Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Iklan Televisi Ternyata Mengandung Semiotika
4 Juni 2022 11:39 WIB
Tulisan dari Raden Roro Widya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nestle Bear Brand adalah salah satu contoh nyata semiotika dalam iklan televisi
ADVERTISEMENT
Di era masifnya perkembangan teknologi dewasa ini, media massa lini atas seperti halnya televisi dan radio menjadi sarana persuasi dan pertukaran informasi. Kemampuan televisi dalam menampilkan produk digital berbasis audio visual telah menghidupkan strategi dalam beriklan. Iklan sebagaimana yang disampaikan oleh Kotler (2008) harus dapat memuat pesan yang menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, membangkitkan keinginan, serta menggerakkan tindakan.
Mengenai hal tersebut, Nestle sebagai produsen makanan dan minuman terbesar di dunia mengeluarkan produk iklan televisi Nestle Bear Brand. Bear Brand pertama kali diperkenalkan oleh Nestle di Swiss pada tahun 1906 dengan nama Barenmarke. Namanya populer di Indonesia sekitar tahun 1970 setelah berhasil mengisi toko-toko kelontong milik orang Tionghoa, dan kian disorot saat kemunculan iklan televisi perdananya pada tahun 2005.
ADVERTISEMENT
Iklan televisi Bear Brand yang tayang di Indonesia menyajikan keunikan berupa visualisasi naga putih yang masuk ke dalam kaleng susu Bear Brand. Fenomena ini sempat menjadi perbincangan publik, belum lagi desain kemasan produk Nestle Bear Brand yang tampil berbeda dengan visualisasi beruang. Absurditas kode ini menjadi multitafsir yang barangkali hinggap di kepala siapa saja, termasuk saya pribadi.
Sebut saja Channel Youtube Iklan Lokal, yang unggahan konten iklan televisi Nestle Bear Brand-nya mendapat banyak komentar lucu dari netizen. Sebuah fenomena yang cukup langka dalam ranah periklanan televisi.
Iklan televisi lebih lanjut dapat dilihat sebagai produk resmi era post modern yang berhasil menyajikan realitasnya sendiri. Sebagaimana perusahaan-perusahaan ternama ingin ulung dalam strategi promosi dan branding-nya, penanda mulai bersebaran di mana-mana. Persebaran iklan televisi ini pada akhirnya mengharuskan adanya inovasi dan kreativitas yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Di antara kemajemukan iklan susu yang menyajikan gambaran sapi ataupun adegan meneggak segelas susu, Bear Brand hadir dengan cerita naga yang masuk ke dalam minuman susu berkaleng. Keadaan ini kiranya hanya dapat dibaca dengan kacamata semiotika. Semiotik sendiri merupakan ilmu yang secara khusus digunakan untuk membaca tanda-tanda. Tanda-tanda dapat kita temui di sekitar kita, seperti halnya dalam tayangan iklan televisi.
Tayangan iklan susu Nestle Bear Brand saya rasa merujuk pada salah satu teori dalam semiotika yang disebut simulakra. Simulakra ialah realitas yang dicipta secara mandiri, tidak mengacu pada suatu apa pun. Ruang-ruang virtual yang kemudian mewadahi cara kerja simulakra ini menjadikan real hal-hal yang awalnya dianggap non-real. Bercampur baurnya realitas real dengan realitas non-real menyebabkan kaburnya kejelasan di antara sesuatu yang nyata dengan yang tidak nyata. Simulasi ini oleh Jean Baudrillard dinamakan hiperrealitas.
ADVERTISEMENT
Naga yang muncul dari dasar laut merupakan representasi dari dunia ilusi yang kehadirannya tidak pernah ada sebelumnya. Naga yang dianggap mampu melindungi diri dari segala ancaman merupakan sebuah fantasi dalam simulakra, sebab pada kenyataannya ada banyak sekali jenis ancaman, dan yang berperan melindungi diri dari segala ancaman adalah diri kita sendiri. Segala yang termuat dalam tayangan sebuah iklan Nestle Bear Brand dapat disimpulkan sebagai hasil penciptaan realitas dengan maksud dan tujuannya sendiri.
Dalam hal ini, kita dapat melihat upaya Nestle Bear Brand dalam menciptakan hiperrealitas untuk menanamkan citra di benak audiens. Nestle Bear Brand berhasil menciptakan citraan yang unik melalui tanda-tanda visualnya, seperti logo beruang pada kaleng dan naga pada iklan televisinya. Absurditas kode yang tercipta kemudian menjadi bagian dari positioning dan strategi marketing Nestle Bear Brand yang hingga kini masih menjadi perbincangan publik.
ADVERTISEMENT