Kisah Perjuangan Fajri Ibrahim Atlet Para-Bulu Tangkis Melawan Keterbatasannya

Syahrul Rozak Yahya
Saya merupakan seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Umur 20 tahun Saya ingin menjadi seorang jurnalis dan semoga kumparan bisa menjadi batu loncatan saya menjadi seorang jurnalis
Konten dari Pengguna
28 Desember 2022 14:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahrul Rozak Yahya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
FOTO : Fajri Ibrahim vs Gupta Nehal dalam kejuaran Asian Youth Para Games 2021 yang dimenangkan oleh Fajri Ibrahim. Foto diambil oleh fotografer olahraga @james_varghase_photography
zoom-in-whitePerbesar
FOTO : Fajri Ibrahim vs Gupta Nehal dalam kejuaran Asian Youth Para Games 2021 yang dimenangkan oleh Fajri Ibrahim. Foto diambil oleh fotografer olahraga @james_varghase_photography
ADVERTISEMENT
Fajri Ibrahim merupakan salah satu atlet difabel cabor para bulu tangkis yang mewakili Indonesia pada kejuaran Asian Youth Para Games 2021 di Bahrain, Qatar.
ADVERTISEMENT
Fajri Ibrahim lahir di Sidoarjo pada tanggal 16 november 2000 dengan penyakit bawaan Cerebral Palsy yakni penyakit bawaan lahir yang dimana penderitanya mengalami kelumpuhan pada otak dan memengaruhi otot serta saraf yang berakibat penderitanya mengalami kesulitan dalam menggerakan tubuhnya. Fajri menderita penyakit Cerebral Palsy pada setengah dari bagian tubuh kanannya.
pemuda asal Sidoarjo ini tertarik pada olahraga bulu tangkis saat usia 11 tahun karena sosok Lin Dan pemain bulu tangkis kidal terhebat asal Cina dan dikarenakan ayahnya pernah mengajak Fajri kecil untuk bermain bulu tangkis.
Saat kelas 5 SD, Fajri bergabung dengan salah satu klub bulu tangkis asal Sidoarjo. Lalu beberapa tahun kemudian Fajri bergabung dengan klub yang sama denganku. Setiap 4 kali dalam seminggu kami menjalani latihan di klub tersebut. Fajri mengalami beberapa kesulitan dalam bermain bulu tangkis seperti menjaga keseimbangan badan dan memegang suttlecock, tetapi perlahan demi perlahan dirinya bisa mengatasi serta menutupi kekurangannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat kami masih latihan bersama di klub, Fajri sering mengikuti kejuaraan bulu tangkis dengan lawan yang memiliki kondisi fisik normal. Sulitnya bersaing dengan mereka membuat Fajri ingin menyerah menjadi seorang atlet bulu tangkis, tetapi aku selalu melihat Fajri bangkit dalam keterpurukan dan kegagalan karena dia ingin membuat bangga orang tuanya.
Motivasi yang kuat membuat Fajri percaya bahwa dirinya bisa bersaing dengan mereka yang memiliki kondisi fisik normal. Fajri pernah berkata kepadaku “Kekurangan bukan menjadi alasan seseorang untuk takut mencoba dan menyerah”.
Aku melihat Fajri adalah sosok pekerja keras dan pantang menyerah. Sesekali aku merasa iri kepadanya karena aku sering menyerah saat mengalami kegagalan.
Sifat pekerja keras dan pantang menyerah yang dimiliki Fajri menjadi motivasi teman temannya di klub termasuk diriku agar cepat bangkit dalam kegagalan. Sifat yang dimilikinya tersebut perlahan membuahkan hasil untuk dirinya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2018 Fajri dipanggil oleh NPC provinsi Jawa Tengah sebagai perwakilan cabor para bulu tangkis kategori lower 4 dan dirinya merupakan atlet termuda di sana.
Fajri menyumbangkan banyak gelar juara untuk NPC Jawa Tengah cabor bulu tangkis seperti juara 2 single dan ganda putra kejuaran Peparpov 2018, juara 1 single dan ganda putra Kejurprov 2019, serta juara 2 single dan ganda putra Kejurprov 2022.
Pada bulan november 2021 Fajri dipanggil oleh Pelatda untuk mewakili Jawa Tengah dalam event Pekan Paralimpiade Nasional 2021 di Papua. Pada kejuaraan tersebut, Fajri menyumbangkan 2 medali untuk Jawa Tengah yakni juara 2 ganda putra dan juara 1 berugu putra.
Setelah kejuaraan Peparnas tepatnya pada bulan desember 2021 Fajri mewakili Indonesia pada cabor para bulu tangkis dalam kejuaraan Asian Youth Para Games 2021 di Bahrain, Qatar.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengikuti kejuaraan Asian Para Youth Para Games 2021, Fajri melakukan klasifikasi terlebih dahulu yang dilakukan oleh federasi bulu tangkis dunia (BWF). Fajri merupakan salah satu dari ketiga atlet para bulu tangkis Indonesia yang lolos pada klasifikasi tersebut.
Kejuaraan tersebut merupakan kali pertama atlet yang berumur 22 tahun ini melakukan debut pada kejuaraan internasional, tetapi sayangnya Fajri tersingkir pada babak delapan besar melawan atlet asal negeri Gajah Putih dengan poin rubber set.
“Sedikit demi sedikit impian saya tercapai, juara demi juara sudah saya dapatkan pada kejuaraan nasional. Semua prestasi yang saya dapat berkat support dari keluarga, pelatih, dan orang terdekat saya sampai saat ini,” ucap Fajri kepadaku.
Saya bangga mempunyai teman seperti Fajri yang bisa sukses dengan hasil kerja kerasnya dan sebagai teman saya juga bangga karena Fajri bisa mewakili indonesia pada kejuaraan tingkat dunia.
ADVERTISEMENT
Dirinya mempunyai keinginan menjadi atlet bulu tangkis internasional dan bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, serta dia ingin membuktikan bahwa kekurangan yang dia miliki bukan menjadi penghalang seorang menggapai impian.
Keep
Foto diatas diambil oleh fotgrafer olahraga james vargashe @james_varghase_photography dan saya telah mendapatkan izin untuk mempublikasikan hasil karyanya tersebut