Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kehilangan (To lose) Ramadan
1 Mei 2022 10:42 WIB
Tulisan dari Rahman Tanjung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya mengernyitkan dahi ketika membaca sebuah pesan dari salah seorang teman bernama Lukman yang ada di WhatsApp Grup. Dia membalas tautan artikel di kumparan yang saya bagikan tersebut yang berjudul “Lebaran Tahun Ini Antara Bang Toyib dan Tulus ”. Lukman meresponnya melalui balasan yang menyebutkan bahwa saat ini ada lagu berjudul To Lose dari Titi DJ, dan dia meminta saya membuat tulisannya juga.
ADVERTISEMENT
Saya baru tahu lagu tersebut dan rasanya seperti lagu berbalas lagu. Lagu Tulus yang saya singgung di artikel tersebut berjudul Hati-Hati di Jalan yang erat kaitannya dengan istilah tahun 90-an “Titi DJ”.
Akhirnya saya penasaran dan mencari informasi lagu tersebut. Ternyata benar, lagu itu merupakan lagu yang diciptakan sekaligus dinyanyikan sendiri oleh Titi DJ sebagai balasan dari lagu Hati-Hati di Jalan milik Tulus.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, Titi DJ menciptakan lagu tersebut karena terdorong oleh permintaan dan desakan dari Warganet yang memintanya untuk merespon lagu Tulus dengan balik menciptakan lagu yang berjudul Tulus.
Hebatnya sang Diva menjawab tantangan itu dengan menciptakan lagu dengan judul berbahasa Inggris “To lose” yang jika diucapkan terdengar sama dengan kata Tulus.
ADVERTISEMENT
Menurut saya lirik yang disampaikan di lagu tersebut benar-benar bermakna dan sungguh merupakan jawaban yang sesuai atas lagu Hati-Hati di Jalan miliknya Tulus.
Saya pun merasakan tantangan yang sama, ketika teringat kembali pesan dari Lukman untuk kembali membuat tulisan dari judul lagu Titi DJ tersebut.
Ramadan segera berakhir
Tanpa terasa, sebagai umat muslim kita sudah hampir selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tahun ini, karena berdasarkan informasi dan berita yang saya tahu, bahwa kemungkinan hari raya Idul Fitri 1443 H akan jatuh pada hari Senin tanggal 2 Mei 2022.
Waktu begitu cepat berjalan, sehingga kita sudah berada di penghujung Ramadan dan saya teringat beberapa waktu lalu saat mendengarkan ceramah pengantar Salat Tarawih, bahwa sebagai umat Muslim yag beriman pasti akan sangat bersedih ketika Ramadan akan segera berakhir.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Kitab yang berjudul Lataif al-Maarif fima li Mawasim al-Aam min al-Wadhaif, beliau berkata: “Hati orang-orang yang benar diselimuti kerinduan dan ratapan akibat derita kepergian (Ramadan). Bagaimana mungkin seorang beriman tidak meneteskan air mata atas kepergiannya ketika dia sendiri tidak mengetahui apakah dirinya akan berjumpa kembali dengan bulan Ramadan (di tahun depan)?”
Dari perkataan Ibnu Rajab Al-Hambali tersebut, saya sungguh merasa diingatkan, bagaimana tahun ini saya belum merasa optimal dalam menjalankan amalan-amalan baik di bulan Ramadan.
Menurut saya sangat pantas bila kita bersedih akan segera berpisah dengan Ramadan tahun ini, karena saya atau pun anda mungkin tidak tahu apakah tahun depan masih bisa bertemu lagi dengan bulan suci Ramadan, masih bisa merasakan nikmatnya menjalankan ibadah puasa, bertadarus Al-Qur’an serta menjalankan ibadah lainnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan mungkin anda pernah menjumpai orang-orang terkasih atau terdekat anda tak sempat menikmati hari-hari di penghujung Ramadan ini, karena telah dipanggil oleh Allah SWT.
Maka sebaiknya kita benar-benar dapat memanfaatkan malam terakhir Ramadan ini dengan beribadah, bertobat dan lebih banyak mendekatkan diri kepada-Nya.
Bersiap kehilangan Ramadan
Dalam sebuah buku karangan DR. Syamsul Yakin, MS yang berjudul The Power of Ramadan, beliau menceritakan bahwa Rasulallah SAW tampak bersedih pada akhir Ramadan dan menyebutkan bahwa kehilangan Ramadan merupakan suatu musibah, sehingga langit, bumi dan para malaikat menangis.
Di buku tersebut juga dijelaskan ketika Rasulallah ditanya oleh para sahabat tentang musibah tersebut, Rasul menjawab, “Musibah hilangnya Ramadan, karena di bulan itu setiap doa dikabulkan, setiap sedekah diterima, setiap kebaikan digandakan, dan azab Allah dijauhkan”
ADVERTISEMENT
Sebagai umat-Nya, saya dan mungkin anda setuju ketika kita akan berpisah dan kehilangan Ramadan, membuat kita lebih khawatir, karena tidak ada garansi umur kita dari Allah SWT untuk melaksanakan puasa dan ibadah-ibadah lainnya pada Ramadan tahun depan. Tak ada jaminan kita dapat bertemu kembali dengan bulan suci ini.
Walaupun kita merasa sedih akan berpisah dengan Ramadan tahun ini, tapi perpisahan ini bukanlah segalanya.
Menurut saya yang terpenting adalah ketika kita mampu belajar dan mengambil hikmah atas apa yang telah dilakukan selama Ramadan tahun ini, sehingga kita bisa tetap konsisten setelah Ramadan selesai dan tetap beramal saleh serta melakukan kebaikan-kebaikan lainnya sebagaimana amalan yang telah dijalankan saat bulan Ramadan.
Kita tidak tahu apakah amalan-amalan yang telah kita lakukan selama bulan Ramadan ini diterima oleh Allah SWT, sehingga hal yang bisa kita lakukan adalah dengan terus menjalankan amalan-amalan baik tersebut selepas Ramadan. Karena ada ungkapan dari para ulama yang berkata bahwa: “Sesungguhnya diantara alamat diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya”
ADVERTISEMENT
Seperti penggalan lirik terakhir dari lagu To lose yang dinyanyikan oleh Titi DJ, “And I, I’m still learning, To lose you”
Kita masih harus terus belajar dari apa yang telah kita lakukan selama Ramadan tahun ini, sehingga kita dapat bersiap untuk berpisah dan kehilangan Ramadan.
Semoga saya dan anda bisa selalu konsisten walaupun bulan Ramadan telah berlalu serta Allah SWT memberikan kesempatan agar kita dapat dipertemukan kembali dengan Ramadan di tahun berikutnya.