Konten dari Pengguna

Ancaman Runtuhnya Pemerintahan Prabowo-Gibran Jika IHSG Terus Anjlok

Nurus Syamsi
Aktivis Politik dan Demokrasi, Pengurus Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Timur Periode 2021-2023 & Periode 2024-2026. Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Jawa Timur Periode 2021-2025.
20 April 2025 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurus Syamsi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Ancaman runtuhnya pemerintahan Prabowo-Gibran jika IHSG Anjlok dalam Jangka Panjang. Sumber: ChatGPT
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Ancaman runtuhnya pemerintahan Prabowo-Gibran jika IHSG Anjlok dalam Jangka Panjang. Sumber: ChatGPT
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu pasar saham Indonesia sempat terguncang karena anjloknya pasar saham Indonesia. Guncangan itu dikarenakan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus mengalami koreksi, beberapa ahli seperti Ferry Latuhihin menganggap bahwa anjloknya pasar saham itu dikarenakan kebijakan Prabowo yang memasukan perbankan ke dalam program Daya Anagata Nusantara (Danantara).
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta periode 1999–2002, Achmad Daniri, menilai bahwa fluktuasi pasar saham merupakan bagian dari dinamika pasar yang wajar. Ia juga menyarankan para investor untuk tetap tenang serta menjadikan kondisi ini sebagai peluang.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, meski kondisi IHSG kian stabil Pemerintahan Prabowo-Gibran tak boleh menganggap anjloknya IHSG sebagai hal biasa yang tak membutuhkan kebijakan khusus. Hal ini karena anjloknya sebuah pasar saham dapat memicu krisis di sebuah negara bahkan dapat membuat sebuah pemerintahan runtuh.
Hipotesis bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dapat mengalami keruntuhan politik akibat kejatuhan IHSG yang berkepanjangan bukanlah spekulasi tanpa dasar. Berbagai studi ekonomi-politik dan sejarah krisis global menunjukkan korelasi kuat antara krisis pasar saham, ketidakstabilan sosial, dan keruntuhan rezim.
Berikut beberapa analisis akademik yang menunjukan bahwa anjloknya pasar saham cukup berpengaruh pada keruntuhan sebuah rezim:
1. Dampak Krisis Pasar Saham terhadap Stabilitas Politik
a. Bukti Historis: Great Depression 1930 & Krisis Asia 1997
ADVERTISEMENT
Studi Bernanke (1983) dalam "Nonmonetary Effects of the Financial Crisis in the Propagation of the Great Depression" (Journal of Economic History) menunjukkan bagaimana kehancuran pasar saham AS (1929) memicu gelombang kebangkrutan perbankan, pengangguran massal (25%), dan kejatuhan legitimasi pemerintahan Hoover.
Ferguson (2001) dalam "The Cash Nexus: Money and Power in the Modern World" menemukan bahwa penurunan pasar saham >40% dalam setahun meningkatkan risiko kerusuhan sosial sebesar 60% di negara berkembang.
Kasus Indonesia 1998: Penelitian Mishra (2019) dalam "Economic Crisis and Regime Change: Lessons from Southeast Asia" (Asian Politics & Policy Journal) menegaskan bahwa IHSG yang anjlok 80% (1997–1998) mempercepat kejatuhan Soeharto karena:
- PHK massal (20 juta orang kehilangan pekerjaan, data BPS 1999).
ADVERTISEMENT
- Inflasi 78% yang memicu kerusuhan Mei 1998 (World Bank, 1999).
b. Mekanisme Transmisi Krisis Saham ke Politik
Teori "Economic Voting" (Lewis-Beck & Stegmaier, 2000): Pemilih cenderung menyalahkan pemimpin saat ekonomi memburuk. Jika IHSG turun >30% dalam setahun, risiko kekalahan pemimpin incumbent meningkat 45% (berdasarkan analisis 50 negara oleh Journal of Politics, 2017).
Penelitian Acemoglu & Robinson (2006) dalam "Economic Origins of Dictatorship and Democracy" menunjukkan bahwa krisis finansial mempercepat peralihan kekuasaan ketika elite bisnis (yang terdampak pasar saham) menarik dukungan dari rezim.
2. Kerentanan Pemerintahan Prabowo dalam Skenario IHSG Anjlok
a. Data Ekonomi-Politik Indonesia
Sensitivitas Politik Terhadap Pasar Saham: Studi Warburton & Aspinall (2019) dalam "Indonesia: Polarization and Democratic Decline" (Journal of Democracy)" menemukan bahwa 65% kelas menengah Indonesia (pemilik saham & deposito) adalah kelompok paling vokal menuntut perubahan kebijakan saat pasar kolaps.
ADVERTISEMENT
Data Bursa Efek Indonesia (2023): 60% kapitalisasi pasar saham Indonesia dikuasai oleh asing. Jika terjadi pelarian modal (capital flight) akibat IHSG anjlok, nilai rupiah bisa terdepresiasi >20%—memicu inflasi impor dan protes (IMF Working Paper, 2021).
b. Skenario Keruntuhan Rezim
Tipping Point PHK Massal:
Model Hibbs (2006) dalam "Voting and the Macroeconomy" memperkirakan, setiap kenaikan 1% pengangguran di Indonesia mengurangi dukungan publik terhadap presiden sebesar 5%. Jika IHSG turun 50% (mirip 1998), proyeksi Bank Dunia (2023) menunjukkan potensi PHK 5–7 juta orang.
Mobilisasi Oposisi:
Penelitian Tomsa (2022) dalam "Coalitional Presidentialism in Indonesia" (Contemporary Southeast Asia) menyatakan, koalisi pendukung Prabowo (Gerindra, Golkar, dll.) rentan pecah jika elite partai kehilangan akses ekonomi akibat krisis saham.
ADVERTISEMENT
3. Rekomendasi untuk Mitigasi Krisis
Berdasarkan kajian akademik di atas maka setidaknya pemerintahan Prabowo-Gibran perlu melakukan beberapa kebijakan seperti:
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (seperti stimulus 10% PDB untuk UMKM dan padat karya) untuk mencegah resesi (rekomendasi Krugman, 2008 dalam "The Return of Depression Economics").
2. Stabilisasi Pasar Modal melalui pembentukan "badan darurat" seperti Securities Market Stabilization Fund (contoh sukses Korea Selatan 2008, studi IMF 2010).
3. Komunikasi Krisis Transparan untuk mencegah kepanikan (lessons from Rogoff & Reinhart, 2009 dalam "This Time is Different").
Melalui data historis dan empiris dapat ditarik kesimpulan bahwa penurunan IHSG >40% dalam waktu singkat memiliki korelasi signifikan dengan keruntuhan rezim, terutama di negara demokrasi baru seperti Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dan jika pemerintahan Prabowo-Gibran gagal merespons krisis saham dengan kebijakan tepat, risiko regime collapse akan meningkat—baik melalui Pemilu 2029 atau tekanan jalanan. Namun, dengan langkah mitigasi berbasis bukti, skenario terburuk dapat dihindari.