news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

ASN Jadi Pembelajar Sepanjang Hayat, Memang Bisa?

Rahman Tanjung
Widyaiswara Ahli Madya BKPSDM Kabupaten Karawang, Dosen STIT Rakeyan Santang Karawang
21 Maret 2025 13:13 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahman Tanjung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelatihan Pengelolaan Barang dan Jasa bagi ASN sebagai ASN Pembelajar (Sumber: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Pengelolaan Barang dan Jasa bagi ASN sebagai ASN Pembelajar (Sumber: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Di era digitalisasi dan perubahan kebijakan yang begitu cepat, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk selalu berkembang agar tetap relevan dalam memberikan pelayanan publik. Transformasi birokrasi yang semakin modern menuntut ASN untuk tidak hanya mengandalkan pengalaman kerja semata, tetapi juga terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan.
ADVERTISEMENT
ASN yang sukses adalah mereka yang memiliki pola pikir berkembang (growth mindset), yakni keyakinan bahwa kemampuan dan keterampilan dapat terus ditingkatkan melalui usaha dan pembelajaran berkelanjutan. Tanpa pola pikir ini, ASN akan tertinggal oleh perkembangan teknologi dan dinamika regulasi yang terus berubah.
Menariknya, kinerja ASN Indonesia sebenarnya telah mendapatkan pengakuan di tingkat global. Data dari Universitas Oxford, melalui Blavatnik Index of Public Administration 2024, melaporkan bahwa ASN Indonesia termasuk salah satu yang terbaik di kawasan Asia-Pasifik. Dari 120 negara yang dibandingkan, kinerja ASN Indonesia berada di peringkat 38 global dengan skor 0,61. Tidak hanya itu, berdasarkan Worldwide Governance Indicators, Indonesia juga mengalami peningkatan peringkat dalam Government Effectiveness, dari posisi 99 pada 2017 menjadi 73 pada 2022.
ADVERTISEMENT
Peningkatan ini menunjukkan bahwa efektivitas pemerintahan Indonesia semakin baik, mencerminkan adanya perbaikan dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Namun, capaian-capaian tersebut semoga saja bukan hanya sekadar angka dalam dokumen, karena sejatinya harus dibuktikan dengan kerja nyata. Sehingga, untuk mempertahankan dan terus meningkatkan peringkat ini, ASN harus tetap kompeten dan adaptif dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang serta tentunya membuktikannya dengan pelayanan prima kepada masyarakat.
Pentingnya Growth Mindset bagi ASN
Konsep growth mindset yang diperkenalkan oleh Carol Dweck dalam bukunya yang berjudul "Mindset: The New Psychology of Success" (2006), menekankan bahwa individu yang percaya akan potensi dirinya untuk terus berkembang akan lebih mampu menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan perubahan.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ASN, pola pikir ini sangat penting karena sejalan dengan core values ASN BerAKHLAK, terutama dalam aspek Kompeten dan Adaptif. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, nilai Kompeten dimaknai dengan “terus belajar dan mengembangkan kapabilitas” dan nilai Adaptif diartikan “terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan
ASN yang memiliki growth mindset akan selalu berupaya meningkatkan keterampilan dan memperbarui pengetahuannya agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan perubahan regulasi. Dengan pola pikir ini, ASN akan tetap kompetitif dan profesional, lebih fleksibel dalam menghadapi transformasi birokrasi, serta terhindar dari mentalitas stagnan yang menghambat inovasi.
Pengakuan internasional terhadap ASN Indonesia melalui Blavatnik Index dan peningkatan peringkat Government Effectiveness menunjukkan bahwa birokrasi Indonesia terus berkembang ke arah yang lebih baik. Namun, tantangan ke depan akan semakin besar. Dunia digital menghadirkan inovasi yang mengubah cara kerja di berbagai sektor, termasuk pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Sehingga tidaklah salah menurut saya, ketika negara mengamanatkan melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 pada pasal 49, agar setiap Pegawai ASN wajib melakukan pengembangan kompetensi melalui pembelajaran secara terus menerus agar tetap relevan dengan tuntutan organisasi.
Pengembangan kompetensi sangat penting bagi ASN yang didasari dengan growth mindset. Jika ASN tidak memiliki pola pikir berkembang, maka mereka akan kesulitan beradaptasi dengan tuntutan zaman dan justru menghambat kemajuan birokrasi. Dengan growth mindset, ASN dapat lebih responsif terhadap perubahan kebijakan, lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah birokrasi, serta lebih terbuka dalam menerima umpan balik demi peningkatan kinerja.
