pandangan yang muncul terkait isu ini:
A. Aliran Nativisme
Pandangan ini menyatakan bahwa perkembangan manusia sepenuhnya ditentukan oleh faktor bawaan yang sudah ada sejak lahir. Faktor-faktor genetik dianggap sebagai penentu utama perkembangan seseorang.
B. Aliran Empirisme
Empirisme berlawanan dengan nativisme, berargumen bahwa lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang diperoleh sejak dini adalah faktor-faktor utama yang membentuk perkembangan manusia. Menurut pandangan ini, individu dapat diarahkan secara positif atau negatif berdasarkan pengaruh lingkungannya. Dalam pendidikan, pandangan ini dikenal sebagai optimisme paedagogis.
ADVERTISEMENT
C. Hukum Konvergensi
Diperkenalkan oleh psikolog Jerman William Stern, hukum ini menyatakan bahwa perkembangan manusia adalah hasil interaksi antara faktor bawaan dan lingkungan. Namun, meskipun hukum ini mengakui pentingnya kedua faktor, masih ada perdebatan mengenai mana yang lebih dominan, apakah bawaan atau lingkungan.