Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Keunikan Masyarakat Minangkabau
4 November 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Rudje Endri Boy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak sekali keunikan yang terdapat pada masyarakat Minangkabau, mulai dari kehidupan, budaya dan sebagainya. Sebelum membahas keunikan yang terdapat pada masyarakat Minangkabau, mari terlebih dahulu mengetahui apa sih itu “Masyarakat”?
ADVERTISEMENT
Masyarakat itu adalah suatu kumpulan yang terdiri dari beberapa individu yang hidup bersama serta memiliki hubungan yang terjalin dengan suatu sistem tertentu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), masyarakat adalah sekumpulan manusia yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama dan saling berinteraksi. Masyarakat Minangkabau berarti sekumpulan individu yang hidup bersama dan terikat dengan adat istiadat Minangkabau. Ada juga salah satu pendapat para ahli mengenai apa itu masyarakat. Menurut Koentjaraningrat (1994), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. Masyarakat Minangkabau berarti sekumpulan individu yang hidup bersama dan terikat dengan adat istiadat Minangkabau yang mayoritas tinggal di provinsi Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Minangkabau memiliki keunikan yang banyak sekali. Berikut keunikan yang ada pada masyarakat Minangkabau:
1. Asal Nama "Minangkabau"
Kata Minangkabau berasal dari kata “Manang Kabau”, yang dimana arti kata “Manang” ialah “Menang” dan arti kata “Kabau” ialah kerbau. “Menang Kerbau” nama yang cukup unik bukan? Nama tersebut ada sejarahnya kenapa bisa nama itu muncul. Dari cerita-cerita orang yang beredar, sejarah nama Minangkabau berawal dari perjalanan Kerajaan Majapahit yang menelusuri daerah Sumatera Barat pada abad ke-16. Masyarakat daerah Sumatera Barat mengusulkan suatu usulan kepada Kerajaan Majapahit, untuk mencegah terjadinya perperangan yang mengakibatkan korban jiwa. Usulan masyarakat tersebut ialah melakukan adu kerbau antara kerbau milik masyarakat Sumatera Barat dengan kerbau Jawa milik Kerajaan Majapahit. Usulan tersebut diterima oleh Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit mengeluarkan kerbau yang besar dan agresif, sedangkan masyarakat Sumatera Barat hanya mengeluarkan kerbau kecil. Kerbau besar dengan kerbau kecil bukanlah pertarungan yang sepadan. Bagaimana masyarakat Sumatera Barat menghadapi pertarungan tersebut? Ternyata masyarakat Minangkabau mengeluarkan kerbau kecil yang haus dan dilengkapi dengan tanduk yang cukup tajam. Kerbau kecil yang kehausan mendekati kerbau besar untuk minum. Kerbau besar tidak menganggap kerbau kecil itu bukanlah lawannya. Ketika kerbau kecil sudah mendekat dan mencari ambing kerbau besar, tanduk kerbau kecil mengenai perut kerbau besar sehingga kerbau besar tetusuk dan terbunuh. Karena itulah, kerbau kecil milik masyarakat Sumatera Barat dapat mengalahkan kerbau besar milik Kerajaan Majapahit. Masyarakat Sumatera Barat pun berteriak “Manang, manang”. Peristiwa kemenangan tersebut, nama Minangkabau menjadi terkenal.
ADVERTISEMENT
2. Rumah Adat Minangkabau
Rumah adat Minangkabau ialah “Rumah Gadang”. Rumah Gadang berarti Rumah Besar, rumah yang memiliki ukuran yang besar. Tidak hanya ukurannya saja yang besar, tetapi juga memiliki fungsi yang sangat banyak. Fungsi Rumah Gadang bukan untuk tempat tinggal saja, tetapi juga berfungsi sebagai simbol dari suatu kaum dalam nagari, sebagai tempat bermusyawarah(mengambil keputusan atau kesepakatan) yang dilakukan oleh masyarakat, sebagai tempat melaksanakan upacara-upacara adat Minangkabau(batagak panghulu, baralek, dan upacara adat lainnya).
