Konten dari Pengguna

UMKM sebagai Faktor Kunci dalam Keberhasilan MTQ Nasional Samarinda

Rosyid Nurrohman
Saya adalah dosen administrasi bisnis di Universitas Mulawarman dengan minat dalam UMKM, pemasaran digital, komunikasi digital, serta manajemen sumber daya manusia.
17 September 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosyid Nurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1 : Presiden Jokowi membuka MTQ Nasional ke-30 di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 8 September 2024. Sumber: BPMI Setpres/Muchlis Jr
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1 : Presiden Jokowi membuka MTQ Nasional ke-30 di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 8 September 2024. Sumber: BPMI Setpres/Muchlis Jr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional memiliki sejarah panjang dalam tradisi keagamaan Indonesia. Perayaan ini pertama kali digelar pada tahun 1968 di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan tujuan memperkuat kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur'an dan menumbuhkan semangat kebersamaan melalui seni membaca kitab suci. Seiring berjalannya waktu, MTQ Nasional berkembang menjadi ajang yang tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga merangkul dimensi sosial, budaya, dan ekonomi. Setiap tahunnya, acara ini diadakan di berbagai provinsi di Indonesia, menjadi simbol kebersamaan umat Muslim dari seluruh penjuru negeri. Selain memperlihatkan kemampuan tilawah para peserta, MTQ juga menjadi sarana memperkenalkan budaya lokal serta memberikan dorongan terhadap perekonomian daerah, terutama melalui peran serta UMKM
ADVERTISEMENT
Peran UMKM dalam MTQ Nasional 2024 dan Dampaknya terhadap Perekonomian Lokal
MTQ Nasional 2024 di Samarinda tidak hanya memberikan dimensi spiritual, tetapi juga membuka peluang signifikan untuk perekonomian lokal, terutama bagi UMKM. Acara ini memungkinkan pelaku usaha kecil untuk menampilkan produk mereka kepada ribuan pengunjung dari seluruh Indonesia. Dalam konteks diversifikasi ekonomi Kalimantan Timur, UMKM memainkan peran vital dalam mendukung acara ini sekaligus sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Permintaan yang meningkat untuk logistik, konsumsi, dan suvenir selama MTQ menjadikan UMKM lokal sebagai pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, partisipasi UMKM juga memperkuat identitas lokal dan memperkenalkan budaya Samarinda kepada audiens yang lebih luas. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing UMKM di era digital, dengan dukungan dari pemerintah daerah dan panitia penyelenggara melalui fasilitasi, pelatihan, dan akses ke pasar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Webinar Edukasi Literasi Ekonomi Keuangan Inklusif yang digelar pada 24 Februari 2022, UMKM berkontribusi sebesar 61,07 persen terhadap PDB nasional atau sekitar Rp 8.573 triliun, serta mampu menyerap 97 persen tenaga kerja. Di Kalimantan Timur, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, provinsi ini menyumbang 48,12 persen terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Kalimantan. UMKM di Kalimantan Timur berperan penting sebagai penggerak utama ekonomi lokal, dan memiliki potensi besar untuk memanfaatkan acara MTQ Nasional sebagai katalis pertumbuhan ekonomi. Ribuan peserta, tamu, dan pengunjung yang hadir selama acara membawa keuntungan bagi sektor kuliner, kerajinan, dan suvenir, dengan produk khas seperti batik Samarinda dan tenun ulap doyo menjadi favorit pengunjung. Acara besar seperti MTQ diprediksi akan memperkuat kontribusi ekonomi Kalimantan Timur pada 2024, sekaligus memberi dampak positif bagi UMKM setempat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data UMKM tahun 2023, terdapat sekitar 362.845 unit UMKM di seluruh Kalimantan Timur. Di Samarinda, sekitar 44% dari UMKM beroperasi di sektor kuliner, 43% di sektor perdagangan, 1,5% di industri pengolahan, 0,6% di kerajinan, dan 10,7% di sektor lainnya. Selama MTQ Nasional, sektor kuliner di Samarinda mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Dengan kehadiran ribuan peserta dan pengunjung dari berbagai daerah, UMKM kuliner lokal mendapatkan kesempatan emas untuk memperkenalkan produk mereka. Produk kuliner khas Kalimantan Timur, seperti makanan tradisional dan camilan unik, menjadi sangat populer di kalangan pengunjung, yang tidak hanya memacu peningkatan penjualan tetapi juga memperkuat citra kuliner lokal.
Gambar 2 : MTQN Expo yang menyajikan bazar UMKM 2024. Sumber : Dokumentasi Pribadi penulis.
Dukungan pemerintah melalui program pelatihan dan fasilitasi turut berperan penting dalam memastikan standar kebersihan dan kualitas produk terjaga, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, kegiatan MTQ juga memberikan dampak positif pada sektor penginapan dan transportasi, di mana hotel-hotel dan penginapan yang dikelola oleh UMKM serta layanan transportasi lokal mengalami peningkatan permintaan yang signifikan. Keberhasilan MTQ dalam menarik perhatian dan meningkatkan kegiatan ekonomi lokal menunjukkan betapa pentingnya acara ini dalam mendukung UMKM dan memperkuat perekonomian daerah.
ADVERTISEMENT
Dengan pesatnya perkembangan digitalisasi, UMKM di Samarinda semakin memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk memperluas pasar mereka, baik lokal maupun nasional. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah, melalui berbagai program pelatihan dan fasilitasi, telah membantu UMKM Kalimantan Timur untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat kontribusi mereka terhadap perekonomian lokal dalam jangka panjang.
Pelaku UMKM di Samarinda kini aktif mempromosikan produk mereka melalui platform digital. Pemerintah daerah dan Kementerian Koperasi dan UKM telah meluncurkan program pelatihan digital yang dirancang untuk memperkuat kemampuan UMKM dalam pasar yang lebih luas. Berdasarkan laporan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Timur, sekitar 40% UMKM di Samarinda telah terhubung dengan platform digital pada tahun 2023, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat berkat acara besar seperti MTQ.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi memberikan kesempatan bagi produk UMKM untuk dikenal tidak hanya oleh pengunjung yang hadir secara langsung, tetapi juga untuk dipromosikan ke luar daerah melalui penjualan online. Ini memungkinkan produk kerajinan khas Kalimantan yang unik untuk dipasarkan lebih luas, memperkenalkan budaya lokal, dan memperkuat perekonomian setempat. Dengan dukungan dari pemerintah dan manfaat yang diperoleh dari MTQ Nasional, UMKM di Samarinda berpotensi untuk terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal.
Rosyid Nurrohman, S.M., M.AB
seorang Penulis dan Dosen Prodi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman Kalimantan Timur