Konten dari Pengguna

“Hidroponik Sederhana” Dengan Memanfaatkan Galon Bekas Di Desa Paseban

Rosyta Dewi
Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Diponegoro
17 Agustus 2024 22:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosyta Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Klaten, Bayat — 5 Agustus 2024 telah dilaksanakan kegiatan Multidisiplin “Membuat Hidroponik Sederhana” memanfaatkan galon bekas. Kegiatan “Membuat Hidroponik Sederhana” dengan tanaman kangkung dan sawi dilaksanakan di lahan Green House oleh seluruh anggota KKN UNDIP Tim II tahun 2023/2024 Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten dengan target 15 orang yang terbagi dari warga dan juga kader PKK yang ada di Desa Paseban.
ADVERTISEMENT
Desa Paseban merupakan desa percontohan untuk program penanganan Stunting di Kecamatan Bayat sendiri bahkan sudah sampai tingkat kabupaten. Sudah menjadi desa percontohan untuk penanganan Stunting sehingga sudah memiliki program yang dinamakan ‘Dapur Dasat” Dapur Sehat Kabisat dimana setiap bulannya ibu ibu kader dan tim dapur memasak makanan yang bergizi untuk diberikan kepada anak anak yang pertumbuhannya dibawah normal. Program memasak ini memerlukan suplai sayur dan buah yang sehat dan berkualitas tinggi akan tetapi Desa Paseban memiliki permasalahan dimana tanahnya kurang cocok untuk bercocok tanam. Tanah Desa Paseban mengandung 80% kapur sehingga saat ditanami sayuran susah untuk tumbuh karena unsur haranya sangat sedikit.
Proses semai kangkung
Datang dari permasalahan diatas kami memilih program kerja “Membuat Hidroponik Sederhana” sebab tidak memerlukan tanah dan juga waktu penanam ke masa panen yang singkat berkisar 14-30 hari tergantung jenis tanaman yang ditanam. Selain masa panen yang singkat teknologi hidroponik ini juga mudah cara pembuatan serta cara perawatan. Singkatnya masa penanaman hidroponik ini sangat cocok untuk suplai sayur sayur yang akan digunakan untuk memasak makanan bergizi. Sayuran yang ditanam sendiri sudah dipastikan lebih sehat karena tidak terkontaminasi dengan bahan bahan kimia berbahaya.
ADVERTISEMENT
Program multidisiplin ini memanfaatkan galon bekas ini hanya memerlukan sedikit alat dan bahan serta sangat mudah untuk didapatkan seperti, galon bekas, benih sayuran (kangkung dan sawi), rockwool, net pot, AB Mix sayur cair, pupuk POC, Styrofoam, nampan, pH meter, TDS, dan juga air. Cara pembuatannya cukup sederhana dengan menyemai benih terlebih dahulu selama 4-7 hari, setelah semai siapkan galon yang dipotong atasnya sesuai selera serta siapkan Styrofoam yang dilubangi sebesar netpot yang kemudian ditaruh diatas galon, selanjutnya isi galon dengan air yang kemudian ditambahkan AB Mix sesuai takaran (disesuaikan dengan jenis tanaman panduan ada di botol) yang kemudian diukur dengan TDS lalu tambahkan POC 1-2 tutup botol, setelah pas sesuai takaran benih yang selesai disemai dipindahkan ke netpot dan letakkan di media tanam yang sudah disiapkan. Masa tanam tergantung benih yang dipilih, tim kami memilih kangkung yang memiliki masa semai 3-4 hari dan masa tanam 2 minggu seta sawi yang memiliki masa semai 5-7 hari dan masa tanam 3 minggu.
ADVERTISEMENT
(Hasil Tanaman Hidroponik Sederhana bersama warga Desa Paseban pada Senin (05/08/2024)
Tanaman hasil hidroponik ini diharapkan dapat diteruskan dan dikembangkan lebih besar lagi yang nantinya akan digunakan untuk support sayuran “Dapur Dasat” di program penanganan Stunting karena sayuran yang ditanam sendiri memiliki kualitas yang baik serta bahan bahan yang diberikan bukan bahan berbahaya sehingga aman dikonsumsi oleh anak anak kecil serta tanaman yang ditanam dengan metode hidroponik memiliki kelebihan tidak gampang ditumbuhi oleh ulat daun sehingga terjaga kebersihannya.
(Dokumentasi akhir kegiatan bersama warga Desa Paseban, Bayat, Klaten pada Senin (05/08/2024)
Lokasi : Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten
#undip, #p2kknundip, #KKNTim2Undip2024, #Paseban #Bayat #Klaten #Hidroponik
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Aris Sugiharto, S.Si., M.Kom.