news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Keislaman dan Budaya Lokal Takziah di Kalangsari Tasikmalaya

Royani
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora, Prodi Tarjamah
Konten dari Pengguna
11 Desember 2022 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Royani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Takziah Foto: pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Takziah Foto: pribadi

Indonesia dan Budaya Lokal

ADVERTISEMENT
Sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia mayoritas beragama Islam, Indonesia sendiri bukan negara yang berasas islam. Indonesia mempunyai atau mengakui enam agama, yaitu Islam, Protestan, Budha, Hindu, Konghucu, dan Katolik. Islam pertama kali di bawa oleh pedagang-pedagang Arab lalu di sebar luaskan secara bertahap hingga ke pelosok-pelosok desa. Para ulama juga ikut menyebar luaskan agama islam melalui ajaran-ajarannya dan para ustaz atau guru juga menyebarkan ajaran Islam di lingkungan pesantren-pesantren. Hingga pada saat ini banyak muncul pesantren-pesantren salaf dan pesantren modern. Tak hanya itu saja sekarang juga banyak pengajaran islam di pengajian-pengajian atau kajian-kajian yang di adakan oleh sekelompok orang atau sebuah organisasi. Apalagi zaman sekarang makin canggih, hal itu dapat dilakukan di rumah dan jika kita tidak bisa menjangkaunya karena jaraknya yang jauh bisa dilakukan secara daring tanpa harus kita datang ke tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara kepulauan, dari sabang sampai merauke itulah negara kita indonesia dan Indonesia memiliki beragam suku, bahasa, ras dan kebudayaan. kebudayaan lokal di Indonesia banyak sekali, ada tahlil, ruwetan, takziah, dan masih banyak yang lainnya. Indonesia menempati urutan ke empat dalam hal jumlah populasi terbesar dan terbanyak di dunia. Dengan berbagai macam destinasi dan karya wisata yang sangat amat begitu banyak sekali nan indah. Kekayaan dan keindahan negara indonesia tidak akan habis jika di ceritakan satu per satu, karena terlalu luas negara indonesia ini.

Takziah

Sebagaimana kita tahu takziah adalah datang kerumah orang yang sedang kehilangan atau di tinggalkan salah satu anggota keluarga yang meninggal, untuk mengucapkan belasungkawa, menghiburnya juga menyabarkan keluarga yang ditinggalkan agar tetap sabar dan tabah. Takziah juga sudah menjadi tradisi di kalangan orang kelas atas sampai kelas bawah. Dalam agama islam sendiri ini sudah menjadi adat kebiasaan yang sealalu dilakukan.
ADVERTISEMENT

Firman Allah Dalam Al-Quran

Sebagaimana firman Allah QS. Albaqarah: 156-157, "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)", 156. "Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk", 157.

Keunikan Atau Perbedaan Takziah di Kalangsari

Sering kali yang kita lihat orang yang bertakziah memberi amplop yang berisikan uang, atau jika di kampung-kampung biasanya memberikan beras yang biasanya untuk keluarga yang di tinggalkan sebagai ucapan belasungkawa. Berbeda lagi jika di kalangsari, hal itu seakan berbanding terbalik. Di kalangsari sendiri yang bertakziahlah yang biasanya di berikan amplop yang berisikan uang atau beras tersebut atau yang sedang ditinggalkan dan diberi musibah yang memberikan amplop atau beras kepada pentakziah. Jika keluarga yang punya atau mampu mungkin masih bisa memberikan uang atau beras tersebut, namun jika orang yang tidak berkecukupan mungkin akan merasa keberatan atau bahkan sulit untuk memberi uang atau beras tersebut. Bahkan ada yang tidak berkecukupan atau tidak mampu dan ia hanya mempunyai harta benda sawah maka ia rela menggadaikan sawahnya atau bahkan menjual sawahnya, dan hasil uang menggadaikan atau menjual sawah tersebut dipakai untuk diberikan kepada pentakziah yang datang ke rumah yang memberi ucapan belasungkawa dan ini sudah menjadi kebiasaan di daerah kalangsari. Sebenarnya kebiasaan ini harus di ubah agar menjadi tradisi yang sebenarnya atau yang lazim biasanya dilakukan yaitu yang memberikan uang atau beras tersebut adalah orang yang bertakziah bukan orang yang sedang di tinggalkan yang malah memberikan uang dan beras kepada orang yang bertakziah tersebut.
ADVERTISEMENT