Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Teknik Industri UPH Angkat Tema ‘Quality Never Goes Out of Style’ di The 10th EFiCn
3 April 2018 11:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Rosse Hutapea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tema ‘Quality Never Goes Out of Style’ yang diangkat dalam 10th EFiCn sangat bagus dan sangat penting dipahami oleh para mahasiswa yang nantinya akan terjun ke duania industri. Hal tersebut disampaikan oleh Erisa Febian, Commercial Quality Manager - Indonesia, Malaysia, Vietnam at Mondelēz International, dalam kesempatan seminar untuk peserta lomba EFiCn yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Industri UPH, pada tanggal 2-5 April 2018 di kampus UPH Lippo Village.
ADVERTISEMENT
EFiCn adalah acara tahunan Teknik Industri UPH yang sudah digelar selama 10 tahun terakhir. Acara ini bahkan menjadi agenda mahasiswa Teknik Industri dari berbagai kampus. Fokus acara Eficn ini adalah kompetisi antar universitas dengan studi kasus. Tahun ini studi kasus yang diangkat mengenai ‘Ensuring Quality in Fast Moving Consumer Goods’. Kompetisi ini berlangsung selama 4 hari, dimulai dengan hari pertama tahap penyisihan, hari kedua eksplorasi industri, hari ketiga studi kasus dan hari keempat final.
Untuk menambah wawasan para peserta, sebelum lomba ini dimulai, panitia menggelar seminar bertajuk ‘Quality Never Goes Out of Style’. Tema ini dipilih melihat tren saat ini banyak produsen yang memproduksi suatu barang namun kurang memperhatikan kualitasnya, melainkan lebih fokus kepada style atau desain saja. Padahal aspek desain produk itu sendiri mencakup berbagai elemen, diantaranya evaluasi resiko, keberlanjutan (sustainability), pemilihan material, pendekatan-pendekatan desain, perubahan perusahaan dan beberapa aspek lainnya. Namun, masih banyak industri atau perusahaan yang gagal memahami bahwa keputusan yang diambil pada tahap mendesain suatu produk dapat berdampak signifikan terhadap biaya produk selama siklus hidupnya (product life cost), kemampuan produk untuk menyesuaikan terhadap perubahan (agility) dan resiko rantai pasokan (supplay chain risk).
ADVERTISEMENT
Tema seminar ini dibawakan oleh para praktisi industri, diantaranya pada sesi pertama Erisa Febian, Commercial Quality Manager - Indonesia, Malaysia, Vietnam at Mondelēz International, dan sesi kedua bersama Karly Mulyadi, Senior Manager International Sales PT Djarum.
Menurut Erisa, quality dan style merupakan interaksi dan korelasi.
"Tidak bisa kita bicara quality tanpa mempertimbangkan style, dan sebaliknya. Style mengikuti keinginan konsumen atau berhubungan dengan behavior konsumen. Kalau style kita tidak memenuhi keinginan konsumen maka bisa dibilang produk tersebut tidak memenuhi aspek kualitas,” jelas Erisa.
Pemahaman tentang konsep quality sangat penting bagi mahasiswa, karena mereka nantinya akan terjun ke dunia industri. Menurut Erisa, dalam dunia industri, kualitas suatu produk minimal harus selevel atau diatas keinginan konsumen, karena itu industri perlu melakukan riset competitor. Sementara di dunia akademik juga harus diajarkan konsep quality yang updated.
ADVERTISEMENT
“Makna dari quality bukan hanya quality control yang ada dalam proses produksi saja tetapi quality saat ini mencakup berbagai aspek, dengan kata lain ada di setiap pekerjaan kita. Contohnya melakukan pencatatan dengan benar juga ada aspek quality di dalamnya. Jadi penting mahasiswa memahami konsep quality ini dengan benar,” tegas Erisa.
Seperti dijelaskan di awal, Erisa menegaskan bahwa pemahaman quality ini sangat terkait dengan style produk. Karenanya mahasiswa Teknik Industri perlu memahamani bahwa penampilan itu penting diperhatikan. Namun, menurut Erisa, untuk memproduksi desain produk baru harus base on research. Jangan melakukan sesuatu karena kita mau buat. Tetapi harus ada riset yang mendasari tindakan tersebut.
Sementara pembicara kedua, Karly, menekankan pada style product khususnya dalam Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Menurut Karly untuk produk-produk FMCG produsen harus mengutamakan quality dan style ini.
ADVERTISEMENT
“Dalam sales dan marketing memang lifestyle konsumen paling menjadi fokus. Karena kalau produk kita berkualitas tapi style ketinggalan jaman, akan percuma tidak banyak diminati. Sementara mengutamakan style tapi quality jelek juga akan ditinggalkan. Jadi untuk dapat mengikuti style, perlu mempelajari tren. Caranya melalui banyak belajar dari produk lain dan survey langsung ke konsumen. Apakah tren yang kita pelajari match dengan keinginan konsumen kita. Sementara untuk memastikan style kita memenuhi aspek quality, juga perlu di lakukan riset di tahap pasca pembelian. Cari apa saja kekurangan produk kita melalui riset kembali ke pasar dan ke bagian produksi. Intinya kita harus mengutamakan selera dan behavior konsumen namun tetap memperhatikan kualitas produknya,” papar Karly.
ADVERTISEMENT
Ia juga mendukung para mahasiswa yang terjun ke bisnis startup. "Buat mereka tentunya perlu memiliki wawasan tentang quality dan style ini, supaya mereka bisa dipersiapkan untuk dapat terjun langsung ke dunia industri dengan pemahaman yang benar dan berdasarkan riset.
Menurut Karly, acara EFiCn ini sangat bagus. Terutama untuk membangun networking antara sesama mahasiswa Teknik Industri. Melalui acara ini mahasiswa juga dapat saling mempelajari kekuatan dan kelebihan dari Teknik Industri di kampus lain serta saling belajar untuk bisa lebih baik.
Sementara menurut Erisa, EFiCn merupakan ajang kompetisi yang sangat bagus, karena memberi wawasan bagaimana teori-teori yang dipelajari di kelas diaplikasikan di dunia industri nyata. Wawasan ini dapat diperoleh dari berbagai sumber tidak hanya di kelas saja. Karena wawasan dapat memperkaya dan mempertajam pengetahuan yang dipelajari, dan ini akan sangat berguna pada saat terjun menyumbangkan tenaga dan pemikirian di dunia industri kelak.
ADVERTISEMENT