Konten dari Pengguna

Strategi Pendidikan Kewarganegaraan Melawan Penyebaran Hoaks di Era Digital

RR Farra Naylazzahra Pramushiva
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik
26 September 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RR Farra Naylazzahra Pramushiva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-photo/woman-reading-newspaper_2753808.htm#fromView=search&page=1&position=8&uuid=22a70d95-11ff-4aa4-b783-42ac26d795c0
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-photo/woman-reading-newspaper_2753808.htm#fromView=search&page=1&position=8&uuid=22a70d95-11ff-4aa4-b783-42ac26d795c0
ADVERTISEMENT
Dari masa ke masa, tidak dapat dipungkiri lagi jika laju perkembangan dunia digital sangat cepat. Dunia digital tidak lepas dari kemajuan teknologi yang jika digunakan dapat mempermudah akses dalam mencapai informasi. Yang dulunya terbatas jika ingin mengakses informasi, dengan adanya internet dapat menjadi lebih mudah untuk menghubungkan berbagai unsur dalam kehidupan sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut Head of Corporate Communications PT Google Indonesia, Jason Tedjakusuma menyampaikan fakta bahwa populasi pengguna internet di Indonesia semakin tumbuh, dari 49 persen pada 2013 menjadi 79 persen pada 2017. Peningkatan akses tersebut terhadap internet disebabkan oleh semakin banyaknya infrastruktur jaringan dan perangkatnya. Apalagi di tahun yang semakin maju ini, 2024 semakin membawa perkembangan teknologi yang signifikan tentunya.
Perkembangan teknologi tersebut jika digunakan dengan tepat justru akan membawa dampak besar yang positif. Namun, tidak semua perkembangan teknologi yang dianggap menguntungkan dalam kehidupan sosial selalu terus menguntungkan, banyak fenomena sosial, isu sosial, bahkan konflik sosial berasal dari perkembangan teknologi, misalnya seperti penyebaran Hoaks yang kini semakin merajalela di lingkup dunia digital.
ADVERTISEMENT
Menurut Merriam-Webster Diction Hoaks didefinisikan sebagai sesuatu yang dibuat untuk mengelabui seseorang dengan cerita yang tidak benar. Penyebaran hoaks sering terjadi di platform digital merupakan isu sosial yang harus mendapat perhatian lebih, isu hoaks tidak dapat dianggap sepele karena akibatnya besar serta dapat menganggu kenyamanan sosial, misalnya seperti berkurangnya kepercayaan suatu masyarakat terhadap instusi dan membuat keributan di media sosial karena berita yang belum tentu faktual yang berujung memecah-belah persatuan.
Data Kemenkominfo meyebutkan bahwa 800.000 situs online di Indonesia telah tercatat sebagai penyebar informasi hoaks, oknum-oknum inilah yang membuat banyak keresahan karena kontennya yang berbau negatif. Jika dibiarkan dengan begitu saja, oknum-oknum tersebut akan lebih berkuasa dan semakin gencar menyebarkan informasi hoaks di situs tersebut. Dari sinilah, masyarakat Indonesia tentunya harus lebih melek terhadap isu ini, berbagai upaya dalam mengatasi isu hoaks ini harus lebih diumumkan secara terang-terangan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Kewarganegaraan memegang peranan penting dalam isu hoaks ini karena erat kaitannya pendidikan warga negara dengan isu-isu sosial. Alasannya terletak pada, kesinambungan pendidikan kewarganegaraan dengan isu sosial sebagai fondasi membentuk suatu kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
Dalam menghadapi isu hoaks, pendidikan kewarganegaraan berupaya membentuk strategi yang tepat sebagai perlawanan penyebaran hoaks di dunia digital. Seperti, pendidikan kewarganegaraan mengajarkan individu untuk berpikir secara kritis dan rasional agar dapat menilai sesuatu informasi dengan bijak dan tidak hanya melihat dari satu sumber saja. Hal ini berhubungan dengan peningkatan literasi media digital, semakin banyak sumber yang diperoleh maka akan semakin terpercaya sebuah informasi.
Kesadaran masyarakat inilah juga dapat meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang bermunculan. Misalnya dapat direalisasikan dengan mengikuti forum diskusi di masyarakat, kegiatan komunitas, dan partisipasi melalui media online.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Kewarganegaraan juga digunakan sebagai alat untuk membentuk kesadaran sosial para masyarakat agar memiliki jiwa kemanusian, kesadaran, dan kepedulian menghadapi isu-isu sosial yang beredar di lingkungan sekitar sehingga dalam hal ini akan lebih mudah mengatasi isu tersebut, khususnya isu hoaks karena masyarakat sadar bahwa harus melawan hoaks demi membangun kehidupan bermasyarakat yang nyaman.