Jangan Mau Dibohongi Gestur Malasnya Oezil

3 Januari 2017 16:49 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oezil, tampil brilian di musim 2016/2017. (Foto: Twitter @MesutOzil1088)
Terlihat malas, juga sering terlihat berjalan di lapangan. Sikap tubuhnya terlihat tidak bersemangat, serta sering terlihat membungkuk.
ADVERTISEMENT
Ya, kita sedang membicarakan pemain Arsenal bernomor punggung 11 itu, Mesut Oezil. Pemain yang dibeli Arsenal dari raksasa Spanyol, Real Madrid, ini terkadang mendapatkan cemoohan karena gesturnya itu, baik oleh penikmat sepak bola atau fans Arsenal sendiri.
Oezil semakin menjadi buah bibir dengan kemalasanya saat tertangkap kamera malas ketika hendak melakukan tekanan kepada pemain Manchester City kala Arsenal bertamu ke Etihad Stadium pada pekan ke-17 Premier League musim ini.
Jerome Boateng, rekan Oezil di Tim Nasional Jerman, sudah paham akan kelakuan kawan lamanya itu. Menurut Boateng, Oezil memang begitu dari sananya. “Saya sudah mengenalnya sangat lama ia tidak melakukan hal itu dengan sengaja, memang begitu Oezil orangnya,” ujar Boateng.
ADVERTISEMENT
Jika bicara gestur, menyebut Oezil “terlihat malas” memang ada benarnya. Namun, menyebutnya sebagai “pemain malas” adalah salah besar.
“Dia adalah seorang pemain yang bekerja jauh lebih keras daripada yang orang pikirkan dan bahasa tubuhnya kadang membuat orang salah kaprah tentangnya. Tim kami sangat baik dalam hal memenangi kembali penguasaan bola di pertahanan lawan. Artinya, ia dan Alexis (Sanchez) melakukan tugas mereka dengan sangat baik,” ujar manajer Arsenal, Arsene Wenger, seperti dilansir Sky Sports.
Wenger benar. Sebagai bukti, mari kita lihat catatan statistik Oezil. Sebagai pembanding saja, dari data yang dilansir situs resmi UEFA, dalam enam laga di fase grup Liga Champions, Oezil mempunyai jarak jelajah hingga 59,8 km.
ADVERTISEMENT
Oezil unggul jika dibandingkan dengan gelandang serang milik Juventus, Miralem Pjanic, yang mempunyai jarak jelajah sebanyak 51 km, serta unggul dari pemain Bayern Muenchen, Thomas Mueller, yang mempunyai distance covered 42,3 km.
Seperti dilansir dari Telegraph, jarak tempuh Oezil dalam pertandingan pada musim lalu cukup baik. Pemain berdarah Turki tersebut mempunyai jarak tempuh sebesar 63,24 km per musimnya.
Mau memiliki gestur malas atau tidak, Oezil tetaplah dibutuhkan bagi skuat Arsenal. Musim ini, kemampuan Oezil dalam hal penempatan posisi dan kejeliannya melihat ruang di pertahanan lawan menjadi salah satu kunci sukses Arsenal.
Oleh Wenger musim ini, Oezil diberi peran sebagai raumdeuter (penafsir ruang) dan ditempatkan di belakang Alexis yang diberi peran sebagai false nine.
ADVERTISEMENT
Oezil mampu bergerak ke dalam —melihat celah-celah di pertahanan lawan— dan mengisi ruang Alexis yang bergerak keluar seraya menarik pemain belakang lawan. Gol Oezil ke gawang Watford dan Stoke City di Premier League musim ini menjadi bukti kalau Oezil bisa menafsir ruang kosong yang dibuat Alexis.
Selain faktor strategi false nine dari Arsenal, Wenger sedari awal memang meminta Oezil lebih banyak mencetak gol musim ini.
“Pelatih ingin melihat saya mencetak banyak gol. Dia datang kepada saya dan mengatakan kepada saya harus mencetak lebih dari sepuluh gol musim ini itu harus menjadi target saya karena saya punya kualitas,” ucap Oezil seperti dikutip dari Goal.
Suburnya duet Alexis dan Oezil bisa mengingatkan fans Arsenal akan kejayaan duet Thierry Henry dan Dennis Bergkamp saat membawa Arsenal menjadi juara Liga Inggris 12 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Lewat kombinasi Oezil dan Alexis, bolehlah para pendukung Arsenal berharap sekali lagi.