Konten dari Pengguna

Sintaksis Kalimat: Peran Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan dalam Bahasa

Rosita Amelia
Saya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
27 September 2024 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosita Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen Pribadi
Sintaksis adalah cabang dari ilmu linguistik yang mempelajari cara kata-kata disusun untuk membentuk frasa, klausa, dan kalimat dalam suatu bahasa. Sintaksis fokus pada aturan dan pola yang mengatur urutan kata dalam kalimat, serta bagaimana elemen-elemen kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan saling berinteraksi untuk membentuk struktur yang bermakna.
ADVERTISEMENT
Kalimat adalah sebuah gramatikal terbesar yang mengandung predikat dan mengungkapkan sebuah pikiran. Intonasi itu ditandai dengan tinggi rendah nada, panjang pendek durasi, dan keras lembut tekanan, serta disela dengan jeda dan diakhiri intonasi akhir. Intonasi akhir tersebut diikuti oleh kesengapan untuk menghindari perpaduan, asimilasi bunyi atau proses fonologis lainnya.
Subjek (S) adalah salah satu fungsi dalam kalimat yang menjadi inti dari klausa dan berperan sebagai fokus utama. Subjek bisa berupa kata benda (nomina), frasa benda (frasa nominal), atau klausa, dan dapat pula disertai kata penunjuk seperti "itu". Untuk mengidentifikasi subjek, kita dapat menggunakan kata tanya "siapa" atau "apa". Kata tanya "siapa" digunakan untuk subjek yang merujuk pada orang atau makhluk hidup, sementara "apa" digunakan untuk subjek yang merujuk pada benda mati atau yang tidak bernyawa. Dalam bahasa Indonesia, subjek umumnya berupa nomina atau frasa nominal.
ADVERTISEMENT
Predikat (P) adalah fungsi lain dalam kalimat yang menjadi elemen utama klausa dan berperan penting dalam membentuk kalimat. Dalam bahasa Indonesia, predikat dapat berbentuk kata kerja (verba) atau frasa kerja (frasa verbal), kata sifat (adjektiva) atau frasa sifat (frasa adjektival), maupun kata benda (nomina) atau frasa benda (frasa nominal). Posisi predikat biasanya berada setelah subjek. Perhatikan beberapa contoh berikutnya untuk ilustrasi lebih lanjut.
Objek (O) adalah elemen kalimat yang keberadaannya bergantung pada predikat yang digunakan. Objek biasanya berupa nomina, frasa nominal, atau klausa, dan umumnya berada di sebelah kanan predikat yang berbentuk kata kerja transitif (verba transitif). Jika predikatnya bukan verba transitif, objek tidak muncul dalam kalimat tersebut.
Pelengkap (Pel) mirip dengan objek, yaitu fungsi kalimat yang kehadirannya juga bergantung pada predikat. Pelengkap dapat berupa nomina, frasa nominal, verba, frasa verbal, atau adjektiva, serta frasa adjektival.
ADVERTISEMENT
Keterangan (K) adalah unsur kalimat yang bersifat opsional dan tidak harus ada. Keterangan dapat berupa nomina atau frasa nominal, frasa numeral, frasa preposisional, atau adverbia. Nomina atau frasa nominal yang berfungsi sebagai keterangan sering kali berkaitan dengan waktu atau hal temporal. Keterangan dibagi menjadi dua jenis: keterangan wajib yang merupakan bagian dari predikat dan keterangan opsional yang tidak menjadi bagian dari predikat, tetapi sejajar dengan subjek dan predikat.