Mourinho yang (Mungkin) Tidak Akan Lama di Manchester United

16 Oktober 2017 22:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mourinho mengawali karier sebagai penerjemah. (Foto: Christophe Simon/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho mengawali karier sebagai penerjemah. (Foto: Christophe Simon/AFP)
ADVERTISEMENT
Apakah Anda, pendukung Manchester United, membayangkan Jose Mourinho menangani tim kesayangan Anda selama lebih dari satu dekade seperti halnya Sir Alex Ferguson? Jika ya, mohon kurang-kurangilah ekspektasi Anda.
ADVERTISEMENT
Mourinho, jika melihat pencapaian United sejauh ini dan gaya main yang ditampilkan kesebelasan berjuluk “Iblis Merah” tersebut, adalah manajer terbaik yang dimiliki United pasca-pensiunnya Ferguson.
Kendati gagal membawa United finis di posisi empat besar Premier League, Mourinho sukses mempersembahkan dua trofi mayor untuk United di musim perdananya, yakni trofi Piala Liga Inggris dan Liga Europa. Toh, sama saja… Dengan menjuarai Liga Europa, United tetap bisa bermain di Liga Champions 2017/2018.
Keberhasilan Mourinho mendatangkan trofi, dan membuat United tampil lebih baik ketimbang di era David Moyes dan Louis van Gaal (ayolah, lihat saja, kini mereka bertahan lebih apik dan lebih paham bagaimana caranya mengonversi peluang), menghadirkan ekspektasi tersendiri di kalangan fans United.
ADVERTISEMENT
Mengharapkan seorang manajer bertahan lebih dari dua dekade, seperti halnya Ferguson, di era sepak bola modern adalah angan-angan yang kejauhan. Melihat bagaimana United sendiri bersikap tidak sabar pada Moyes dan Van Gaal, bisa bertahan begitu lama seperti Ferguson adalah sebuah kemewahan di masa sekarang.
Mourinho sendiri diberi kontrak tiga tahun ketika ia diberikan pekerjaan ini di tahun 2016. Itu artinya, kontraknya akan habis pada 2019. Ia memang sempat mengatakan bertekad untuk bertahan lama di United, tetapi seberapa lama?
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Mourinho menyebut bahwa ia tidak akan mengakhiri karier manajerialnya di United. Dengan demikian, kita masih mungkin melihatnya menangani kesebelasan lain setelah urusannya dengan United selesai.
“Yang bisa saya katakan adalah, saya adalah pelatih dengan banyak rasa ingin tahu, ambisi, dan keinginan untuk melakukan berbagai hal baru. Jelas, saya tidak akan mengakhiri karier saya di sini (di United, red),” ujar Mourinho kepada salah satu program sepak bola di stasiun televisi TF1, Telefoot.
ADVERTISEMENT
Mourinho pada laga versus Liverpool. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho pada laga versus Liverpool. (Foto: Reuters)
Pertanyaannya sekarang: jika sudah tidak menangani United, ke mana Mourinho akan berlabuh?
“Putra saya, yang tinggal di London, pergi ke Paris untuk menyaksikan Paris Saint-Germain berlaga dibandingkan pergi ke Manchester.”
“Mengapa Paris? Karena mereka punya sesuatu yang spesial. Mereka punya magis dan pemain-pemain muda berkualitas. Fantastis,” katanya.
Well, kalimat-kalimat yang kerap muncul dari mulut Mourinho memang sering menjadi enigma. Tapi, apakah ini berarti dirinya tertarik untuk menangani PSG di masa mendatang?