Konten dari Pengguna

Pengaruh Kecerahan Air Laut Terhadap Aktivitas Biota Laut

Mochammad Ijdin Rozaqi
Mahasiswa DTK ITS 19
27 Januari 2021 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mochammad Ijdin Rozaqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tugas untuk memenuhi penilaian mata kuliah Oseanografi dengan dosen pengampu Drs. Mahmud Mustain M.Sc, Ph.D. di Departemen Teknik Kelautan, Fakulutas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
ADVERTISEMENT
Tahukah anda bahwa salah satu dari karakteristik parameter oseanografi adalah kecerahan. Lalu mengapa kecerahan menjadi salah satu parameter dalam oseanografi?
Karena dengan mengetahui kecerahan suatu perairan kita dapat mengetahui sampai dimana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan lapisan mana yang tidak keruh, dan yang paling keruh. Perairan yang memiliki nilai kecerahan rendah pada waktu cuaca yang normal dapat memberikan petunjuk atau indikasi banyaknya partikel-partikel tersuspensi dalam perairan tersebut.(Hamuna et al. 2018)
Lalu, bagaimana kita menentukan tingkat kecerahan pada suatu perairan?
Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk yang dikembangkan oleh Profesor Secchi pada abad ke-19. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, padatan tersuspensi dan kekeruhan serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Tingkat kecerahan air biasanya dinyatakan dalam suatu nilai yang dikenal dengan kecerahan secchi disk (Effendi, 2000).
ADVERTISEMENT
Air dapat dikatakan jernih jika sudah memenuhi standar pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no 51 th 2004.
Lalu, pengaruhnya kecerahan terhadap aktivitas biota laut bagaimana?
Menurut Davis (1995) dalam Widiamoko, (2013), kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai ke dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Oleh karena itu, tingkat kecerahan dan kekeruhan air laut sangat berpengaruh pada pertumbuhan biota laut. Tingkat kecerahan air laut sangat menentukan tingkat fotosintesis biota yang ada di perairan laut. (Hamuna et al. 2018)
Oleh karena itu, kecerahan yang kurang dalam suatu perairan dapat memberikan dampak buruk dalam suatu ekosistem yang ada dibawah laut, contohnya seperti terumbu karang. Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen-oksigen hasil fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya.
ADVERTISEMENT
Kecerahan yang kurang tadi dapat menghambat proses fotosintesis, sehingga persebaran oksigen yang terlarut akan berkurang. Kurangnya oksigen dalam suatu perairan dapat menghambat proses oksidasi dan reduksi. Lalu, karena terhambatnya proses oksidasi dan reduksi ini, dapat menyebabkan nutrien yang sangat dibutuhkan oleh organisme perairan juga berkurang. Oleh karena itu populasi ikan pada kecerahan yang rendah ini cenderung lebih sedikit dari pada dengan populasi ikan pada kecerahan yang tercukupi.
Selain itu, dengan mengetahui kecerahan air laut kita juga bisa mengindentifikasi kekeruhan air tersebut. Faktor faktor kekeruhan air ini bisa disebabkan oleh : Benda-benda halus yang disuspensikan (seperti lumpur dsb), jasad-jasad renik yang merupakan plankton, dan warna air (yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal dari daun- daun tumbuhan yang gugur)
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor ini dapat menimbulkan warna dalam air. Warna air sebenarnya terdiri dari warna asli dan warna tampak. Warna asli atau true color adalah warna yang hanya disebabkan oleh substansi terlarut. Air akan dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi, sehingga memberikan warna atau rupa yang berlumpur dan kotor. (Sutrisno, 2004).
Syarat dari budidaya ikan :
“Air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan selain harus jernih tetapi tetap terdapat plankton.”
Lalu bagaimana kalau air terlalu keruh?
Air yang sangat keruh tidak dapat digunakan untuk kegiatan budi daya ikan, karena air yang keruh dapat menyebabkan:
1. Rendahnya kemampuan daya ikat oksigen.
2. Berkurangnya batas pandang ikan.
ADVERTISEMENT
3. Selera makan ikan berkurang.
4. Serta ikan sulit bernafas karena insangnya tertutup oleh partikel- partikel lumpur dan sejenisnya.
Oleh karena itu, penting bagi kita memahami bahwa kecerahan air yang kurang dapat mengganggu aktivitas biota / organisme yang ada dibawahnya. Sehingga perlu bagi kita untuk menyadari bahwa untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan laut perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat mencemari dan atau merusak lingkungan laut, sebagaimana yang telah tertuang pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no 51 th 2004.
Referensi :
Hamuna, Baigo, Rosye H.R. Tanjung, Suwito Suwito, Hendra Kurniawan Maury, and Alianto Alianto. 2018. “Kajian Kualitas Air Laut Dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Di Perairan Distrik Depapre, Jayapura.” Jurnal Ilmu Lingkungan. https://doi.org/10.14710/jil.16.1.35-43.
ADVERTISEMENT
Effendi, H. 2003. Telaah Kualita Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisus. Yogyakarta