Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
STPPH Dukung Sustainable Tourism Melalui Pembentukan Pola Pikir Mahasiswa
10 April 2018 13:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Rosse Hutapea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan bukan hanya sekedar menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya, melainkan juga harus memiliki arah yang tepat dalam mengimplementasikan keilmuannya dan mampu memberikan solusi atau kontribusi bagi masyarakat luas. Demikian disampaikan Dr. Diena Mutiara Lemy Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) pada media di acara Seminar Nasional yang digelar pada hari pertama HOSPITOUR, 9 April 2018.
ADVERTISEMENT
Diena menjelaskan proses pembelajaran harus dimuali dari kampus, melalui para akademisi yang juga mau memberikan kontribusi kepada masyarakat secara luas. Contohnya beberapa dosen STPPH ikut menjadi tim perumus pembuatan kriteria sustainable tourism untuk Indonesia.
“Jadi para dosen STPPH proaktif tidak hanya menyumbangkan pemikiran, tetapi juga mensosialisasikan program sustainable tourism ke daerah-daerah. STPPH juga aktif membantu Kementerian Pariwisata untuk membantu dan membina daerah-daerah pariwisata yang berbasis masyarakat, dimulai dari daerah di wilayah Banten dimana lokasi kampus STPPH berada,” jelasnya.
Proses pembelajaran untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di bidang pariwisata di STPPH dilakukan melalui pembentukan pola pikir mahasiswa.
Untuk lebih mensinergikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masayarakat, STPPH juga bermintra dengan berbagai pihak untuk mengajarkan dan membukan wawasan mahasiswa dalam dunia pariwisata. Diena menegaskan bahwa pariwisata harus menyentuh langsung ke masyarakat. Karenanya melalui kerjasama tersebut, STPPH mengajarkan dan membentuk pemahaman kepada mahasiswa bahwa tujuan pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi melainkan harus bermanfaat bagi masyarakat luas. Dalam hal ini kami menyeleksi mitra-mitra kami, dan merancang kegiatan-kegiatan yang mendukung kepada sustainable tourism. Dengan demikian melalui berbagai kerjasama kami mengajarkan mahasiswa prinsip-prinsip dari pariwisata.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dimaksud diantaranya program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat melalui pelatihan keterampilan masyarakat untuk menambah nilai ekonomi keluarga. Di sini mahasiswa dilibatkan untuk melakukan berbagai inovasi yang dapat diaplikasikan untuk masyarakat di daerah tertentu sesuai kondisi daerah dan masyarakatnya.
“Pembentukan pola pikir juga kami ajarkan dari hal-hal kecil, seperti penghematan energy listrik dan air yang digunakan di lingkungan kampus. Begitu juga prinsip-prinsip sustainable tourism lainnya kami ajarkan, misalnya cara pandang terhadap manusia atau masyarakat. Dalam bisnis pariwisata, manusia atau masyarakat harus menjadi subyek dan bukan objek. Begitu juga daerah dan budaya yang ada di suatu daerah objek pariwisata. Jadi parisiwasata tidak hanya fokus pada pembangunan ekonominya saja melainkan juga masyarakatnya. Prinsip-prinsip kepedulian terhadap lingkungan juga harus dibangun agar ketika mereka terjun ke bisnis pariwisata tetap memikirkan bagaimana melestarikan lingkungan untuk ke depannya. Satu hal lagi yang selalu ditekankan adalah nilai kerohanian setiap mahasiswa. Di STPPH mahasiswa di bimbing untuk menemukan panggilannya dari Tuhan. Artinya mereka optimal dalam mengabdikan keterampilannya dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Diena.
ADVERTISEMENT
Intinya yang di bentuk dan dibangun melalui pendidikan di STPPH adalah pola pikir mahasiswa calon-calon pemimpin yang akan mengembangkan pariwisata Indonesia menuju kejayaan bangsa Indonesia.