Apa Salah Luke Shaw, Jose?

3 April 2017 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Luke Shaw terus dipinggirkan Mourinho. (Foto: Anthony Devlin/Reuters)
Luke Shaw boleh berstatus anggota Tim Nasional Inggris, tapi memenangi hati Jose Mourinho adalah perkara berbeda.
ADVERTISEMENT
Cerita Shaw bermula di selatan, di sebuah kota pelabuhan bernama Southampton. Bersama Southampton FC, Shaw adalah sejumlah pemain muda didikan asli klub yang mencuat di tim utama.
Ketika ia melakoni debutnya pada usia 16 tahun, Shaw langsung digadang-gadang menjadi salah satu andalan The Saints di masa depan. Kala Southampton kembali ke Premier League pada musim 2012/2013, ia langsung diberikan kontrak profesional bersama dengan tiga pemain muda lainnya, James Ward-Prowse, Calum Chambers, dan Jack Stephens.
Pada musim perdananya di Premier League, Shaw bermain 25 kali. Namanya tambah mencuat ketika di musim berikutnya, 2013/2014, ia diberi kesempatan tampil lebih banyak: 35 kali. Berbarengan dengan pamor Southampton yang juga menanjak di Premier League, nama Shaw mulai disebut-sebut sebagai salah satu bek kiri terbaik di Premier League.
ADVERTISEMENT
Sudah barang tentu, dengan label begitu dan sebagaimana klisenya sepak bola, rumor transfer pun mengikuti.
Ada dua klub yang dikabarkan amat meminati Shaw, Chelsea dan Manchester United. Di atas kertas, Chelsea lebih menjanjikan karena saat itu Jose Mourinho baru kembali dan akan menjalani musim keduanya (di kesempatan keduanya) dengan Chelsea. Ini jauh lebih baik ketimbang United yang masih terpuruk dan mencari identitas baru selepas pensiunnya Sir Alex Ferguson.
Shaw, sebagai anak yang tumbuh besar di era 2000-an, juga merupakan penggemar Chelsea. Ini semestinya klop. Namun, cerita berubah di tengah jalan: Shaw bergabung dengan United yang waktu itu mencari full-back pengganti Patrice Evra.
Kelak, di kemudian hari, ketika Mourinho akhirnya menjadi manajer United, kisah Shaw yang memilih United ini sempat menjadi bercandaan. Mourinho dengan nada geli mengingat betul, betapa ia ngebet mendatangkan Shaw ke Chelsea, tapi toh takdir akhirnya mempertemukan dia juga dengan si bek kiri.
ADVERTISEMENT
Jika Mourinho menganggap takdirnya dengan Shaw adalah hal yang lucu, tidak demikian halnya dengan Shaw selepas kepindahannya ke United. Bagi Shaw, takdir adalah hal yang menyebalkan.
Bagaimana tidak, di musim perdananya ia kesulitan untuk beradaptasi. Ini membuatnya menjadi sorotan. Belum lagi nilai transfernya yang mencapai angka 30 juta poundsterling ikut dibawa-bawa untuk mengkritiknya.
Ketika di musim keduanya ia mulai menemukan ritme terbaik, dan tampil konsisten dengan apik sebagai bek kiri utama tim, cedera datang menghajarnya. Shaw patah kaki pada laga melawan PSV Eindhoven di Liga Champions. Ia harus absen berbulan-bulan.
Ketika akhirnya pulih, tampuk kekuasaan di tim sudah berpindah dari Louis van Gaal ke Mourinho. Di awal kedatangannya ke United, Mourinho sempat memuji Shaw. Dari mulut manajer asal Portugal itu terungkap, di tengah usahanya untuk memulihkan diri, Shaw datang ke tempat latihan setiap hari hingga rela memotong waktu liburannya.
ADVERTISEMENT
Namun, melaju cepat ke beberapa bulan kemudian, pujian itu berubah menjadi kritik deras. Seiring berjalannya musim, Mourinho tidak kunjung memberikan kepercayaan kepada Shaw. Pos bek kiri tim lebih sering diberikannya kepada Marcos Rojo, Daley Blind, Mattteo Darmian hingga Ashley Young —yang posisi aslinya adalah seorang winger(!).
Hingga menginjak bulan April ini, Shaw baru tampil 8 kali di Premier League. Ia terakhir kali terlihat ketika United bermain imbang 1-1 dengan AFC Bournemouth, 4 Maret 2017. Pada laga itu, Shaw hanya tampil 69 menit, tetapi itu adalah 69 menit yang brilian.
Shaw rajin bergerak di sisi kiri dan berulang kali menerobos untuk melepaskan umpan silang. 90% operannya sukses dan ia sempat dua kali mengkreasikan peluang untuk rekan-rekannya. Namun, nyatanya ini tidak cukup untuk Mourinho.
ADVERTISEMENT
“Sulit baginya bahkan untuk sekadar ada di bench karena saya tidak bisa membandingkannya dengan Ashley Young, Matteo Darmian, dan Daley Blind. Saya tidak bisa membandingkan caranya berlatih, komitmennya, fokus, dan juga ambisinya. Saya tidak bisa membandingkannya. Dia masih tertinggal,” ujar Mourinho seperti dilansir Soccerway.
Meski jarang mendapatkan kesempatan tampil di klub, Shaw tetap mendapatkan kepercayaan dari pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate. Ia tetap dipercaya masuk skuat The Three Lions. Bagaimana tanggapan Mourinho soal ini.
“Joe Hart juga bermain untuk Timnas Inggris, tapi dia sedang dipinjamkan di Italia,” katanya.
Ouch.