Konsumerisme Gen Z dalam Dinamika Ekonomi Regional Asia Tenggara

Rozan Firdaus Permana
Research Assistant on Indonesian Institutions of Advanced International Studies (INADIS)
Konten dari Pengguna
26 Maret 2023 20:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rozan Firdaus Permana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi konsumerisme Gen Z di Asia Tenggara Foto: Unsplash/charlesdeluvio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi konsumerisme Gen Z di Asia Tenggara Foto: Unsplash/charlesdeluvio
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai budaya konsumerisme, Gen Z menjadi salah satu kelompok usia masyarakat yang memiliki pengaruh yang besar dalam konteks perekonomian. Di era kontemporer ini, Gen Z seakan-akan menjadi kelompok yang membentuk arah budaya konsumen di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pola perilaku beserta preferensi yang dibuat telah menciptakan sebuah niche tersendiri dalam konteks budaya konsumerisme. Hal ini tentunya telah memberikan suatu peluang bagi kelompok bisnis maupun aktor negara untuk menggunakan fenomena tersebut dalam memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki.
Fenomena ini juga dapat dilihat di Asia Tenggara yang merupakan salah satu kawasan yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik. Hal ini didukung oleh riset oleh Asian Development Bank (2022) yang menyatakan bahwa Asia Tenggara akan mengalami pertumbuhan sebanyak 5,3 persen di tahun 2023. Dengan demikian, akan menarik untuk melihat peran Gen Z bagi dinamika ekonomi regional Asia Tenggara dan respons para kelompok kepentingan.
Populasi Gen Z di wilayah Asia Tenggara telah mencapai 24 persen dari jumlah total populasi kawasan (HILLASEAN, 2021). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Gen Z memiliki pengaruh strategis yang terlihat dalam dimensi sosial dan ekonomi kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk dari pengaruh ini adalah terciptanya suatu preferensi konsumen yang bertumpu pada platform belanja online. Hal ini tidak lepas dari kemudahan yang ditawarkan oleh platform online yang tidak hanya menjadi media transaksi, namun turut memberikan rekomendasi produk terhadap calon pembeli (Kim dkk, 2020).
Fenomena tersebut turut mendorong perkembangan platform online yang berada di Asia Tenggara dalam memenuhi permintaan Gen Z. Industri start-up turut dipengaruhi oleh preferensi Gen Z yang mengedepankan kemudahan praktikal dalam menyalurkan konsumerismenya.
Tercatat bahwa Gen Z di Asia Tenggara telah menghabiskan kebutuhan pokoknya seperti makanan dan pakaian melalui platform online (Statistita, 2022). Oleh karena itu, kehadiran Gen Z telah memberikan tren digitalisasi terhadap pasar di Asia Tenggara.
Ilustrasi platform belanja online Foto: Pixabay/PhotoMix-Company
Selain itu, Gen Z juga membentuk suatu kesadaran terhadap pentingnya narasi norma-norma sosial dalam suatu merek dan barang. Gen Z mulai melihat pentingnya suatu nilai yang menyelimuti produk konsumen tersebut.
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai seperti ramah lingkungan dan bebas dari kekerasan terhadap hewan telah menjadi pertimbangan dalam pembelian suatu barang tersebut (Smith dan Yamakawa, 2021). Keterbukaan Gen Z terhadap nilai-nilai etis tersebut turut membangun kesadaran bagi pelaku bisnis untuk mempertimbangkan dimensi normatif tersebut.
Selain nilai, Gen Z juga memiliki kecenderungan untuk melihat narasi yang disajikan oleh pelaku bisnis yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Penggunaan narasi telah menjadi instrumen yang penting untuk menarik minat Gen Z dalam meningkatkan daya beli kelompok tersebut terhadap produk tertentu.
Beberapa preferensi Gen Z tersebut dapat memberikan peluang bagi aktor-aktor bisnis dan regional untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki. Pada sisi aktor bisnis, mereka dapat memperoleh peluang bisnis yang besar dengan meningkatkan intensitas pemasaran produk secara digital dengan memanfaatkan kecenderungan Gen Z untuk menggunakan media belanja online.
ADVERTISEMENT
Para pelaku bisnis juga dapat membuka kerja sama untuk menciptakan sebuah wadah bagi para pedagang untuk memasarkan produknya secara online. Hal tersebut merupakan upaya untuk menciptakan kemudahan dengan memusatkan pemasaran barang ke dalam satu media.
Selain itu, pelaku bisnis juga mempertimbangkan untuk menginternalisasi nilai-nilai ke dalam produk maupun penuansaan merek (Smith dan Yamakawa, 2020). Hal ini tentunya untuk menghindari kerugian akibat keengganan mereka untuk membeli produk yang bertentangan dengan nilai-nilai etis tersebut.
Pada sisi aktor regional, dalam upayanya untuk memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh kawasan Asia Tenggara, perlu adanya suatu kebijakan yang mendorong perkembangan bisnis dalam memenuhi pereferensi Gen Z.
Memperbaiki iklim bisnis yang berlandaskan pemasaran secara online juga merupakan suatu upaya bagi aktor regional untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, aktor-aktor regional melalui ASEAN dapat mengeluarkan suatu regulasi yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai etika dalam suatu produk dan merek di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Tingkat kesadaran sosial tinggi yang dimiliki oleh Gen Z Asia Tenggara pada akhirnya dapat diakomodasi melalui serangkaian aturan mengenai internalisasi nilai dalam perusahaan yang tersebar dalam kawasan tersebut.
Ilustrasi pentingnya nilai lingkungan bagi Gen Z Foto: Unsplash/Mika Baumeister
Fenomena konsumerisme Gen Z di Asia Tenggara telah menciptakan suatu preferensi ditandai dengan kehadiran beberapa tren seperti pemasaran produk secara digital hingga krusialnya nilai-nilai sosial yang diasosiasikan dengan produk maupun perusahaan tersebut.
Untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Gen Z Asia Tenggara, diperlukan suatu bentuk kolaborasi dari pihak bisnis dan aktor regional. Dari sisi bisnis, pihak bisnis dapat berusaha memenuhi preferensi yang cenderung dimiliki oleh Gen Z di Asia Tenggara.
Aktor regional di sisi lain dapat menciptakan regulasi beserta penuansaan pasar yang dapat menunjang bisnis yang berusaha memenuhi pereferensi Gen Z. Pada akhirnya konsumerisme yang dibawa oleh Gen Z menciptakan skema win-win solution melalui kolaborasi antara aktor bisnis dan regional.
ADVERTISEMENT