Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pesona Neymar seakan hilang begitu saja. Tajinya, yang begitu terlihat saat Barcelona membantai Paris Saint-Germain 6-1, mendadak hilang. Semua yang dia lakukan malam itu tak mampu menyelamatkan Barcelona.
ADVERTISEMENT
Neymar frustrasi. Dia menumpahkannya lewat tangisan di akhir laga. Teman dekatnya, Dani Alves, menjadi sosok yang berusaha menahan Neymar agar tangisnya tidak tumpah malam itu. Ironisnya, Alves adalah orang yang membuat Neymar tak bisa berkutik malam itu.
Malam itu, Kamis (20/4/2017) dini hari WIB, Barcelona ditahan imbang 0-0 oleh Juventus di Camp Nou. Hasil imbang itu membuat El Barca tersingkir. Pasalnya, pada pertemuan perdana, Barcelona kalah 0-3.
“Saya memberi tahu Neymar bahwa hidup memang seperti ini. Sangat disayangkan kami bertemu sebagai lawan. Seorang pesepak bola memang harus melakukan pekerjaannya, tetapi tentu ada perasaan yang terlibat,” ucap Alves setelah laga.
Wajar bila Alves begitu emosional malam itu. Belum genap satu musim dia meninggalkan Barcelona untuk hijrah ke Turin, kota markas Juventus. Baginya, keputusan itu adalah salah satu momen tersedih sepanjang hidupnya karena Barcelona-lah yang membuatnya sebesar saat ini.
ADVERTISEMENT
Mengulang memori kembali saat Alves datang ke Juventus adalah satu hal yang menyenangkan. Saat itu, Juventus memang menunjukkan geliat bahwa tim musim ini adalah salah satu yang terbaik. Hal tersebut diwujudkan dengan kedatangan pemain-pemain bintang, seperti Miralem Pjanic dan Gonzalo Higuain.
Hari-hari awal Alves di Juventus berjalan sangat menyenangkan, persis seperti delapan tahunnya di Barcelona. Alves bahkan sempat menjadi pemain terbaik saat Juventus mengalahkan Cagliari (21/9/2016) dan Palermo, tiga hari setelah laga melawan Cagliari.
Nasib tak mujur datang di November. Ketika menghadapi Genoa, Alves mengalami cedera usai bertabrakan dengan Lucas Ocampos. Staf medis Juventus pun menginstruksikan kepada pelatih Massimiliano Allegri untuk mengganti Alves dengan pemain lain.
Namun, Allegri baru ingat satu hal beberapa saat usai erangan pertama Alves: Juventus telah melakukan tiga pergantian pemain. Dengan 10 pemain tersisa di lapangan, Juventus akhirnya tumbang dengan skor 3-1.
ADVERTISEMENT
Usai laga, Juventus mengumumkan sebuah berita perihal eks-pemain Sevilla ini. Alves divonis mengalami patah fibula dan ada kemungkinan untuk pensiun dini. Beruntung, Alves tak kalut. Tiga bulan setelah periode pahit itu, Alves kembali ke lapangan.
Sekembalinya di lapangan usai mengalami cedera parah, Alves justru tampil lebih istimewa. Dia seakan paham bahwa dia usia yang sudah memasuki bilangan 30, perlu semangat dan kerja keras lebih. Dan, Alves —kini berusia 34 tahun— menunjukkan itu di lapangan.
Kemampuan fisik yang jauh menurun tidak membuat penampilannya ikut menurun. Kemampuan yang melibatkan kematangan, seperti visi, tekel, intersep, hingga umpan, jauh lebih baik ketimbang yang dia miliki dahulu.
Liga Champions jadi ajang pembuktian Alves. Tiga laga terakhir di fase gugur yang dilakoni oleh Juventus dia tampil dengan begitu apik.
ADVERTISEMENT
Dalam dua laga perdana, Neymar tak kuasa memberi pengaruh besar untuk Barcelona. Di laga ketiga, giliran kunci permainan Monaco, Thomas Lemar, yang habis oleh Alves.
Penampilan apik Alves saat bertahan dia lanjutkan dengan catatan apik saat menyerang. Dengan dua assist saat laga melawan Monaco, Alves kini menjadi pemain dengan kontribusi atas gol terbanyak Juventus, mengungguli Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala.
Dengan apa yang telah diraih oleh Alves bersama Juventus saat ini, dia sudah menunjukkan bahwa usia bukanlah beban berat yang bisa mengganggu karier seorang pesepak bola.
Musim ini di Serie A, Alves sudah mengkreasikan 31 peluang dari total 17 penampilan. Catatan kreasi peluangnya memang masih kalah dibanding bek lainnya, Alex Sandro, yang sudah mengkreasikan 46 peluang, namun Alex Sandro tampil lebih sering: 26 kali.
ADVERTISEMENT
Dengan catatan gemilang seperti itu, Monaco, yang akan jadi lawan Juventus di leg II semifinal Liga Champions, Rabu (10/5/2017) dini hari WIB, patut waspada. Bukan cuma soal bagaimana Alves bakal membombardir sisi sayap mereka, tetapi juga karena pemain asal Brasil ini juga cukup disiplin dalam bertahan.
Lihat ‘kan bagaimana Neymar sampai menangis karena dimatikan sedemikian rupa?