Konten dari Pengguna

Kolaborasi Ekonomi: Meningkatkan Daya Saing UMKM Pariwisata di Seluruh Kaltim

Rosyid Nurrohman
Saya adalah dosen administrasi bisnis di Universitas Mulawarman dengan minat dalam UMKM, Tekonologi digital, Ruang Publik dan Sumberdaya Manusia
5 Oktober 2024 12:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosyid Nurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya dikenal karena keindahan alam dan keragaman budayanya, tetapi juga sebagai tempat yang memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Setiap kabupaten di Kaltim memiliki daya tarik unik yang dapat dioptimalkan melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam sektor pariwisata. Dengan penerapan kolaborasi ekonomi, Kaltim dapat memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata berkelanjutan yang mendatangkan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Gambar 1 : Ilustrasi Pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur. Sumber : Diolah Penulis
Potensi Pariwisata di Setiap Kabupaten
ADVERTISEMENT
Kaltim terdiri dari 10 kabupaten, masing-masing memiliki karakteristik dan daya tarik wisata yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh potensi pariwisata di masing-masing kabupaten:
1. Berau
Terkenal dengan Taman Nasional Kepulauan Derawan, Pulau Maratua, dan Air Terjun Labuan Cermin. Keindahan alam bawah laut dan pantai yang menakjubkan menjadikan Berau sebagai destinasi wisata bahari yang menarik, sehingga pengembangan pariwisata di daerah ini akan mendatangkan pendapatan bagi masyarakat lokal dan meningkatkan kesadaran akan pelestarian lingkungan.
2. Kutai Barat
Memiliki Taman Nasional Kutai dan Puncak Jaya yang kaya akan keanekaragaman hayati. Dengan fokus pada ekowisata, Kutai Barat dapat menarik wisatawan dan berkontribusi pada pelestarian hutan, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk terlibat dalam industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
3. Kutai Kartanegara
Dikenal dengan Keraton Kutai, Sungai Mahakam, dan Bukit Soeharto, daerah ini memiliki potensi untuk mempromosikan warisan budaya dan sejarah. Mempromosikan keindahan alam dan budaya lokal dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat dan memperkuat ekonomi.
4. Kutai Timur
Menawarkan Pantai Lemo dan Hutan Lindung, fokus pada wisata alam dapat menarik wisatawan yang mencari pengalaman baru. Pengembangan pariwisata di Kutai Timur dapat memberikan kontribusi pada pelestarian lingkungan.
5. Mahakam Ulu
Menyimpan wisata budaya Dayak dan keindahan Sungai Mahakam. Menggali dan mempromosikan budaya lokal akan memberikan nilai tambah bagi pariwisata serta menciptakan peluang bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan.
6. Paser
Dikenal dengan Air Terjun Paniah dan Pantai Pasir Putih. Keindahan alam yang masih alami memberikan daya tarik bagi wisatawan, dan pengembangan pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi sambil menjaga keaslian lingkungan.
ADVERTISEMENT
7. Penajam Paser Utara
Memiliki Pantai Tanjung Jumlai dan Pusat Konservasi Mangrove. Fokus pada ekowisata dan konservasi akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan serta melindungi ekosistem mangrove yang berharga.
8. Balikpapan
Dikenal dengan Pantai Kemala dan Taman Bekapai, Balikpapan memiliki potensi untuk mengembangkan pariwisata urban. Pengembangan ini akan memberikan alternatif bagi penduduk lokal dan menarik wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai.
9. Bontang
Dikenal dengan Pantai Bontang dan Taman 3D, menawarkan keindahan alam dan atraksi unik. Pengembangan pariwisata di Bontang dapat meningkatkan daya tarik wisata serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
10. Samarinda
Sebagai ibu kota Kaltim, Samarinda memiliki potensi wisata kuliner dan alam melalui pusat perbelanjaan dan Bukit Soeharto. Mengembangkan sektor ini akan meningkatkan ekonomi lokal dan memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kaltim, total kunjungan wisatawan ke seluruh kabupaten mencapai sekitar 3 juta orang per tahun pada tahun 2022. Jumlah ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam sektor pariwisata di Kaltim, terutama setelah upaya promosi dan pengembangan destinasi wisata yang lebih baik. Setiap kabupaten berkontribusi pada angka ini dengan potensi unik mereka, dari keindahan alam hingga kekayaan budaya. Misalnya, Kabupaten Berau menarik banyak wisatawan berkat keindahan bawah laut di Taman Nasional Kepulauan Derawan, sementara Kutai Kartanegara menawarkan pesona sejarah dan budaya yang kaya.
Peningkatan jumlah kunjungan ini tidak hanya berdampak positif pada perekonomian lokal tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam industri pariwisata, menciptakan peluang usaha baru, dan memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan langkah strategis dalam pengembangan pariwisata, Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kontribusi UMKM di Sektor Pariwisata
UMKM memegang peran penting dalam pengembangan sektor pariwisata di Kaltim. Mereka berkontribusi dalam menyediakan berbagai layanan, mulai dari akomodasi, restoran, hingga pemandu wisata. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, pada tahun 2022 terdapat lebih dari 15.000 UMKM yang beroperasi di sektor pariwisata. Berikut adalah beberapa kontribusi UMKM:
1. Akomodasi
Banyak UMKM yang menyediakan penginapan alternatif seperti homestay dan guesthouse yang menawarkan pengalaman lokal yang unik.
2. Kuliner
Usaha kuliner lokal menawarkan masakan khas daerah, memberikan wisatawan pengalaman gastronomi yang berbeda.
3. Pemandu Wisata
Pemandu wisata lokal dapat memberikan wawasan mendalam tentang budaya dan sejarah daerah, sekaligus mendukung pelestarian tradisi.
Pentingnya Kolaborasi Ekonomi
Kolaborasi ekonomi antara UMKM, pemerintah, dan komunitas lokal sangat penting untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Beberapa poin penting mengenai kolaborasi ekonomi:
ADVERTISEMENT
1. Platform Digital
Membangun platform digital yang menghubungkan wisatawan dengan penyedia jasa lokal dapat meningkatkan visibilitas UMKM. Wisatawan dapat dengan mudah menemukan layanan lokal dan mendukung ekonomi setempat.
2. Program Pelatihan
Pemerintah daerah dapat menyediakan program pelatihan bagi UMKM untuk meningkatkan keterampilan pemasaran dan penggunaan teknologi digital dalam bisnis mereka.
3. Jaringan Komunitas
Kolaborasi antara UMKM dalam jaringan komunitas dapat memfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman, membantu mereka mengatasi tantangan dan berbagi praktik terbaik.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun potensi kolaborasi ekonomi sangat besar, tantangan tetap ada. Beberapa tantangan yang dihadapi meliputi:
1. Kesenjangan Infrastruktur Digital
Kesenjangan infrastruktur digital di beberapa daerah masih menjadi hambatan. Data dari Kementerian Pariwisata menunjukkan bahwa sekitar 60% UMKM di Kaltim belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran.
ADVERTISEMENT
2. Resistensi terhadap Perubahan
Beberapa pelaku industri pariwisata tradisional mungkin merasa sulit untuk mengadopsi model bisnis baru yang berbasis teknologi dan kolaborasi. Hal ini bisa menjadi penghalang dalam upaya memperkuat posisi UMKM.
3. Regulasi yang Belum Memadai
Regulasi yang belum sepenuhnya mendukung ekonomi kolaboratif dan inovasi digital di sektor pariwisata juga bisa menjadi kendala.