Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menghadapi Lansia yang Tantrum dan Pelupa: 6 Tips Sabar dan Efektif!
23 November 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Rosyiida Nurul Hakiima tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamu pasti pernah menghadapi orang tua yang sudah sering lupa dan berkali-kali menunjukkan perilaku tantrum, bukan? Memang, biasanya tantrum terjadi pada anak-anak namun ternyata tantrum bisa terjadi pada para lansia. Situasi ini bisa menjadi salah satu kesulitan yang dihadapi keluarga yang merawatnya.
ADVERTISEMENT
Saat lansia tantrum dan pelupa ini tidak memiliki maksud yang buruk. Namun, ini bisa menjadi gejala penyakit seperti demensia dan Alzheimer. Menurut penelitian Widyantoro (2021), yang sdipublikasikan di Jurnal Ilmu Kesehatan, "Demensia merupakan sekumpulan gejala yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat, berpikir, berbicara, dan berperilaku." Para lansia mungkin menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak lagi mampu melakukan aktivitas yang biasa mereka nikmati dan lingkungan sekitar mereka menjadi semakin sulit untuk dipahami. Menghadapi tantrum ini membutuhkan kesabaran yang sangat luas. Namun, merawat orang tua yang sudah lansia salah satu tanggung jawab kita. Ada beberapa cara yang efektif untuk menghadapi tantrum dan perilaku lansia dengan penuh kesabaran. Mau tau? Yuk di simak penjelasannya!
ADVERTISEMENT
1. Pahami alasan di balik orang tua tantrum
Sama seperti menghadapi anak kecil saat tantrum, kita perlu memahami kenapa mereka tantrum. Berbeda dengan anak kecil saat tantrum, orang tua tantrum berbentuk suatu kebingungan dan ketidaknyamanan terhadap sesuatu. Mereka bisa jadi lupa sesuatu atau merasa frustasi karena ga bisa melakukan aktivitas seperti saat mereka masih muda. Nah, dengan menemukan dan memahami alasannya, kita bisa menemukan cara yang tepat untuk menenangkan mereka.
2. Tetap tenang dan mengontrol emosi
Emosi sangat berpengaruh pada perilaku seseorang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Al Baqi (2015) Ekspresi emosional ini dapat terlihat akibat rasa emosi yang sedang menggebu-gebu. Ketika orang tua mengalami tantrum, langkah pertama yang harus kita terapkan yaitu tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Sikap tenang akan memberikan rasa nyaman bagi mereka, sehingga mereka lebih mudah untuk kembali tenang. Sebaliknya, jika kita ikut terbawa emosi, situasi akan semakin buruk dan sulit dikendalikan. Jika kita terpancing emosi dan kehilangan ketenangan, situasi justru menjadi semakin buruk.
ADVERTISEMENT
3. Gunakan Nada Bicara yang Lembut untuk Memberikan Rasa Aman
Selain berusaha untuk tenang, untuk menghadapi orang tua yang sedang tantrum komunikasi yang lembut sangat dibutuhkan untuk meredakan emosi lansia. Selain berbicara dengan nada yang lembut kita perlu memberikan rasa yang aman. Rasa aman ini berasal dari perasaan yang nyaman secara fisik maupun emosional. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Syaifulla (2023) “Rasa aman adalah rasa yang berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan”. Kondisi ini dimana orang tua akan merasa tenang dan percaya bahwa mereka ada di situasi yang tidak akan menyakiti mereka.
4. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas Favorit Lansia
Setiap manusia pasti mempunyai aktivitas yang paling disuka. Mulai dari mendengarkan musik, menonton film, membaca buku, bermain bola, berenang, dan sebagainya. Oleh karena itu, orang tua juga memiliki aktivitas yang disuka. Biasanya orang tua menyukai merajut, jalan kaki, bermain dengan cucunya, dan sebagainya. Beberapa lansia sangat menyukai jalan kaki, karena jalan kaki salah satu olahraga ringan yang bisa mereka lakukan. Ketika lansia mulai kesal atau tantrum, kita coba alihkan perhatiannya dengan membahas atau mengajak yang mereka suka. Hal ini akan mengurangi rasa tegang dan membuat mereka lebih tenang.
ADVERTISEMENT
5. Bangun Rutinitas Harian yang Konsisten
Rutinitas harian dilakukan secara konsisten ini dapat membantu lansia mengetahui kegiatan apa aja yang akan mereka lakukan setiap hari, seperti kapan mereka beribadah, makan, tidur, olahraga, dan sebagainya. Membangun rutinitas harian ini dapat mengurangi lansia akan kebingungannya yang sering memicu tantrum. Selain itu, lansia akan merasa lebih nyaman, emosinya akan lebih stabil, dan meminimalisir risiko tantrum.
6. Meminta Bantuan Saat Diperlukan
Saat menghadapi lansia mulai pelupa dan cenderung tantrum, jika kita menghadapi mereka sendirian maka kita bisa frustasi, kesal, atau bahkan emosi yang negatif. Sudah dijelaskan di poin sebelumnya bahwa ketenangan dan mengontrol emosi sangat diperlukan, untuk tetap menjaga ketenangan dan mengontrol emosi kita perlu meminta bantuan. Oleh karena itu, kita dapat meminta bantuan orang lain untuk menemani kita saat menghadapi lansia dengan perilaku tersebut. Kita bisa libatkan keluarga dengan membuat jadwal bergilir untuk menemani lansia, atau kita bisa mempertimbangkan untuk menyewa perawat lansia yang tentunya professional karena mereka pasti memiliki pengalaman untuk menghadapi lansia saat tantrum. Namun, meminta bantuan orang lain tidak hanya untuk menjaga kesehatan mental kita tetapi dapat memastikan lansia akan mendapatkan perawatan yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Ketika seorang lansia berperilaku pelupa dan mengamuk seperti anak kecil, yang dapat menjadi situasi yang sulit, cara terbaik untuk menanganinya adalah dengan sabar dan menunjukkan kepedulian. Seorang lansia akan memicu kita untuk emosi karena mereka tantrum terus menerus, namun hal itu harus dihadapi karena saat lansia tantrum itu disebabkan oleh kebingungan dan kelupaan mereka. Untuk menghadapi tersebut kita tidak boleh sendiri kita bisa meminta bantuan ke keluarga untuk menemani anda atau meminta untuk bergantian merawat lansia, saat kita sedang melakukan giliran merawat lansia hal ini berfungsi untuk meredakan emosi kita dengan memiliki waktu kita sendiri. Selain kita bisa meminta tolong ke keluarga, kita bisa meminta bantuan ke profesional dengan menyewa perawat untuk menjaga lansia. tidak hanya merawat fisik dan mental lansia, kita juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Mari kita ciptakan masa tua yang berkesan untuk lansia dan jangan lupa ajarkan beberapa tips di atas ke teman dan anak-anakmu kelak!
ADVERTISEMENT