Konten dari Pengguna

Peran IQ, EQ, dan SQ dalam Optimalisasi Psikologi Pendidikan

Rosita Amelia
Saya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
21 Oktober 2024 11:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosita Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen Pribadi
Pengertian Intelligence Quotient (IQ)
Intelligence Quotient (IQ), pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Prancis Alfred Binet pada awal abad ke-20 untuk mengkategorikan tingkat kecerdasan manusia. Lewis Terman dari Universitas Stanford kemudian mengadaptasi tes ini menjadi tes Stanford-Binet, yang disesuaikan dengan norma populasi. Pada masanya, kecerdasan intelektual dianggap sebagai satu-satunya bentuk kecerdasan yang hanya berfokus pada aspek kognitif, seperti kemampuan menyelesaikan masalah, memecahkan teka-teki, atau menulis. Dalam konteks pembelajaran, kecerdasan dilihat sebagai kapasitas untuk belajar dari pengalaman, menggunakan metakognisi, serta beradaptasi dengan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah klasifikasi tingkat IQ seseorang berdasarkan Tes Binet tahun 1937.
140-160 Sangat Superior (Very Superior)
120-139 Superior (Superior)
110-119 Normal Cerdas (High Average)
90-109 Normal (Average)
80-89 Normal Bawah (Low Average)
70-79 Lambat Belajar (Boder Line Defective)
30-69 Lambat Sekali (Mentally Defective)
Faktor-faktor yang Memengaruhi IQ
ADVERTISEMENT
a. Faktor bawaan
b. Faktor minat dan bakat khusus
c. Faktor pembentukan
d. Faktor kematangan
e. Faktor kebebasan
f. Faktor lingkungan
Pengaruh Inteligensi dalam Belajar
Terdapat tiga aspek mendasar dari inteligensi, sebagai berikut:
1. Kecenderungan untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan tertentu.
2. Kemampuan untuk beradaptasi demi mencapai tujuan
3. Kemampuan untuk melakukan oto-kritik, yaitu mengevaluasi diri sendiri dan belajar dari kesalahan.
Pengertian Emotional Quotient (EQ)
EQ, atau Emotional Quotient, adalah jenis kecerdasan kedua yang dimiliki manusia dan berfokus pada pengelolaan emosi, berbeda dengan IQ yang lebih mengutamakan aspek kognitif. EQ melibatkan kemampuan untuk memahami, menilai, mengelola, dan mengendalikan emosi diri sendiri. Orang dengan EQ tinggi lebih cenderung mengutamakan perasaan daripada logika. Beberapa ciri orang dengan EQ yang dominan termasuk kemampuan untuk berempati, mudah mengekspresikan dan memahami emosi, mengendalikan amarah, pandai bersosialisasi, mudah beradaptasi, serta memiliki sifat hormat, ramah, setia, dan tekun.
ADVERTISEMENT
Aspek dalam Kecerdasan Emosional
Terdapat lima aspek utama dari kecerdasan emosional, sebagai berikut:
1. Kesadaran diri (Self-awareness)
2. Pengaturan diri (Self-regulation)
3. Motivasi (Motivation)
4. Empati (Empathy)
5. Keterampilan sosial (social skill)
Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga adalah tempat pertama anak mempelajari emosi. Kecerdasan emosional dapat dibangun sejak bayi melalui contoh ekspresi emosional.
b. Lingkungan non keluarga
Lingkungan masyarakat dan pendidikan juga mempengaruhi kecerdasan emosional.
Pengertian Spiritual Qoutient (SQ)
Spiritual Quotient (SQ) atau kecerdasan spiritual berasal dari kata "spiritual" yang berarti batin, rohani, atau keagamaan, dan "quotient" yang merujuk pada kecerdasan atau perkembangan akal budi. SQ adalah dasar penting yang membantu mengoptimalkan IQ dan EQ. Kecerdasan spiritual dianggap paling penting karena berkaitan dengan keyakinan, meskipun tidak selalu berhubungan langsung dengan agama. Ada aspek lain dari SQ, yaitu jiwa, sehingga sering disebut juga sebagai kecerdasan jiwa. SQ membantu kita membangun diri secara utuh melalui intuisi dan perasaan, memungkinkan kita untuk lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah dan meraih kedamaian hati. SQ juga mengarahkan seseorang untuk melihat setiap tindakan sebagai bentuk ibadah, sehingga mencerminkan kemampuan dalam menjalani hidup dengan penuh makna.
ADVERTISEMENT