Rumah adat Minangkabau, rumah adat yang sangat unik loh. Bisa dilihat dari segi bentuk yang tampak dari luar, bagian dalam, dan material bangunan yang membuat Rumah Gadang terlihat megah. Hal unik yang tampak dari luar Rumah Gadang? Yapss atap Rumah Gadang yang melengkung ke atas dan lancip di sisi kanan kiri yang dimana atap Rumah Gadang ini terlihat seperti tanduk kerbau. Bentuk atap seperti tanduk kerbau ini berkaitan dengan peristiwa kemenangan masyarakat Minangkabau dalam adu kerbau dengan Kerajaan Majapahit. Bukan hanya bentuk atap seperti tanduk kerbau, tetapi juga bentuk Rumah Gadang ini terlihat memanjang seperti perahu. Rumah Gadang dibangun dengan posisi yang sedikit tinggi agar terhindar dari ancaman hewan-hewan liar yang biasa berkeliaran sekitar rumah. Bahan bangunan Rumah Gadang menggunakan bahan yang berjenis kayu. Semua bagiannya banyak memakai bahan berjenis kayu. Pondasi Rumah Gadang menggunakan kayu pohon juha dibantu dengan batu santu sebagai penyangga pilar utama(pilar kayu tidak langsung menyentuh tanah) sehingga Rumah Gadang dapat menahan guncangan gempa. Bangunan Rumah Gadang yang memakai kayu ini, tidak ada satupun memakai paku tetapi menggunakan pasak untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen lainnya sehingga lebih tahan guncangan gempa. Kenapa tidak memakai paku? Karena paku dapat merusak kayu tersebut. Bagian atap Rumah Gadang terbuat dari ijuk yang melengkung dan lancip ke atas. Dinding Rumah Gadang terbuat dari potongan-potongan anyaman bambu disertai dengan motif-motif ukiran. Bagian dalam Rumah Gadang memiliki banyak pilar yang kokoh dan kuat. Rumah Gadang ialah rumah tempat tinggal yang dimana kamar yang ada disesuaikan dengan jumlah perempuan yang menempati Rumah Gadang. Terus untuk laki-laki dimana? Pada zaman dahulu, laki-laki biasa tidur di surau(mushala).
ADVERTISEMENT
3. Masakan Masyarakat Minangkabau
Ada banyak masakan yang dibuat oleh masyarakat Minangkabau, salah satunya Rendang. Rendang adalah masakan Minangkabau yang sudah mendunia saat ini. Rendang terbuat dari daging kerbau yang dimasak dengan santan dan berbagai bumbu dapur.
Rendang berasal dari kata “Marandang” yang berarti memasak santan dalam waktu lama dan perlahan hingga kering. Munculnya Rendang ini berawal dari upaya masyarakat Minangkabau untuk membuat daging kerbau bisa tetap awet dalam waktu yang lama dan dapat dikonsumsi dengan layak dan tidak terbuang dengan sia-sia. Daging kerbau diolah dengan waktu yang lama, menggunakan berbagai macam rempah-rempah tradisional yang kaya akan cita rasa. Proses memasak Rendang yang cukup lama, membuat tekstur daging menjadi empuk dan bumbu-bumbu meresap dengan sempurna ke dalam daging tersebut.
ADVERTISEMENT
Rendang berkaitan dengan salah satu tradisi Minang, yaitu “Marantau”(merantau). Merantau adalah budaya masyarakat Minangkabau yang dimana mereka meninggalkan kampung dan pergi ke luar sumatera barat untuk hidup, berjuang mencari nafkah di daerah rantau atau kampung orang lain. Dahulu orang Minangkabau melakukan perjalanan merantau belum menggunakan transportasi saat ini sehingga perjalanan merantau tersebut memakan waktu yang lama. Perjalanan merantau cukup lama, orang Minangkabau membawa Rendang sebagai bekal perjalanan karena rendang dapat awet dan bertahan lama. Tidak hanya sebagai bekal dalam perjalanan merantau, rendang juga digunakan untuk masakan yang disajikan dalam upacara-upacara adat Minangkabau, seperti baralek (acara pernikahan). Selain upacara adat, rendang juga menjadi olahan daging kurban pada saat hari raya idul adha serta disajikan juga pada hari raya idul fitri.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa keunikan yang ada pada masyarakat Minangkabau. Ada yang sadar atau tidak? Bahwa 3 keunikan yang disebutkan di atas itu semua membahas yang berkaitan dengan kerbau. Kerbau di Minangkabau sangat identik, mulai dari asal usul nama minangkabau yang terbentuk karena peristiwa adu kerbau dengan kerjaan majapahit, Rumah adat Minangkabau(Rumah Gadang) yang memiliki bentuk atap seperti tanduk kerbau, sampai-sampai masakan yang terkenal dari Minangkabau yaitu Rendang yang terbuat dari daging kerbau.