Strategi Menerapkan Mindset Growth bagi ASN
Agar bisa menjadi ASN yang kompeten dan adaptif, ada lima strategi yang bisa diterapkan, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. ASN harus terus meningkatkan kompetensi dan keahliannya dengan mengikuti pelatihan, seminar, atau program e-learning, coaching dan mentoring serta mempelajari keterampilan baru yang relevan dengan tuntutan pekerjaan saat ini.
2. Penting untuk menerima perubahan sebagai tantangan, bukan ancaman. ASN harus berani keluar dari zona nyaman dan menyikapi perubahan kebijakan dengan sikap positif.
3. Daya pikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah harus dikembangkan dengan cara mencari solusi kreatif dalam menghadapi kendala birokrasi dan berani mencoba metode baru dalam pelayanan publik.
4. ASN harus terbuka terhadap umpan balik dari atasan, rekan kerja, maupun masyarakat. Kritik dan saran yang diterima bisa menjadi bahan refleksi untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja.
5. Membangun jaringan dan kolaborasi sangat penting dalam proses belajar. ASN bisa berbagi wawasan dengan sesama rekan kerja, bergabung dalam komunitas profesional, dan belajar dari praktik terbaik yang diterapkan oleh instansi lain.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan strategi terseut, diharapkan ASN akan lebih siap menghadapi perubahan dan menjadi agen transformasi dalam birokrasi.
Peningkatan peringkat Government Effectiveness bukan hanya hasil kerja pemerintah secara keseluruhan, tetapi juga buah dari profesionalisme dan dedikasi para ASN di berbagai sektor. Namun, capaian ini tidak boleh membuat ASN merasa puas. Sebaliknya, ini harus menjadi motivasi untuk terus berkembang. Jika ASN tetap mengembangkan diri, mereka tidak hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan publik tetapi juga membantu Indonesia naik ke peringkat yang lebih tinggi dalam indeks global.
Growth Mindset Menjadikan ASN Kompeten dan Adaptif
ASN yang ingin tetap relevan di era modern tidak cukup hanya memiliki kompetensi, tetapi juga harus adaptif terhadap perubahan. Dengan memiliki growth mindset, ASN akan lebih siap menghadapi tantangan, terus berkembang, dan memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan birokrasi yang inovatif serta profesional. Mereka yang terus belajar dan beradaptasi akan lebih produktif dan mampu menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ASN Indonesia yang telah diakui melalui Blavatnik Index of Public Administration 2024 serta peningkatan peringkat dalam Government Effectiveness merupakan bukti bahwa ASN memiliki potensi besar untuk menjadi yang terbaik. Namun, agar dapat mempertahankan dan meningkatkan capaian ini, setiap ASN harus terus mengasah keterampilannya, memperluas wawasan, dan tetap terbuka terhadap perubahan.
ASN harus mulai mengambil langkah nyata untuk menerapkan pola pikir berkembang, seperti menentukan keterampilan baru yang ingin dipelajari dalam enam bulan ke depan, mengikuti pelatihan dan forum diskusi terkait inovasi pelayanan publik, serta membangun budaya belajar di lingkungan kerja.
Menjadi ASN bukan sekadar menjalankan tugas administratif atau mengikuti prosedur yang telah ada, tetapi juga tentang terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan. Begitu juga untuk menjadi ASN yang hebat bukanlah mereka yang sekadar memiliki pengalaman panjang, tetapi mereka yang terus belajar, berkembang, dan siap menghadapi tantangan baru.
ADVERTISEMENT
Dunia birokrasi yang semakin dinamis menuntut ASN untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Mereka yang tidak hanya bekerja, tetapi juga belajar dan berinovasi untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih baik.
Tantangan ke depan semakin kompleks, dan hanya ASN yang kompeten serta adaptif yang dapat menjawabnya. Seperti yang dikatakan oleh Alvin Toffler, "Mereka yang buta huruf di abad ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, tetapi mereka yang tidak bisa belajar, melupakan, dan belajar kembali."
Oleh karena itu, ASN harus terus membuka diri terhadap ilmu baru, menerima perubahan sebagai peluang, dan menjadikan belajar sebagai bagian dari perjalanan karier mereka. Dengan pola pikir berkembang, ASN tidak hanya akan menjadi pilar birokrasi yang profesional, tetapi juga agen perubahan bagi bangsa dan negara dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045
ADVERTISEMENT