Konten dari Pengguna

D4 Ankes Unusa Lakukan Student and Lecture Mobility ke Universiti Putra Malaysia

Rudi Umar Susanto
Dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
26 Agustus 2024 12:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rudi Umar Susanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) melalui program studi D4 Analis Kesehatan, telah melaksanakan serangkaian kegiatan akademik yang komprehensif di Universiti Putra Malaysia (UPM), 19-22 Agustus 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UNUSA untuk memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan serta penelitian di lingkup global. Rangkaian kegiatan yang berlangsung melibatkan berbagai inisiatif, termasuk program student mobility, short course, serta kunjungan ke fasilitas kesehatan dan penelitian unggulan di UPM.
Para peserta sedang berfoto bersama pimpinan Fakulti Perubatan dan Sains Kesihatan UPM
zoom-in-whitePerbesar
Para peserta sedang berfoto bersama pimpinan Fakulti Perubatan dan Sains Kesihatan UPM
Program Student Mobility: Pertukaran Wawasan dan Pengalaman
ADVERTISEMENT
Salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan adalah program student mobility yang diikuti oleh dua perwakilan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa (Hima) D4 Analis Kesehatan UNUSA, yakni Satrio Siswa Utomo dan Nada Mufarrohah. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari kedua institusi untuk terlibat dalam pertukaran wawasan akademik, budaya, serta pengalaman hidup sebagai mahasiswa. Dari pihak UPM, terdapat tiga perwakilan mahasiswa yang turut berpartisipasi, yaitu Justin Kok Shao Loong, Muhammad Jufri Firdaus bin Mahathir, dan Ahmad Nur Aiman bin Ishak.
Selama berlangsungnya program, para mahasiswa dari kedua universitas terlibat dalam diskusi yang mendalam dan beragam mengenai tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam kehidupan akademik mereka. Salah satu topik utama yang dibahas adalah bagaimana mahasiswa dapat mencapai keseimbangan antara tuntutan akademik dan kehidupan pribadi, atau yang dikenal dengan istilah work-life balance. Justin Kok Shao Loong menekankan pentingnya manajemen waktu yang efektif, di mana mahasiswa harus mampu menentukan kapan waktu yang tepat untuk belajar, beristirahat, dan bersosialisasi. Menurutnya, keberhasilan di masa depan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk menyeimbangkan kebutuhan ini sejak dini.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Satrio Siswa Utomo dari UNUSA menyoroti pentingnya partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai elemen kunci dalam meraih prestasi non-akademik. Ia menyampaikan bahwa di dunia kerja saat ini, pencapaian dalam kegiatan non-akademik sering kali menjadi faktor yang diperhitungkan selain nilai akademis. Hal ini karena kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerjasama tim, dan kemampuan beradaptasi—kualitas yang sangat dihargai oleh perusahaan.
Para Peserta Sedang Mendengarkan Pemamapan Materi dari Laboran di UPM
Short Course Imunohistokimia (IHC): Pendalaman Materi dan Kolaborasi Penelitian
Selain program student mobility, delegasi D4 Analis Kesehatan UNUSA juga mengikuti short course yang khusus membahas tentang Imunohistokimia (IHC) di UPM. IHC merupakan salah satu teknik dalam ilmu biomedis yang digunakan untuk mengidentifikasi antigen tertentu dalam sel dan jaringan dengan memanfaatkan antibodi spesifik. Short course ini dipimpin oleh Prof. Datin Dr. Hjh Sharida Fakurazi, seorang ahli terkemuka di bidang Imunohistokimia di UPM. Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk mendalami konsep dasar IHC, teknik pemilihan antibodi yang tepat, serta aplikasi praktis dari IHC dalam penelitian biomedis.
ADVERTISEMENT
Dr. Hafizah Abdul Hamid, bersama timnya yang terdiri dari Cik Nur Athiqah Roshidi dan pakar lainnya, memberikan penjelasan rinci tentang pentingnya pemahaman mendalam terhadap teknik IHC, terutama dalam konteks penelitian yang lebih maju. Diskusi yang berlangsung dalam short course ini membuka peluang bagi kolaborasi penelitian antara UNUSA dan UPM. Ary Andini, ketua tim penelitian dari D4 Analis Kesehatan UNUSA, menyatakan bahwa melalui kegiatan ini, muncul berbagai ide kolaborasi penelitian, pengabdian masyarakat, dan program pendidikan yang dapat dikembangkan lebih lanjut antara kedua institusi. Hal ini juga diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih luas tidak hanya bagi komunitas akademik, tetapi juga bagi masyarakat umum.
Para Peserta Sedang Berfoto Bersama di Institut Biosains UPM
Kunjungan ke Hospital Sultan Abdul Aziz Shah (HSAAS) dan Institut Biosains UPM: Mengeksplorasi Fasilitas Kesehatan dan Penelitian Unggulan
ADVERTISEMENT
Kegiatan berikutnya dalam rangkaian ini adalah kunjungan ke Hospital Sultan Abdul Aziz Shah (HSAAS) dan Institut Biosains (IBS) UPM. HSAAS merupakan rumah sakit pengajar yang terintegrasi dalam kampus UPM, dan dikenal sebagai salah satu fasilitas kesehatan terkemuka di Malaysia. Rombongan UNUSA mendapatkan kesempatan langka untuk mengunjungi berbagai laboratorium di rumah sakit ini, yang dilengkapi dengan teknologi digital canggih. Andreas Putro Ragil Santoso, Ketua Program Studi D4 Analis Kesehatan UNUSA, mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas yang dimiliki oleh HSAAS. Ia menekankan bahwa fasilitas tersebut bukan hanya luas dan modern, tetapi juga dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) yang sangat kompeten dan berdedikasi.
Selain itu, rombongan juga mengunjungi Institut Biosains (IBS) UPM, yang merupakan pusat penelitian unggulan yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan baru, penelitian profesional, dan pengabdian kepada masyarakat. Di IBS, para dosen dan mahasiswa UNUSA diperkenalkan dengan berbagai alat penelitian canggih, termasuk mikroskop elektron dengan kemampuan pembesaran hingga jutaan kali. Andreas Putro berharap agar UNUSA suatu hari nanti dapat mengembangkan fasilitas serupa yang dapat mendukung peningkatan kualitas penelitian dan pendidikan di bidang kesehatan.
ADVERTISEMENT
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh D4 Analis Kesehatan UNUSA di UPM ini merupakan bagian dari komitmen UNUSA untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui kolaborasi internasional. Partisipasi dalam program student mobility, short course, serta kunjungan ke fasilitas kesehatan dan penelitian di UPM tidak hanya memperluas wawasan akademik para mahasiswa, tetapi juga membuka peluang untuk kerja sama lebih lanjut antara kedua institusi.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam bidang kesehatan, baik dalam konteks penelitian, pendidikan, maupun layanan kepada masyarakat. Dengan demikian, UNUSA dan UPM dapat berkontribusi lebih signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, yang pada akhirnya akan membawa manfaat bagi masyarakat luas.