Antisipasi Bola Mati Jadi PR Timnas U-19

13 September 2017 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim U-18 Indonesia di Piala AFF. (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Tim U-18 Indonesia di Piala AFF. (Foto: Dok. PSSI)
ADVERTISEMENT
Luar biasa. Dua kata itu setidaknya bisa menggambarkan hasil yang diperoleh Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 di laga pamungkas grup B melawan Brunei Darussalam U-19.
ADVERTISEMENT
Berlaga di Thuwunna Stadium, Yangon, Rabu (13/9) sore WIB, "Garuda Nusantara" berhasil menggunduli Brunei dengan skor 8-0. Sumbangan tiga gol Muhammad Rafli, dua gol Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, serta satu gol dari Hanis Saghara memastikan satu tiket ke babak gugur.
Atas pencapaian kemenangan ini, Direktur Teknik Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Danurwindo, tak segan mengapresiasi penampilan Timnas U-19. Lebih dari itu, lanjut Danurwindo, para pemain mampu menunjukkan bahwa mereka telah melupakan kekalahan pada pertandingan sebelumnya melawan Vietnam U-19, di mana mereka harus takluk 0-3.
"Kita memang tadi tidak banyak diserang dan juga bisa dibilang lawan kita jauh di bawah kita, apalagi Vietnam. Tetapi dengan adanya delapan gol yang mereka ciptakan dengan proses yang bagus, melalui variasi serangan dari sisi sayap kiri dan kanan, itu sudah bagus," ujar Danurwindo kepada kumparan (kumparan.com) di Lapangan Atang Soetresna, Cijantung, Rabu (13/9).
ADVERTISEMENT
"Tinggal sekarang bagaimana kita menunggu siapa lawan yang akan kita hadapi di semifinal nanti apakah Thailand atau Filipina," sambungnya.
Timnas U-19, memang, masih menunggu pertandingan antara Myanmar U-19 kontra Vietnam U-19 setelah laga mereka untuk memastikan peringkat di klasemen akhir. Namun begitu, Danurwindo memita para pemain harus bisa mengevaluasi menyoal bola mati mengingat dalam laga melawan Vietnam, Timnas U-19 dinilai kurang apik mengantisipasi serangan bola mati.
"Kita bisa lihat bagaimana kita bisa begitu lengah saat mengantisipasi bola mati. Vietnam tidak banyak menguasai bola, tetapi mereka bisa memanfaatkan beberapa celah yang longgar di barisan belakang kita."
"Artinya lawan Vietnam adalah warning bagi kita bagaimana cara untuk mengantisipasi bola mati. Tetapi melihat pertandingan tadi, kita bisa lihat kepercayaan diri mereka mulai tumbuh kembali."
ADVERTISEMENT
"Dan tentunya kita berharap evaluasi dari bola mati bisa segera dibenahi saat pertandingan berikutnya," tutup Danurwindo.