Kesadaran Bersama Warga Kota Menyikapi Penyebaran Virus Covid-19 varian Omicron

Prima Trisna Aji
Dosen spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Konten dari Pengguna
8 Februari 2022 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Prima Trisna Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesadaran diri masyarakat warga Kota penting untuk memutus rantai virus Omicron
ADVERTISEMENT
Solo – Pada musim pandemi Covid 19 varian Omicron semakin hari semakin meraja rela, bahkan dikota Jakarta setiap hari kasus terus meningkat. Bahkan yang semula tidak ada kasus kematian, kini kasus kematian Varian Omicron juga terus naik. Hal ini perlu disadari oleh kita semua, selain kesadaran diri tentang Prokes yang ketat juga kesadaran diri untuk meminimalisasi mobilisasi yang tinggi kecuali hal yang penting atau darurat seperti Bekerja, berbelanja bahan pokok untuk hidup ataupun sakit untuk berobat ke Rumah Sakit.
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" ketika dilakukan Vaksinasi Covid-19 kedua. Photo by : @PrimaTrisnaAji on Instagram
Karakteristik keganasan Virus Covid-19 varian Omicron ini meskipun tidak seganas angka kematian daripada Virus Covid-19 varian Omicron Delta tetapi dalam segi penularan virus varian ini menduduki peringkat pertama. Hal yang paling berbahaya adalah apabila varian virus ini menyerang pada pasien yang memiliki Komorbid tentunya prevalensi kematian akan lebih tinggi. Sedangkan mobilitas masyarakat kota kian hari kian tinggi motivasi untuk mudik ke pedesaan.
ADVERTISEMENT
Fenomena yang terjadi kali ini adalah banyak terjadinya “Mudik sebelum waktunya” yang dilakukan warga kota ke kampung halamannya. Hal ini dijumpai dibeberapa kota di daerah yang terjadi ternyata ada beberapa keluarga dari Jakarta yang mudik ke pedesaan demi menghindari penyekatan dihari besar Idul Fitri ataupun hari merah apalagi PPKM mulai digalakkan dibeberapa kota besar.
Pentingnya kesadaran diri untuk tidak mudik ke kampung adalah bertujuan supaya mencegah penyebaran virus Omicron. Kita ketahui bahwa Virus Corona varian Omicron ini lebih cepat menyebar menular 7 kali lipat dibandingkan virus Varian Delta. Apabila kesadaran diri warga kota yang banyak kasus Pandemi Covid 19 tidak dijalankan dengan baik maka kasus penyebaran Virus Covid-19 varian Omicron akan menyebar hingga pedesaan.
ADVERTISEMENT
Padahal kalau kita mau menelisik sebenarnya penyebaran kasus Varian Omicron ini adalah disebabkan oleh mereka para orang kaya yang plesiran ke luar negeri sehingga ketika pulang mereka membawa Virus varian Omicron. Beberapa mereka ada yang terdeteksi di bandara Indonesia, tetapi yang paling apes adalah mereka yang tidak terdeteksi dikarenakan gejala virus yang muncul beberapa hari dan ada yang tidak muncul serta tidak bergejala.
Keegoisan dari masyarakat sendirilah yang membuat virus Omicron ini cepat menyebar hingga diwilayah pelosok pedesaan. Kalau boleh kita menelisik ternyata selama ini ada wilayah di Indonesia yang kasus penyebarannya adalah 0% yaitu diwilayah Dayak Kalimantan. Cara mereka hidup dan selektif dari orang asing membuat mereka hidup sehat, alami dan jauh dari penyakit. Tentunya hal ini harus menjadi tamparan bagi warga kota yang tetap egois ingin memaksa mudik ke pedesaan tanpa memikirkan keluarga mereka di pedesaan yang yang sudah lansia, yang mempunyai komorbid dan penyebaran dilingkungan pedesaan mereka.
ADVERTISEMENT
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa kunci utama dalam pencegahan penyebaran Virus Covid-19 varian Omicron selain Protokoler kesehatan yang ketat juga yang paling penting adalah “kesadaran diri” dari warga. Karena apabila kesadaran diri dari warga kurang, maka akan menambah penyebaran Virus Varian Omicron ini diseluruh Indonesia. Maka dari itu pentingnya menahan keegoisan diri untuk tidak mudik dimasa Pandemi Covid-19 varian Omicron sangatlah penting hingga semua kondusif, kecuali dalam keadaan daurat serta dengan protokoler kesehatan yang ketat seperti minimal pemeriksaan test PCR, Ungkap Prima Trisna Aji kepada wartawan Media Online. *Red