Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Kegaduhan Review Skincare Akibat Kesalahan dalam Teknik Public Speaking
17 Februari 2025 9:07 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rossa Rikha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam era digital, ulasan skincare menjadi salah satu konten yang banyak diminati di media sosial. Namun, tidak jarang review yang seharusnya bersifat informatif justru menimbulkan kegaduhan. Hal ini sering kali dipicu oleh cara penyampaian komunikasi dan teknik public speaking yang kurang tepat, sehingga menyebabkan kesalahpahaman dan perdebatan di kalangan audiens.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor utama yang memicu kontroversi adalah pemilihan kata yang tidak bijak. Seorang reviewer yang menyampaikan pendapatnya dengan kata-kata yang terlalu tajam atau berlebihan dapat menimbulkan reaksi negatif. Misalnya, menyebut suatu produk dengan istilah seperti "beracun", "produk gagal", atau "merusak wajah" tanpa dasar yang jelas bisa membuat audiens terprovokasi dan memicu ketegangan, baik dari pihak merek, konsumen, maupun komunitas pecinta skincare lainnya.
Selain itu, intonasi dan ekspresi wajah saat berbicara juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi audiens. Jika seorang reviewer berbicara dengan nada meremehkan, sinis, atau terlalu emosional, pendapatnya bisa dianggap sebagai serangan, bukan sekadar opini pribadi. Hal ini sering kali berujung pada perdebatan sengit di kolom komentar, bahkan bisa berkembang menjadi perselisihan yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Kesalahan lainnya adalah kurangnya penyampaian informasi berbasis fakta. Banyak reviewer hanya mengandalkan pengalaman pribadi tanpa didukung oleh data ilmiah atau sumber yang kredibel. Akibatnya, review yang diberikan cenderung subjektif dan dapat menyesatkan audiens yang mengandalkan opini tersebut sebagai panduan dalam memilih produk skincare.
Agar review skincare tidak menimbulkan kegaduhan, penting bagi reviewer untuk menerapkan teknik public speaking yang baik. Penyampaian informasi yang jelas, netral, dan profesional, serta penggunaan bahasa yang sopan dan berbasis data, dapat membantu audiens memahami pesan dengan lebih objektif. Dengan komunikasi yang baik, sebuah ulasan dapat memberikan manfaat tanpa harus memicu konflik di media sosial.
Fenomena ini menunjukkan bahwa dalam dunia digital, kemampuan berkomunikasi dan teknik public speaking yang tepat sangat menentukan bagaimana sebuah pesan diterima oleh publik
ADVERTISEMENT
Agar review skincare tetap bermanfaat tanpa memicu kontroversi, penting bagi reviewer untuk menggunakan teknik public speaking yang baik. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Gunakan Bahasa yang Netral dan Profesional
Hindari penggunaan kata-kata yang bersifat provokatif atau menyinggung. Sebagai gantinya, gunakan bahasa yang lebih sopan dan objektif. Misalnya, daripada mengatakan "produk ini tidak berguna sama sekali", lebih baik mengatakan "produk ini kurang cocok untuk jenis kulit saya, tetapi mungkin bisa bekerja lebih baik pada orang lain".
2. Gunakan Intonasi yang Ramah dan Tidak Menghakimi
Nada bicara yang terlalu sarkastik atau agresif dapat membuat audiens merasa tidak nyaman. Sebaliknya, gunakan intonasi yang ramah, tenang, dan penuh empati agar pesan yang disampaikan lebih mudah diterima.
ADVERTISEMENT
3. Susun Review dengan Struktur yang Jelas
Gunakan struktur yang terorganisir agar audiens bisa mengikuti ulasan dengan mudah. Misalnya:
Pendahuluan: Perkenalkan produk dan tujuan review.
Kandungan & Manfaat: Jelaskan bahan utama dan klaim produk.
Pengalaman Pribadi: Bagikan pengalaman penggunaan dengan jujur.
Kelebihan & Kekurangan: Berikan penilaian yang seimbang.
Kesimpulan & Saran: Ringkas pendapat dan berikan rekomendasi jika diperlukan.
4. Gunakan Fakta untuk Mendukung Opini
Meskipun pengalaman pribadi penting, sebaiknya reviewer juga menyertakan informasi tambahan yang mendukung, seperti fungsi bahan aktif dalam produk atau rekomendasi dari ahli dermatologi. Hal ini akan membuat review lebih kredibel dan mengurangi kesalahpahaman.
5. Hindari Pernyataan Absolut
Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, sehingga efek suatu produk bisa bervariasi. Menggunakan pernyataan seperti "produk ini tidak akan pernah berhasil" atau "semua orang pasti cocok dengan ini" dapat menyesatkan. Sebaiknya gunakan frasa seperti "berdasarkan pengalaman saya" atau "hasil bisa berbeda pada setiap orang".
ADVERTISEMENT
6. Berikan Disclaimer yang Jelas
Sebelum memulai review, sebaiknya reviewer memberikan disclaimer bahwa pendapat yang disampaikan adalah pengalaman pribadi dan tidak bisa dijadikan acuan mutlak. Hal ini penting agar audiens tidak salah paham dan lebih memahami konteks ulasan yang diberikan.***
Rossa Rikha Putri Rachim M.I.Kom, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang.