Konten dari Pengguna

Navigasi Bisnis: Mengupas Strategi Blue Ocean, Red Ocean, dan Purple Ocean

Rosyid Nurrohman
Saya adalah dosen administrasi bisnis di Universitas Mulawarman dengan minat dalam UMKM, Tekonologi digital, Ruang Publik dan Sumberdaya Manusia
7 November 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosyid Nurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Strategi bisnis terus berkembang, dan setiap perusahaan harus mampu beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah untuk tetap kompetitif. Salah satu konsep strategi yang banyak dibahas adalah pendekatan Blue Ocean, Red Ocean, dan yang lebih baru, Purple Ocean Strategy. Masing-masing strategi ini memiliki karakteristik dan tujuan berbeda dalam menavigasi lanskap bisnis.
Gambar 1. Konsep Strategi Blue Ocean, Red Ocean, dan Purple Ocean, sumber : penulis
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Konsep Strategi Blue Ocean, Red Ocean, dan Purple Ocean, sumber : penulis
Red Ocean Strategy: Persaingan Sengit di Pasar yang Padat
ADVERTISEMENT
Red Ocean adalah situasi di mana perusahaan bersaing di pasar yang sudah sangat padat, seperti pertempuran antar merek dalam industri yang telah mapan. Pada kondisi ini, strategi yang dominan adalah mengambil pangsa pasar dari pesaing. Persaingan yang ketat di pasar ini sering menyebabkan penurunan harga dan perang diskon, yang pada akhirnya bisa mengurangi profitabilitas perusahaan.
Contoh Kasus: Industri elektronik dan otomotif adalah contoh klasik dari Red Ocean. Misalnya, persaingan antara Samsung dan Apple di pasar smartphone yang jenuh, di mana inovasi produk yang tinggi dan belanja pemasaran besar-besaran menjadi keharusan untuk mempertahankan pangsa pasar.
Berdasarkan laporan Statista 2023, tingkat penetrasi pasar smartphone global mencapai 92%, menunjukkan bahwa pasar ini mendekati titik jenuh, dan persaingan antar merek semakin ketat. Margin keuntungan rata-rata turun 3% dalam lima tahun terakhir akibat perang harga antar kompetitor.
ADVERTISEMENT
Blue Ocean Strategy: Menciptakan Pasar Baru dengan Inovasi
Blue Ocean adalah kebalikan dari Red Ocean. Pada Blue Ocean Strategy, perusahaan menciptakan ruang pasar baru yang belum digarap oleh pesaing. Dengan mengembangkan inovasi produk atau layanan, perusahaan menciptakan permintaan baru yang sebelumnya belum ada. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk meraih keuntungan lebih besar karena persaingan relatif lebih sedikit atau bahkan tidak ada.
Contoh Kasus: Contoh klasik dari Blue Ocean adalah strategi yang diterapkan oleh Cirque du Soleil. Dengan menggabungkan sirkus tradisional dan elemen teater, Cirque du Soleil berhasil menciptakan pasar baru untuk hiburan langsung, yang berbeda dari sirkus konvensional.
Dalam bukunya, Blue Ocean Strategy, W. Chan Kim dan Renée Mauborgne menunjukkan bahwa 14% dari produk yang lahir dari inovasi Blue Ocean menyumbang lebih dari 38% total pendapatan perusahaan di seluruh industri.
ADVERTISEMENT
Purple Ocean Strategy: Menggabungkan Kreativitas dan Kompetisi
Purple Ocean adalah konsep yang relatif baru dan merupakan hibrida dari Red Ocean dan Blue Ocean. Strategi ini menggabungkan keunggulan kompetitif dari Red Ocean dengan inovasi unik dari Blue Ocean, sehingga menciptakan strategi yang lebih seimbang antara persaingan ketat dan inovasi.
Contoh Kasus: Starbucks bisa disebut sebagai contoh Purple Ocean. Perusahaan ini awalnya menciptakan Blue Ocean dengan membuat kafe yang menawarkan suasana hangat dan nyaman, bukan sekadar kedai kopi. Namun, setelah banyak pesaing mulai meniru model ini, Starbucks menghadapi situasi Red Ocean di pasar kopi dan terpaksa menerapkan inovasi berkelanjutan.
Menurut laporan 2022 oleh McKinsey & Company, bisnis yang mengadopsi pendekatan Purple Ocean mengalami peningkatan profitabilitas sebesar 24% dibandingkan dengan bisnis yang hanya mengikuti salah satu pendekatan (Blue atau Red).
Tabel 1. Perbedaan Strategi Blue Ocean, Red Ocean, dan Purple Ocean, sumber : penulis
Bagaimana Memilih Strategi yang Tepat?
ADVERTISEMENT
Memilih antara Blue, Red, atau Purple Ocean Strategy bergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi pasar, kekuatan kompetitif, serta kapabilitas inovasi perusahaan. Perusahaan perlu menganalisis posisi mereka dalam pasar, tingkat persaingan, dan potensi inovasi.
Misalnya, sebuah perusahaan dapat menggunakan data pangsa pasar dari lembaga seperti Euromonitor atau Statista. Jika data menunjukkan pasar memiliki banyak pesaing dengan pertumbuhan lambat, perusahaan mungkin lebih cocok dengan strategi Purple atau Red Ocean.
Contoh : Pada 2022, Nike memilih memperkuat posisi di pasar olahraga dengan inovasi digital (Purple Ocean) karena pasar ini sudah jenuh, tapi peluang inovasi masih tinggi.
Analisis SWOT
Melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) bisa membantu menentukan apakah perusahaan berada di posisi untuk menciptakan pasar baru atau lebih cocok untuk mengoptimalkan posisi di pasar yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
Misalnya, sebuah perusahaan bisa melihat data penjualan internal, data R&D, dan kemampuan sumber daya manusia. Jika data menunjukkan kekuatan dalam inovasi tetapi kelemahan dalam penetrasi pasar, Blue Ocean bisa menjadi pilihan.
Contoh: Apple pada awal tahun 2000-an memiliki kemampuan teknologi tinggi (kekuatan) dan melihat peluang di pasar digital musik yang belum berkembang, yang mendorong mereka untuk menciptakan iTunes (Blue Ocean).
Penelitian Konsumen
Memahami kebutuhan pelanggan adalah kunci. Jika ada permintaan potensial yang belum terpenuhi, perusahaan bisa mempertimbangkan strategi Blue Ocean.
Data dari survei konsumen atau alat analitik dapat menunjukkan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi. Misalnya, survei menunjukkan 65% konsumen ingin produk yang lebih ramah lingkungan, mendorong perusahaan untuk Blue Ocean di sektor ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Contoh: Tesla melihat peluang untuk mobil listrik dengan riset pasar yang menunjukkan meningkatnya minat terhadap transportasi berkelanjutan, yang mendorong mereka untuk menguasai Blue Ocean di pasar kendaraan listrik
Tingkat Risiko
Blue Ocean lebih berisiko karena memerlukan investasi besar dalam inovasi tanpa jaminan sukses. Namun, Purple Ocean menawarkan keseimbangan dengan menggabungkan inovasi di pasar yang ada, meski tetap memerlukan kreativitas tinggi.
Data historis investasi dalam proyek inovasi, serta rasio keberhasilan dari proyek-proyek serupa, dapat membantu dalam menilai risiko. Jika data menunjukkan bahwa investasi dalam inovasi memiliki ROI rendah pada sektor tertentu, perusahaan mungkin lebih memilih Purple Ocean untuk menyeimbangkan inovasi dengan pasar yang ada.
Contoh: Amazon, sebelum masuk ke pasar retail fisik dengan konsep Amazon Go, menggunakan data belanja online dan teknologi AI mereka untuk mengurangi risiko. Konsep ini adalah Purple Ocean karena menggabungkan teknologi inovatif di pasar yang ada.
ADVERTISEMENT