Konten dari Pengguna

Teori Pembelajaran Kognitif

Rosita Amelia
Saya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Oktober 2024 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosita Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen Pribadi
A. Teori Belajar Psikologi Kognitif
Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami proses mental internal pada manusia. Para pakar kognitif berpendapat bahwa perilaku manusia tidak bisa sepenuhnya diukur atau dijelaskan tanpa mempertimbangkan faktor-faktor mental, seperti motivasi, niat, dan keyakinan. Pendekatan kognitif sering dibandingkan dengan pendekatan behavioristik, di mana para ahli menyatakan bahwa teori behaviorisme kurang lengkap karena tidak mempertimbangkan proses mental seperti berpikir, membuat pilihan, dan mengambil keputusan, serta cenderung mengesampingkan aspek emosional.
ADVERTISEMENT
Dalam perspektif psikologi kognitif, belajar terutama dipandang sebagai proses mental, bukan sekadar perilaku fisik, meskipun perilaku eksternal lebih mudah diamati dalam aktivitas belajar siswa. Sebagai contoh, ketika seorang anak mempelajari keterampilan membaca dan menulis, ia menggunakan alat fisik seperti mulut dan tangan. Namun, tindakan mengucapkan kata atau menulis bukan hanya respons terhadap stimulus, melainkan hasil dari dorongan mental yang diatur oleh otaknya.
Asal Pertumbuhan Teori Belajar Kognitif
Psikologi kognitif mulai berkembang dengan munculnya teori belajar Gestalt. Fondasi teori Gestalt diletakkan oleh Max Wertheimer (1880-1943), yang meneliti tentang persepsi dan pemecahan masalah. Kontribusi ini kemudian dilanjutkan oleh Kurt Koffka (1886-1941), yang menjelaskan secara rinci hukum-hukum persepsi, serta Wolfgang Kohler (1887-1959), yang mempelajari fenomena insight pada simpanse.
ADVERTISEMENT
Teori Belajar Cognitive Field Lewin
Bertolak belakang penemuan Psikologi Gestalt, Kurt Lewin (1892-1947) mengembangkan teori belajar cognitive field, yang fokus pada kepribadian dan psikologi sosial. Lewin memandang setiap individu berada dalam sebuah medan kekuatan psikologis, yang ia sebut sebagai life space. Life space mencakup lingkungan di mana individu berinteraksi, seperti orang-orang di sekitar mereka, objek fisik yang dihadapi, serta fungsi psikologis yang dimiliki.
Teori Belajar Cognitive Development Piaget
Jean Piaget adalah seorang psikolog perkembangan yang dikenal atas penelitiannya tentang tahapan perkembangan individu dan perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, yang memengaruhi kemampuan belajar. Ia mengajukan teori yang menyeluruh mengenai perkembangan intelektual dan proses berpikir. Piaget berpendapat bahwa pertumbuhan kapasitas mental menciptakan kemampuan baru yang sebelumnya tidak dimiliki individu. Proses ini bersifat kualitatif, bukan kuantitatif. Sementara para ahli biologi menyoroti pertumbuhan struktur yang memungkinkan individu beradaptasi dengan lingkungannya, Piaget mempelajari adaptasi manusia dari perspektif perkembangan intelektual. Menurutnya, struktur kognitif terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Discovery Learning Burner
Jerome Bruner mengembangkan konsep discovery learning yang didasarkan pada gagasan bahwa anak-anak perlu berperan aktif dalam proses belajar, sebuah pemikiran yang dipengaruhi oleh teori perkembangan Piaget. Daripada hanya menerima pembelajaran secara pasif melalui penjelasan dari guru, Bruner mendorong siswa untuk membentuk pemahaman mereka sendiri melalui eksplorasi. Konsep ini menekankan peran siswa sebagai pencari makna yang aktif, yang mengarahkan proses belajar mereka dari hal-hal konkret ke abstrak, sesuai dengan tahap perkembangan kognitif masing-masing.
Implikasi Teori Belajar Psikologi Kognitif
Teori-teori dari psikologi kognitif, seperti yang diajukan oleh para pemikir Gestalt, Kurt Lewin, Jean Piaget, dan J. Bruner, memberikan kerangka penting dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan pengajaran yang lebih efektif. Berikut adalah beberapa implikasi langsung dari teori belajar psikologi kognitif terhadap praktik pembelajaran dan pengajaran:
ADVERTISEMENT
1. Pembelajaran berbasis pemahaman dan Insight (Gestalt).
2. Belajar sebagai Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving).
3. Lingkungan Belajar dan Life Space (Kurt Lewin).
4. Asimilasi dan Akomodasi dalam Pengajaran (Piaget).
5. Discovery Learning dan Belajar Mandiri (Bruner).
Daftar Pustaka:
Aisyah, S., & Ramadhani, A. (2020). Perbedaan Indvidual dalam Perkembangan Kognitif Siswa Sekolah Dasar: Tinjauan dari Faktor Genetik dan Lingkungan . Jurnal Psikologi Pendidikan dan Komse;ing.
Soemanto, W. (2012). Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.