Seperti De Rossi, Mereka Juga Berulah Konyol di Lapangan

27 November 2017 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
De Rossi (16) pada laga versus Genoa. (Foto: Marco Bertorello/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
De Rossi (16) pada laga versus Genoa. (Foto: Marco Bertorello/AFP)
ADVERTISEMENT
Harusnya, AS Roma bisa membawa pulang tiga poin saat lawatan mereka ke Comunale Luis Ferraris, Minggu (26/11/2017) kemarin. Stephan El Sharaawy telah mencetak gol di menit ke-59. Namun sialnya, Daniele De Rossi malah berulah.
ADVERTISEMENT
Sang kapten menampar lawan dan tertangkap oleh Video Assistant Referee (VAR). Imbasnya —tentu saja— ia diberi kartu merah. Gianluca Lapadula, yang ditampar oleh De Rossi, berhasil mengeksekusi penalti dan menjadi gol pada menit 70. Gol itu membuat pada akhirnya membuat Genoa dan Roma sama-sama meraih satu poin dengan skor akhir 1-1.
Tentu saja, ini bukan aksi konyol pertama di dunia sepak bola. Maka, kami berikan lima aksi konyol di lapangan sepak bola. Selamat menikmati!
Tendangan Totti ke Balotelli, 2010
Pada menit ke-27, Thiago Motta mengambil free-kick. Ia lantas memutuskan mengoper ke Mario Balotelli dan striker bengal itu menunjukkan aksi gemilangnya: tiga pemain Roma ia lewati, satu di antaranya Francesco Totti. Kala itu, Roma tertinggal satu gol dan Totti memilih untuk menjegal Balotelli dengan menendang kakinya.
ADVERTISEMENT
Jelas ia mendapatkan kartu merah. Dan Balotelli sendiri menambah bumbu-bumbu bahwa ia mendapatkan perilaku rasialisme dari Totti —yang kemudian membantah ini. Satu yang pasti, atas aksinya itu Totti sempat berpikir untuk pensiun.
Tendangan itu adalah tendangan yang bisa mengancam karier Balotelli. Aksi Totti jelas membuat seantero Italia menjadi pengecamnya saat itu. Ini adalah peringatan bagi Anda bahwa jangan main api kalau tak ingin terbakar.
Tendangan Pepe ke Javi Casquero, 2009
Pepe, pada masanya di Real Madrid, terkenal dengan reputasinya sebagai bek brutal. Ia dijuluki “animal” –saking banyaknya jegal-jegal maut yang ia lakukan. Namun, diantara aksinya itu, laga derbi antara Real Madrid kontra Getafe pada 2009 adalah aksi yang hingga kini paling ramai diperbincangkan dalam sepak bola.
ADVERTISEMENT
Javi Casquero mendapatkan peluang emas, dan ia berada di situasi satu lawan satu dengan Iker Casillas. Kemudian, Pepe berlari sekencang-kencangnya dan mendorong Javi. Tak lama, ia menendang paha Javi dua kali, dan punggungnya satu kali. Kita kemudian bertanya, apa Pepe ingat bahwa ia sedang main bola dan bukannya sedang bertarung di pro-wrestling?
Jangan tanya, ia mendapatkan kartu merah atau tidak.
Jan Vertonghen dan Celana Melorot Nicklas Helenius, 2013
Pada ajang Piala Liga musim 2013/2014, Aston Villa bersua dengan Tottenham Hotspur. Pertandingan itu dimenangi oleh Spurs dengan skor empat gol tanpa balas. Namun, bukan itu cerita utamanya.
Adalah aksi Jan Vertonghen, kala ia kewalahan mengejar Nicklas Helenius, yang menjadi tajuk utama dari pertandingan ini. Striker berdarah Denmark itu terlampau lincah untuk Vertonghen sehingga Vertonghen kepayahan untuk mengejarnya.
ADVERTISEMENT
Yang terjadi kemudian, Vertonghen tersungkur. Tanpa sadar, tangannya justru menarik celana Helenius. Celana Helenius pun melorot. Oleh karena itulah, kami mengingatkan kepada Anda untuk selalu pakai celana dalam di manapun dan kapanpun.
John Terry vs Raheem Sterling, 2015
Musim 2014/2015 adalah musim di mana Liverpool sangat bergantung pada Raheem Sterling. Di musim terakhirnya itu, ia dicoba di berbagai posisi. Paling lama, ia diposisikan sebagai striker —meski posisi naturalnya adalah winger. Larinya yang kencang membuat pemain kerepotan. Dan John Terry, punya kiatnya sendiri untuk menghentikan laju sang pemain.
Pada pertemuan Liverpool dan Chelsea di Anfield dalam ajang Piala Liga, 2015 lalu, Terry melakukan intersep ke Sterling. Tak lama, Terry melakukan aksi kuncian selayaknya dalam gulat. Ia menahan Sterling menggunakan kakinya, dan Sterling terlihat kepayahan untuk berdiri. Tentu saja, sang wasit hanya keheranan dan membiarkan dua lelaki ini saling terikat satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Gigitan Luis Suarez, 2013
Di sepak bola, kita banyak melihat aksi konyol. Namun, apa coba faedahnya menggigit seorang bek seperti Branislav Ivanovic? Tak hanya Anda, kami pun turut bertanya-tanya apa motif sesungguhnya dibalik tindakan ini.
Bonus – Terjatuh Seperti Kertas a la Sergio Ramos, 2017
Kala Real Madrid berhasil mempermalukan Juventus dengan skor 3-1, ada upaya nyaris putus asa yang dilakukan Massimiliano Allegri dengan memainkan Juan Cuadrado di 15 menit akhir laga. Cuadrado diharapkan akan menjadi pemecah kebuntuan tim. Alih-alih begitu, ia malah terkena kartu merah di menit ke-83.
Sergio Ramos melakukan tekel keras kepadanya —yang untungnya malah mengenai bola. Tak lama, Cuadrado menyentuh pundaknya sedikit. Ramos langsung terjatuh seperti kertas yang diterpa angin. Itu jelas diving yang konyol.
ADVERTISEMENT
Yang lebih konyol: Ramos kemudian tak diberi apa-apa, sementara Cuadrado dikasih kartu merah cuma-cuma oleh wasit.