Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dosen ITERA Bantu Para Guru SLB Terapkan Media Pembelajaran Interaktif
20 Agustus 2022 7:46 WIB
Tulisan dari Rudi Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memberikan pelatihan dasar dan pendampingan untuk penerapan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada para guru di SLB Negeri PKK Provinsi Lampung, pada pukul 13.00-15.30 WIB, Kamis (18/8/2022).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diinisiasi oleh beberapa dosen, yakni Rudi Setiawan S.T., M.T., dan Nova Resfita, S.T., M.Sc., dari Program Studi Teknik Biomedis, dan Putri Kholida S.Ds., M.Ds., dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut juga melibatkan beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Biomedis dan Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Pada kegiatan tersebut, sebanyak 25 orang guru dikenalkan dengan teknologi augmented reality dan virtual reality yang dapat mendukung media eksplorasi sensorik dan motorik siswa tunagrahita maupun siswa kebutuhan khusus lainnya.
Disampaikan oleh Putri Kholida S.Ds., M.Ds., Augmented Reality (AR) merupakan teknologi gabungan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi yang kemudian memproyeksikan benda maya dalam waktu nyata. Sedangkan Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang memberikan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang ada pada dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Virtual reality juga memungkinkan pengguna untuk melihat, berinteraksi dan merasakan pengalaman multi-sensori (visual, audio, persepsi) dari stimulasi 3D (video/game) melalui tampilan perangkat yang di pasang pada bagian kepala, tambah salah satu dosen Teknik Biomedis, Rudi Setiawan S.T., M.T.
ADVERTISEMENT
Dalam pelatihan ini, selain diberikan penjelasan mengenai augmented reality dan virtual reality, para guru juga diberikan pengarahan langsung cara menggunakan, mencari dan menerapkan sumber-sumber media yang bisa diakses secara terbuka untuk mengembangkan konten pembelajaran menggunakan augmented reality dan virtual reality di ruang kelas.
Para pakar menyatakan bahwa anak tunagrahita perlu diberikan stimulus secara bertahap untuk membantu perkembangan kemampuan bahasa, kognitif, sosial, dan motorik. Hal ini dapat dilakukan dengan pengajaran yang dapat menerapkan stimulus secara multi-sensori serempak, yakni melalui auditori, visualisasi, dan gerakan seperti penggunaan AR dan VR.
Pada kesempatan ini, tim pengabdian ITERA juga memberikan bahan dan peralatan penunjang yang mendukung ke sekolah demi tercapainya penerapan teknologi AR dan VR kepada para siswa siap. Selain itu, tim juga siap melakukan pendampingan dan monitoring ke SLB Negeri PKK Provinsi Lampung secara berkala selama satu bulan. Harapannya, para guru dapat semakin terampil dalam mengoperasikan dan memperagakan peralatan ke para siswa guna memberikan pembelajaran yang inovatif dan variatif. Ketua tim pengabdian ITERA ini juga berharap, melalui pelatihan tersebut para guru dapat semakin akrab dengan teknologi yang kini semakin maju dan dapat mempermudah proses belajar mengajar.
Pada sesi penutupan pelatihan ini, para guru di SLB Negeri PKK Provinsi Lampung menyampaikan rasa bahagianya akan manfaat besar yang diperoleh dengan adanya kegiatan ini. Pihak sekolah juga berharap bahwa Tim ITERA kedepannya akan banyak mengadakan pelatihan sejenis yang bermanfaat kepada sekolah demi meningkatkan sistem pembelajaran yang baik bagi siswa berkebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT