Hadapi Era 4.0, Dosen ITERA Latih Guru Manfaatkan Teknologi AR dan VR

Dosen ITERA yang sedang membantu mendemokan penggunaan VR Headset kepada salah satu guru

Era revolusi industri 4.0 merupakan salah satu tantangan berat bagi guru Indonesia. Pendidik dituntut terus berinovasi terkait cara mendidik dan belajar-mengajar. Oleh karena adanya kondisi ini dibutuhkan teknologi atau media alternatif yang dapat menunjang proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, Dosen Institut Teknologi Sumatera melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat yang bertema "Pemanfaatan Augmented & Virtual Reality sebagai Media Pembelajaran Alternatif di AR-RAIHAN Islamic School, Bandar Lampung pada senin, 26 April 2021.

Kegiatan ini diprakarsai oleh gabungan beberapa dosen, yakni Rudi Setiawan S.T., M.T., Marsudi Siburian S.Si, M.Biotech dari Program Studi Teknik Biomedis, Jarwinda S.Si, M.T dari Program Studi Teknik Pertambangan, dan Putri Kholida S.Ds, M.Ds dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), serta beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Biomedis. Kegiatan ini menjelaskan dan mempraktikan penggunaan alat Augmented dan Virtual Reality kepada 15 orang guru Ar-Raihan Islamic School.

Peserta yang sedang mencoba melakukan uji coba augmented reality

Augmented Reality (AR) merupakan teknologi gabungan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi yang kemudian memproyeksikan benda maya dalam waktu nyata. Sedangkan Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melihat, berinteraksi dan menggunakan alat multisensory. AR-RAIHAN Islamic School merupakan salah satu sekolah yang mengusung konsep berbasis IT sehingga cocok menjadi lokasi yang dipilih.

Teknologi ini dapat mempermudah guru dan peserta didik berkomunikasi melalui objek yang tertampil dan peserta didik dapat memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan umpan balik yang baik. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian masyarakat ini memfasilitasi para guru AR-RAIHAN Islamic School dalam mengenal dan mengetahui teknologi AR dan VR untuk mempermudah proses belajar mengajar. Lalu, pada pelatihan ini juga diberikan pengarahan cara mencari dan menerapkan sumber-sumber media yang bisa diakses secara terbuka untuk membangun konten pembelajaran menggunakan AR dan VR di kelas.